Selamat Jalan Pak Pristiadi Utomo

Kamis, 19 Oktober 2023, SMK Negeri 11 Semarang kehilangan satu guru. Pak Pristiadi Utomo, seorang guru Fisika, IPA, penulis Buku Fisika di Penerbit Erlangga meninggal dunia. Di masa pengabdiannya di SMK Negeri 11 Semarang, saya sangat mengenal beliau bahkan menginspirasi saya untuk terus menulis. Beliau termasuk guru yang cerdas dalam pemikirannya, pengetahuan tentang fisika tidak diragukan lagi. Banyak tulisan-tulisan beliau yang sangat menginspirasi bahkan buku-buku yang ditulisnya banyak digunakan oleh siswa-siswa di seluruh Indonesia. Beliau adalah rekan saya yang sama-sama menulis buku di Erlangga.

Sejak saya mengenal beliau di tahun 2008, saya justru terinspirasi untuk menulis buku. Dari beliaulah saya belajar bagaimana merealisasikan ide-ide pemikiran yang dituangkan dalam sebuah buku. Akhirnya di tahun 2012, buku pertama kali terbit yaitu “Mandiri Matematika untuk SMK”. Meskipun awalnya beliau di penerbit lainnya, semangat dalam menulis itulah yang benar-benar menginspirasi saya untuk merealsiasikan menjadi penulis. Di tahun berikutnya, 2013 akhirnya kami bisa bersama-sama menjadi kelompok di penerbit Erlangga.

Upacara Pemberangkatan Jenazah Pak Pristiadi Utomo ke Makam

Pak Pris, nama panggilan di sekolah. Saya merasa akrab dengan beliau, terutama ketika sering satu ruangan di ruang Waka Humas. Saat itu saya ikut membantu di bidang BKK. Tidak pernah ada rasa jengkel, ketika kami bersama-sama di ruangan itu. Yang ada hanyalah senda gurau, bergembira bersama.

Banyak yang kehilangan beliau. Di hari kamis kemarin, semua civitas akademika SMK N 11 Semarang mendoakan beliau. Secara bergiliran siswa yang beragama Islam menyelenggarakan sholat Gaib di Masjid Annida. Di hari ini, juga dilakukan apel pagi dan secara bersama-sama juga mengirim doa untuk beliau. Di siang hari, murid-murid Kristiani di bawah bimbingan Bu Neti dalam acara kebaktian siang hari juga mengirim doa untuk Pak Pristiadi Utomo.

Siswa Kristen Mengirim Doa untuk Pak Pristiadi Utomo

Salah satu alumni yang bernama Mas Paryono yang saat ini memiliki 32 anak asuh, tidak luput juga mengirim doa bersama-sama anak asuhnya untuk Pak Pris. Ini bukti kecintaan murid-muridnya terhadap guru yang telah berjasa mengantarkan kesuksesan murid-muridnya.

Hari kemarin, saya benar-benar dikagetkan dengan informasi kepergian beliau. Semoga amal baiknya ketika menjadi guru menjadi penerang jalan menuju alam keabadian. Selamat jalan Pak Pris. Pak Pris orang baik. Pak Pris guru yang baik dan menginspirasi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *