Hari Santri: Momentum Membangun Kebersamaan

Dalam memperingati hari santri, SMK Negeri 11 Semarang menggelar kegiatan pembinaan oleh wali kelas dengan anak-anak di kelasnya dan dilanjutkan dengan kegiatan foto bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kebersamaan. Saya sebagai wali kelas XI Animasi 1 hanya bisa berfoto bersama separo kelas, karena sebagian besar sedang mengikuti kegiatan magang di Aconggraphic yang ada di Depok Jawa Barat dan di Semarang, sebagian lagi mengikuti magang di Animars Yogyakarta dan Pickolab. Meskipun tinggal separo yang ada di kelas, anak-anak ini mayoritas sudah sudah mengikuti magang di kelas X dan saat ini sedang mendapat tugas menjadi mentor bagi adik-adik kelasnya. Inilah budaya yang selalu dibangun di jurusan Animasi SMK Negeri 11 Semarang. Budaya mentoring ini sangat lekat dengan budaya yang ada di pondok pesantren, dimana proses kebersamaan selalu dibangun dengan tetap menjaga koridor saling menghargai satu sama lain.

Istilah “santri”, diambil dari salah satu kata dalam bahasa Sanskerta, yaitu sastri yang artinya “melek huruf” atau “bisa membaca”. Versi ini terhubung dengan pendapat C.C. Berg yang menyebut istilah “santri” berasal dari kata shastri yang dalam bahasa India berarti “orang yang mempelajari kitab-kitab suci agama Hindu”. Karel A. Steenbrink, seperti dikutip oleh Zamakhsyari Dhofir dalam buku Tradisi Pesantren (1985), mendukung rumusan Berg dan meyakini bahwa pendidikan pesantren, yang kemudian lekat dengan tradisi edukasi Islam di Jawa, memang mirip dengan pendidikan ala Hindu di India jika dilihat dari segi bentuk dan sistemnya.
Membangun empati satu sama lain melalui proses mentoring ini merupakan pengejawantahan dari budaya yang terjadi di pesantren. Mereka yang menjadi mentor dipastikan akan meningkatkan daya literasinya seperti halnya makna dari kata sastri yang berubah menjadi santri. Seorang yang menjadi mentor akan terus belajar mengasah kemampuannya sebelum memberikan mentor kepada para menti. Benar juga bahwa Istilah “Ilmu semakin diberikan akan semakin bertambah”, karena mentor akan terus menambah ilmunya sebelum berbagi kepada yang lainnya. Selamat Hari Santri, semoga budaya santri ini menjadi energi pendorong yang akan terus menguatkan kalian menjadi manusia-manusia yang memiliki kebermaknaan hidup, yakni bermanfaat untuk dirinya dan orang lain di sekitarnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *