Semangat Idul Fitri Membangun Vibrasi Positif Pendidikan

Bahagia, meskipun hari ini (1 Mei 2023) tidak bisa berjabat tangan secara langsung dengan Pak Muhammad Nur Rizal (founder) dan Bu Novi (Cofounder GSM) hari ini, karena masih bisa mengikuti kegiatan zoom meeting dan mendapatkan energi positif melalui diskusi ilmiahnya. Inilah yang membedakan GSM dengan yang lainnya, acara halal-bihalal dikemas secara non formal dan endingnya selalu berbagi energi positif untuk saling menguatkan gerakan memanusiakan anak didik.  Acara yang selalu dinanti oleh para arang pendidikan ini adalah penguatan dari founder dan cofounder GSM yang selalu uptodate.  Dalam paparannya, Pak Rizal mengaitkan antara idul fitri dengan dunia pendidikan. Menurutnya, makna idul fitri adalah kembali ke fitrah manusia yang suci. Salah satu ciri khas orang yang mencapai kemenangan dalam menjalankan puasa romadhon dan diakhiri dengan perayaan idul fitri itu adalah terlihat semringah (bahagia) yang dilandasi cinta kasih. Fitrah manusia itu adalah kebaikan, buktinya ketika seseorang keluar dari kebaikan maka akan terasa sesak di dada, artinya sebenarnya di hati yang paling dalam ada penolakan ketika melakukan perbuatan yang tidak baik. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka fitrah tersebut adalah kodrat manusia yakni adanya rasa ingin tahu, kreativitas dan keberagaman. Maka dengan semangat idul fitri ini sebenarnya kita para arang pendidikan ini diajak untuk kembali menuntun kodrat anak didik sehingga endingnya akan mencapai kebahagiaan. Dalam paparannya, Pak Rizal selalu memberikan contoh para orang besar, seperti Nabi Muhammad, Yesus, Mahatma Gandi dan orang-orang yang besar pengaruhnya memiliki pola yang sama, yaitu selalu konsisten memperjuangkan agar kebahagiaan bukan untuk dirinya namun untuk orang lain. Kebermanfaatan untuk orang banyak menjadi ciri paling menonjol dari orang-orang yang memiliki pengaruh besar.

Cofounder GSM, Bu Novi dalam paparan ilmiahnya menyampaikan tentang kekuatan yang tersembunyi dari manusia dalam perubahan. Dalam paparannya memberikan contoh, mengapa para guru dan penggiat pendidikan, meskipun belum begitu tahu tentang GSM namun tetap senang bergabung dengan GSM? Mengapa seseorang bertemu meskipun baru sekali kok terasa nyaman dan merasa bahagia? Rahasinya adalah karena adanya frekuensi, fibrasi dan energi positif yang sama.  Dalam paparannya disampaikan teori Nikola Tesla yang terkenal dengan penemuan mobil listrik, “Jika kau ingin mengetahui rahasia  dari dunia, maka pelajarilah tentang energi, frekuensi dan vibrasi. Segala sesuatu di alam semesta ini, tanpa kecuali adalah energi. Sebuah penelitian Hearth Math Institute yang mengukur medan energi manusia dengan sebuah alat squid-based magnetometers, dapat memetakan bentuk energi manusia. Dari jantung manusia dapat menghasilkan medan energi yang bisa dideteksi dari jarak 1 mter, medan energi tersebut berbentuk bola yang membungkus seperti donat, lebih kuat dari yang dihasilkan otak. Maka ketika seseorang mampu mempengaruhi orang lain, bukan masalah kata-katanya, namun bagaimana menyampaikannya dengan energi, karena yang ditangkap oleh orang lain itu adalah energinya.  Pikiran yang tenang dengan diliputi oleh hati yang damai merupakan vibrasi yang bai sehingga secara powerfull akan mempengaruhi orang lain. Lingkup pengaruh energi sebenarnya tidak hanya 1 meter. Pengaruh medan energi bisa sangat besar, maka sangat penting menjaga hati dan pikiran. Pikiran yang tenang, damai dan bahagia akan menghasilkan energi yang besar.

