Konsintensi Performa Siswa

Performa siswa SMK Negeri 11 Semarang dalam beberapa waktu dari bulan Juli 2023 terjadi penurunan yang signifikan. Dari data banyak siswa yang kurang mematuhi aturan dan tata tertib sekolah. Hal yang paling sederhana, ketika hari Senin dan Selasa, seharusnya siswa memakai seragam OSIS lengkap yaitu baju putih, celana/ rok abu-abu, lengkap dengan bad, nama siswa, dasi, sabuk, kaos kaki putih dan sepatu hitam, masih ada sekitar lima puluhan siswa dari seribu tujuh ratus siswa yang tidak lengkap. Performa yang paling sederhana yaitu mematuhi pemakaian seragam saja masih belum memenuhi target  yang diharapkan. Dari kejadian inilah, bidang kesiswaan melakukan berbagai upaya, seperti sosialisasi saat upacara, penertiban dan rasia, namun belum bisa secara optimal.

Hasil diskusi dengan kepala sekolah, maka setiap jam pertama, semua guru yang mengampu di kelas mendapatkan kesempatan untuk ikut andil mendata siswa yang tidak berseragam lengkap. Data siswa dikirim ke group sekolah dan siswa yang bersangkutan diminta untuk berkumpul di lapangan Wirya Khsetra. Siswa yang tidak lengkap selanjutnya dilakukan apel pagi, diajak berkomunikasi  memberikan penjelasan alasan apa yang membuat pemakaian seragamnya tidak lengkap. Proses dialog inilah yang diutamakan. Selanjutnya mereka secara berkelompok melaksanakan kepekaan lingkungan berupa membersihkan sampah-sampah di lingkungan sekolah. Usai melakukan kepekaan lingkungan, siswa melaksanakan presensi dan kembali ke kelas.  Kegiatan ini secara kontinyu dilakukan dengan kerjasama semua guru yang ada di kelas, tim SPT2K dan guru BK. Kolaborasi inilah yang selalu diingatkan oleh kepala sekolah, Drs. Luluk Wibowo, S.ST., M.T dalam setiap event-event kegiatan untuk merealisasikan takeline SMK N 11 Semarang, “Bersinergi Berprestasi”. Baru genap 3 minggu proses penertiban dengan disiplin positif ini sudah memberikan dampak yang luar biasa. Hari ini, 6 Oktober 2023, dari proses pengecekan kelengkapan oleh guru-guru di kelas, hanya 4 siswa yang tidak berseragam lengkap.

Mereka berempat tetap melakukan kegiatan peka lingkungan, mencari sampah an organik di lingkungan SMK N 11 Semarang. Jika dilihat dari tahapan disiplin positif, proses ini lebih mengedepankan pada dialog dan dilanjutkan dengan melaksanakan kesepakatan dan dilanjutkan dengan proses dialog untuk mencapai kesadaran dalam membangun value yang ada di SMK N 11 Semarang. Semoga siswa SMK Negeri 11 Semarang, semakin konsisten meningkatkan performanya.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *