“Fast Response” Feedback yang Melesatkan Potensi Anak

Di pagi hari ini 18 Februari 2022, saya ditemani 2 anak kelas X animasi di ruang inkubasi Animax SMK N 11 Semarang. Faisal Arya, salah satu anak yang menarik perhatian saya. Ia berjuang untuk sampai ke sekolah harus naik bus trans Semarang dari Banget Ayu, yang berangkat dari sekolah pukul 05.00 WIB. Waktu yang masih sangat pagi bagi teman-temannya yang mungkin masih tertidur pulas, sedangkan dirinya setelah sholat subuh sudah harus berkemas berangkat ke sekolah. Sampai di Sekolah sekitar jam 6.30 WIB itupun jika lancar, jika macet maka pasti pukul 07.00 WIB atau lebih baru sampai di sekolah. Ia harus jalan kaki 2 km dari halte bus trans yang ada di sekitar Terminal Banyumanik. Kalau pulang sampai setelah isyak baru sampai di rumah, itupun jika ada tumpangan bus trans yang masih beroperasi. Jika tidak mendapatkan tumpangan, maka ia terpaksa ke tempat kerja ayahnya yang di Jalan Pemuda dan harus menunggu ayahnya pulang. Perjuangan berat bagi Faisal untuk mengenyam pendidikan SMK bidang animasi yang sudah menjadi impiannya.

Kemampuan awalnya dalam bidang menggambar biasa-biasa saja, ia lebih menekuni bidang gambar dua dimensi. Ia bercerita bahwa sejak bulan Januari 2022, berkeinginan untuk mendalami animasi 3D. Ia tergugah dengan pantikan yang diberikan di group WhatsApp  basic drawing sebagai media untuk berdiskusi tentang karya yang dikirim. Ia merasa terpancing untuk membuat karya yang lebih bagus di bidang 3D setelah teman-temannya banyak yang mengirim karya modeling 3D.  Komunitas group whatsApp menjadi bagian penting dari sebuah pembelajaran. Selama ini pembelajaran hanya  dibatasi ruang, seperti tatap muka, tatap maya dengan waktu yang terbatas. Pembelajaran asinkronus inilah yang justru paling efektif untuk melesatkan potensi anak.

Sederhana dan pasti dapat dilakukan oleh guru, hanya saja memerlukan waktu yang lebih untuk menemani anak-anak di ruang group WhatsApp. Ketika karya-karya dikirim ke group, maka kecepatan dalam merespon hasil karya siswa. Memberikan respon secara cepat merupakan bagian dari proses evaluasi. Evaluasi selama ini lebih banyak dipandang sebagai bentuk penilaian yang outputnya berupa angka-angka, sehingga anak terbelenggu dengan angka sehingga orientasi belajar siswa hanya untuk mengejar nilai. Setelah mengenal Gerakan Sekolah Menyenangkan, paradigma saya bergeser, bahwa feedback merupakan bagian dari proses evaluasi yang efektif. Feedback mampu memotivasi siswa untuk melakukan perubahan yang lebih baik, tentu saja feedback yang dimaksud adalah respon positif yang akan merangsang hormon kebahagiaan anak. Hormon kebahagiaan itulah yang akan merangsang daya berpikir, berimajinasi dan inovasi.

Di dalam group itu saya harus menyempatkan satu demi satu membuka karya siswa yang diposting di Instagram dan  biasanya saya langsung memberikan respon, “good”, “very good”, “wow” apabila karya yang dihasilkan sudah tergolong baik. Kalimat positif yang sederhana ini memberikan dampak yang positif terhadap motivasi siswa untuk terus berkarya. Mindset anak akan berubah, yang tadinya mengatakan bahwa menggambar itu sulit bagi anak yang tidak memiliki bakat menggambar, berubah dalam pikirannya bahwa menggambar itu mengasyikan. Untuk melesatkan potensi anak selanjutnya, maka saya memberikan pertanyaan terbuka yang memantik siswa.