Pada pertemuan-pertemuan sebelumnya pernah dikaji tentang apa sih yang menjadi kendaraan GSM? Apakah kebijakan pemerintah? Bukan tentunya, karena GSM merupakan gerakan akar rumput yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, justru GSM berdiri seperti gulungan bola salju yang mengajak para pendidik untuk mengubah mindset menuju proses pendidikan yang memanusiakan anak didik. Kendaraan GSM adalah komunitas. Bayangkan ketika banyak orang yang punya getaran atau vibrasi yang sama dan positif dan secara kolektif maka akan membentuk medan morfik yang positif sehingga bisa mempengaruhi lebih banyak orang. Dalam paparannya, Bu Novi memberikan penjelasan tentang peta kesadaran oleh David R. Hawkins yang mengelompokkan emosi  yang diberi angka dan menunjukkan berapa energinya. Semakin naik di atas 10 pangkat 200 sifatnya menguatkan, sedangkan yang di bawah 10 pangkat 200 sifatnya menghabiskan energi.

Seseorang yang netral memiliki energi 10 pangkat 250, seseorang yang memiliki kesediaan (motivasi) tinggi memiliki energi 10 pangkat 310, orang yang menerima atau legawa atau ikhlas memiliki energi 10 pangkat 350, seseorang yang mampu berpikir secara rasional  memiliki energi 10 pangkat 400, orang yang memiliki perasaan cinta (10 pangkat 500), memiliki perasaan suka cita (10 pangkat 540), damai (10 pangkat 600) dan mencapai pencerahan bisa memiliki energi 10 pangkat 700 sampai 1000. Dalam kacamata agama, maka semakin tinggi energi positifnya maka seseorang itu akan semakin dekat dengan Tuhannya dalam bahasa Jawa Manunggaling Kawula Gusti.

Dalam paparannya, juga diungkapkan tentang kuantitas pengaruh dari seseorang yang memiliki energi dengan berbagai tingkatan.  Satu individu yang memiliki level 300 yaitu memiliki kemauan yang kuat mampu menatralisir 90 ribu individu yang dibawah level 200, seseorang yang memiliki level 400 yaitu mampu berpikir positif mampu menetralisir 400 ribu individu di bawah level 200. Seorang individu yang memiliki energi pada level 500 yang selalu memancarkan cinta kasih mampu menetralisir 750 ribu individu di bawah level 200. Seseorang yang sudah mencapai kedamaian dengan level 600 mampu menetralisir 10 juta individu yang dibawah level 200 serta seseorang yang mencapai pencerahan dengan level 700 mmapu menetralisir 70 juta individu di bawah level 200.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sangat penting  menjaga pikiran dan hati, karena sangat mempengaruhi vibrasi kita dan mengimbangi vibrasi negatif di sekitar kita. Vibrasi kolektif koheren mampu menurunkan angka kriminalitas, kejahatan, dan meningkatkan kedamaian dan kepositifan di masyarakat. Inilah alasan yang mendasar mengapa GSM selalu memprioritaskan empat area perubahan yaitu membangun keterhubungan positif antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat, membentuk ekosistem positif yang etis, menerapkan social emotional learning dan pembelajaran penalaran. Dari empat area perubahan tersebut sejatinya akan meningkatkan level energi positif seseorang dan apabila dilakukan secara komunal maka akan berdampak luar biasa terhadap perubahan pendidikan di masa depan.

Sebagai penutupnya, Cofounder GSM memberikan  ulasan tentang apa yang bisa dilakukan oleh pendidik adalah perlunya menyelaraskan diri di masa sekarang dan masa depan, selalu menyebar kebaikan dan belas kasih, memperluas lingkaran energi positif, menyingkirkan energi negatif dari diri sendiri,  memperhatikan energi yang kita pancarkan, mengubah pikiran kita dari hal yang membuat tidak nyaman serta memupuk rasa syukur.

 

 

 

1 thought on “Semangat Idul Fitri Membangun Vibrasi Positif Pendidikan”

  1. Pingback: Mengenali Vibrasi Diri Sendiri - Diyarko.Com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *