Kucing Sang Penipu: Tantangan Komik Relief Candi Mendut

Candi Mendut memiliki banyak relief yang menceritakan tentang Jataka berupa cerita-cerita dengan tokoh binatang. Ada sebuah relief yang menceritakan tentang Kucing Sang Penipu. Ada seekor kucing yang berpura pura menjadi pendeta, dengan membawa atribut yang dikenakan oleh seorang pendeta sungguhan. Dengan alasan supaya si kucing dapat mendekati tikus dan lebih mudah menangkap untuk di makannya. Akan tetapi sang tikus tidak mudah dibohongi oleh si kucing. Seekor tikus cerdik mengusulkan kepada si kucing untuk membawa kelintingan supaya dikenakan menjadi kalung, supaya tampak sekali seperti pendeta. Dan si kucing pun setuju dengan usul si tikus teraebut. Sejak itu pun, ketika kucing datang maka akan terdengar tanda kelintingannya akan berbunyi, dan di saat itulah para tikus pergi menjauh dan menyingkir dari si kucing. Supaya tidak dimangsa dengan kebohonganya. Sebuah cerita yang memiliki pesan moral bahwa hidup hendaknya memegang teguh pada kejujuran.  Seperti yang tertulis dalam sebuah sutta yaitu Karaniya Metta Sutta.  “Karaṇīyam-attha-kusalena yantaṁ santaṁ padaṁ abhisamecca, Sakko ujū ca suhujū ca suvaco cassa mudu anatimānī, Santussako ca subharo ca appakicco ca sallahuka-vutti, Santindriyo ca nipako ca appagabbho kulesu ananugiddho. Na ca khuddaṁ samācare kiñci yena viññū pare upavadeyyum. Sukhino vā khemino hontu sabbe sattā bhavantu sukhitattā”.

Teks tersebut memiliki arti sebagai berikut. “Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan, Untuk mendapat ketenangan, Ia harus mampu, jujur dan sungguh jujur, Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong. Merasa puas, mudah disokong/dilayani, Tiada sibuk, sederhana hidupnya. Tenang indranya, berhati-hati, Tahu malu, tak melekat pada keluarga. Tidak berbuat kesalahan, walaupun kecil, Yang dapat dicela oleh para bijaksana Hendaklah ia berpikir, Semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram. Semoga semua makhluk berbahagia”.

Pesan moral dari Jataka ini selanjutnya saya jadikan sebagai tantangan bagi siswa kelas X Animasi untuk membuat komik, cerita bergambar dan animasinya. Komik dari cerita relief ini dikerjakan Andinie, salah satu siswa kelas X Animasi 4 yang menyelesaikan komiknya dalam waktu 2 minggu dengan hasil sebagai berikut.

Project riil ini mengusung tema pelestarian budaya nusantara dalam bentuk komik dan film animasi. Budaya nusantara yang sudah diciptakan oleh leluhurnya perlu dilestarikan keberadaannya. Seperti Jataka yang dipahatkan di relief-relief Candi Mendut perlu dikembangkan menjadi komik yang lebih menarik, sehingga relief tersebut mudah dipahami oleh masyarakat masa kini. Pesan-pesan moralnya dapat sampai pada generasi berikutnya sehingga dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi generasi yang unggul yang berorientasi pada well being.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *