Mudita Citta untuk Nadya Asafa

Malam ini saya mendapatkan kabar baik dari Pak Fathur, yang menyampaikan bahwa Nadya As Shafa mendapatkan prestasi yang gemilang yaitu 2 perak dan satu perunggu pada ajang Indonesia Open, bahkan lolos kualifikasi PON 2024 di Aceh Sumatera Utara. Sebuah prestasi yang patut disyukuri, karena prestasi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak. Di samping Nadya ini dengan rajin berlatih di bawah bimbingan dari pelatihnya, pihak sekolahpun memberikan dispensasi waktu ketika Nadya harus meninggalkan kelas untuk berlatih dalam waktu yang lama. Inilah cara kami, SMK N 11 Semarang mensupport Nadya agar bisa mencapai prestasi yang gemilang. Meskipun SMK Negeri 11 Semarang bukan sekolah membuka kelas olahraga, namun kami tetap support ketika ada atlet yang harus meninggalkan sekolah untuk berlatih secara inten.  Para guru pun menyadari hal ini, karena proses berlatih bagi kami adalah bagian dari proses belajar. Kami menyadari bahwa setiap murid memiliki passionnya masing-masing, sehingga memberi kesempatan berlatih itulah yang bisa dilakukan.

Nadya Asyafa (Jaket Biru paling kanan)

Sudah menjadi kebiasaan setiap kali ada siswa yang mencapai prestasi, maka kabar baik ini disebarkan ke group. Salah satu group pengurus OSIS Prayatna Maitri angkatan 33 dan 34 tidak luput mendapatkan berita baik ini. Dengan sigap, tim dokumentasi membuat fleyer sebagai bentuk ikut merasakan  kebahagiaan. Tidak terlalu lama, fleyer pun sudah jadi dan segera dikirim ke group ruang guru maupun group ketua kelas. Para pengurus OSIS ini secara otomatis menjadikan fleyer tersebut sebagai story di whatsappnya. Inilah cara kami mengasah rasa. Para pengurus OSIS Prayatna Maitri yang memiliki landasan semangat menebar cinta kasih, maka ketika ada kebahagiaan yang dirasakan oleh teman, maka akan merasakan bahagia. Inilah cara kami bermudita citta. Dalam bahasa pali, Mudita Citta artinya ikut merasakan kebahagiaan orang lain. Jangan sampai generasi muda SMK Negeri 11 Semarang memiliki sifat bahagia di atas penderitaan orang lain atau bersedih atas kebahagiaan orang lain.  Melihat orang melakukan kebaikan apapun, melihat orang atas prestasi yang dicapai, katakanlah dalam hati: “Saya turut berbahagia atas perbuatan orang itu” atau “saya mengagumi kebaikannya” atau “saya turut berbahagia atas pencapaian prestasinya”, akan melatih kehangatan hati kita, melatih kesediaan kita untuk mulai mempraktekkan kebaikan-kebaikan yang dianggap kecil. Semua hal yang dianggap “kecil”, baik disadari maupun tidak, akan sangat mempengaruhi tingkat kebahagiaan kita dalam kehidupan sebagai seorang manusia, dan kemudian, akan mengarahkan pada kehidupan yang lebih baik. Berbahagia atas kebahagiaan orang lain akan melatih diri menebarkan bibit kebahagiaan pada semua makhluk. Maka dari hal yang paling sederhana ini, vibrasi positif akan terus terpancar. Selamat untuk Nadya, kami mendukungmu. Semoga sukses.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *