Gambar ilustrasi menggunakan pensil tersebut merupakan hasil buatanĀ Aryo Ridho siswa kelas X Animasi. Mengapa gambar tersebut dibuat? Karya tersebut dibuat dalam rangka menyelesaikan tantangan wajib berupa gambar ilustrasi dengan tema “Orang Tuaku Pahlawanku”. Aryo Ridho membuat karya tersebut tentu saja dilandasi dengan sebuah peristiwa yang berkesan dan membekas pada perasaan dan pikirannya. Usai membuat gambar ilustrasi tersebut, selanjutnya diminta menguraikan melalui tulisan deskripsi terkait dengan gambar tersebut.
“Orang Tuaku Pahlawanku. Jadi saat saya masih kecil, ayah mengajak mamah, saya, adik, ke studio. Sesampai di studio musik. Di sana saya diajari ayah bermain gitar dan drum, adik bermain bass, dan mamah bermain piano. Lalu saya bermain cajon (drum duduk) agar lebih mudah. Ayah mengajarkan banyak hal mengenai musik, yang membuat saya sangat tertarik dengan musik. Kenangan itu sangat berarti karena dari situ lah saya dapat bermain musik berkat motivasi beliau. Ayah saya merupakan sosok yang kreatif dan ahli dalam bidang musik dan seni, karena itu lah ayah saya menjadi sosok pahlawan saya”, ungkap Aryo Ridho melalui tulisan pada deskripsi instagramnya.
Proses menggambar ilustrasi yang diikuti dengan tulisan deskripsi tersebut merupakan proses awal dari deep intro. Siswa dibiasakan untuk menceritakan hal-hal yang dianggap paling berkesan, sehingga proses dialog antara siswa dengan guru akan terbangun, meskipun melalui bahasa tulisan dan gambar. Secara psikologis, proses ini berdampak pada kedekatan siswa dengan orang tuanya dan secara kompetensi siswa semakin terlatih untuk menggambar ilustrasi yang dibutuhkan sebagai dasar dalam pembuatan animasi. Sederhana, bukan? Inilah yang kami lakukan sebagai bentuk penerapan social emotional learning.
Di balik munculnya karya hebat ada guru kreatif yang hebat.