Karya salah satu siswa bernama Dafa mengalami perubahan setelah mendapatkan pantikan pertanyaan terbuka. “Menurutmu, bagaimana warna gunung dan pohon ketika di malam hari”. Pertanyaan ini meskipun sederhana memantik anak untuk berpikir dan mencari referensi tentang warna yang sesuai dengan kondisi malam hari. Dari percakapan itu, akhirnya anak menyatakan bahwa warna gunung seharunya lebih gelap, kemudian warna pohon di malam hari adalah cenderung ke arah hitam. Pertanyaan terbuka itu mampu menggiring anak untuk melakukan proses merevisi karyanya. Dalam bahwa sehari-hari di dunia persekolahan adalah proses remidi. Proses remidi yang sering kali dilakukan setelah ulangan harian, dengan paradigma baru ini, justru remidial merupakan proses perbaikan di saat berlangsungnya proses belajar. Remidial yang awalnya selalu dilakukan siswa karena permintaan guru, namun dengan feedback ini anak melakukan remedial dengan kesadaran diri. Evaluasi bukan sekedar untuk menilai project anak, namun memiliki tujuan yang lebih yakni melesatkan potensi anak.

Faisal Arya yang awalnya berkutat dengan gambar-gambar dua dimensi, dengan adanya respon-respon positif yang cepat dari guru, ia tergugah untuk membuat karya yang lebih bagus. Bahkan kompleksitas dalam berkarya mengalami peningkatan yang drastis, ketika teman-temannya belum sampai pada proses animate 3D, anak ini mampu membuat modeling 3D dan membuat gerak animasi 3D yang hampir sama dengan animator-animator profesional.  Perkembangan kompetensi Faisal Arya dari kompetensi menggambar dua dimensi sampai membuat modeling 3D dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber: https://www.instagram.com/faiz.al7181

Karya-karya Faisal Arya dalam bidang animate 3D mengalami perubahan  yang sangat baik. Di bulan Februari 2022 ini ia mampu membuat gerakan pertarungan dua karakter. Jika melihat kompetensi dasar pada struktur kurikulum, materi ini ada di kelas XI dan XII. Dari proses memberikan kemerdekaan dalam berkarya dan memberikan respon positif secara cepat mampu melesatkan potensi anak sampai ke versi terbaiknya dari masing-masing siswa (https://www.instagram.com/tv/CaD2T8Mhde7/?utm_medium=copy_link). Hal ini terjadi karena anak tidak lagi harus menunggu materi yang disampaikan guru, namun mereka akan mencari sendiri literatur yang mendukung proses berkarya siswa, apalagi dengan kecepatan perubahan teknologi saat ini sangat membantu anak dalam proses pencarian sumber referensi. Yang penting dari proses pembelajaran ini adalah berilah kemerdekaan anak untuk membuat karya sesuai passionnya, berilah respon positif secara cepat agar siswa memiliki kepercayaan diri dan memotivasi diri untuk terus berkarya, berilah pertanyaan terbuka yang memantik sehingga siswa memiliki kesadaran diri untuk memperbaiki dan terus memperbaiki demi peningkatan kualitas karyanya. Semoga menginspirasi dan selamat mencoba.

3 thoughts on ““Fast Response” Feedback yang Melesatkan Potensi Anak”

  1. Hey there,

    If you are one of the sufferers of the common problems nails have, then you are in luck! Our Toenail Clippers is here to help. It has a specially designed clip that can help those with troubles with winding nails, hard nails, two nails, nail cracks, deep nails, and thickened nails.

    We are confident that our Toenail Clippers will provide you with the results you are looking for.

    Get yours today with 60% OFF: https://thepodiatrist.shop

    Enjoy,

    Nelly

  2. Hey

    I wanted to reach out and let you know about our new dog harness. It’s really easy to put on and take off – in just 2 seconds – and it’s personalized for each dog.
    Plus, we offer a lifetime warranty so you can be sure your pet is always safe and stylish.

    We’ve had a lot of success with it so far and I think your dog would love it.

    Get yours today with 50% OFF: https://caredogbest.com

    FREE Shipping – TODAY ONLY!

    Best regards,

    Abby

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *