Bertanya yang Melejitkan Potensi

Donat, Karya Delvito

Delvito, siswa kelas X Animasi sejak awal masuk sudah memiliki kemampuan membuat modeling 3D menggunakan blender. Hal ini diketahui ketika saya memberikan challenge bebas, dimana setiap siswa diperbolehkan membuat karya apapun yang masih berhubungan dengan industri kreatif. Waktu itu, Delvito memperlihatkan sebuah modeling 3D bentuk donat. Dari situlah saya bertanya kepada Delvito, ternyata kemampuannya sudah terasah sejak masih di SMP.  Selanjutnya saya bertanya, “Ketika teman-temanmu belum memiliki kemampuan seperti kamu, apa yang kamu rasakan?”. “Lalu apa yang akan kamu lakukan?”. Pertanyaan itu tidak langsung dijawab oleh Delvito, namun hari berikutnya, ketika itu pada hari Jumat, Delvito minta ijin untuk menggunakan ruang inkubasi untuk kegiatan mentoring. Ternyata itulah jawaban Delvito atas pertanyaan yang saya sampaikan. Ia merasa kasihan terhadap teman-temannya dan berusaha menjadi mentor untuk teman-temannya. Salah satu yang dimentori adalah Nesya yang sekaran sudah bergabung menjadi tim metavers SMK Negeri 11 Semarang.

Coklat, karya Delvito

Perkembangan Delvito tidak berhenti sebagai mentor saja, ia setiap hari selalu melatih diri untuk mengembangkan potensinya dengan membuat karya-karya yang menarik. Ia kirim karya-karya tersebut ke dalam challenge bebas. Yang membuat saya semakin tercengang, hari kemarin ia mengirim sebuah karya bebas berupa video animasi meskipun pendek berupa gerakan dari modeling mobil masa depan yang ia buat.

Lompatan kompetensi yang cepat dilakukan Delvito. Membuat animasi 3D seperti pada video di atas bukan hal yang mudah dilakukan, karena jika dilihat dari kurikulum, kompetensi tersebut berada di kelas XI, sedangkan Delvito sudah mencapainya di kelas X. Potensi yang dimiliki Delvito ini harus segera dilejitkan sehingga ia tidak puas dengan karya yang sudah dibuatnya. Bagaimana cara melejitkan potensi tersebut? Memberikan pertanyaan itulah solusinya. Memberikan pertanyaan  yang powerfull akan mampu melejitkan potensi tersebut. Berikut cuplikan pertanyaan yang saya berikan meskipun melalui Whatsapp pada malam hari, yang mampu menggiring Delvito membuat perencanaan untuk meningkatkan potensi yang telah dimiliki.

Diyarko: Apa yang membuat ada perubahan yg luar biasa pada diri kamu?
Delvito: Yang membuat perubahan yang luar biasa pada diri saya adalah perjuangan yang telah saya capai untuk mengembangkan bakat dari diri saya yang sudah berjalan sejauh ini.
Diyarko: Ada lagi?
Delvito: Saya juga merasa bangga dan berterimakasih kepada orang yang telah mendukung dan mengapresiasi saya dalam berprestasi seperti orang tua, bapak ibu guru, dan teman teman yang telah memberi dorongan.
Diyarko: Perubahan apa yang akan dicapai selanjutnya selama 1 tahun ke depan?
Delvito: Saya berharap bisa lebih baik dari sebelumnya dan agar bisa memenuhi standar perusahaan untuk bekerja nanti.
Diyarko: Secara riil, seperti apa capaian selama 1 tahun ke depan?
Delvito: Saya berharap menjadi ahli dalam pembuatan film animasi dalam kategori realis dan cgi
Diyarko: Seperti apa karya yang sudah di bayangan kamu?
Delvito: Karya yang saya pikirkan adalah karya dalam bentuk film dengan kategori sci-fi yaitu tentang masa depan yang dipenuhi dengan teknologi canggih seperti robot, drone, mobil terbang, dan lain.
Diyarko: Ooo, berarti karya video tadi menggambarkan apa yang akan kamu raih?
Delvito: Iya pak betul
Diyarko: Ketika satu tahun yg akan datang, karya spektakulermu tercapai, apa yang kamu rasakan, kamu lihat, di situ ada siapa saja yang melihat karyamu itu?
Delvito: Yang saya rasakan adalah bangga terhadap perjuangan saya selama ini, dan yang akan melihat karya saya sudah pasti orang tua, bapak ibu guru, dan teman teman namun saya juga berharap karya saya di lihat oleh banyak orang di media sosial.
Diyarko: Wow. Luar biasa. Pak Di ikut bangga. Jika diberi skor dari 1 sd 5, karya karya kamu sudah berada di skor berapa?
Delvito: Untuk saya sendiri yang menilai, saya masih mendapat 1 skor dari 5 karena saya belum seberapa di bandingkan orang orang hebat dan lebih ahli daripada diri saya, ini belum seberapa tetapi di usia remaja saya berlatih dan terus berlatih keras agar bisa menjadi lebih baik.
Diyarko: Oke. Selama 1 minggu ke depan karya apa lagi yang akan dibuat?
Delvito: untuk minggu depan saya berencana akan membuat hutan di musim gugur dan pura di bali berbentuk film
Diyarko: Saya tunggu
Delvito: iya pak baik

Dialog antara saya dan Delvito di atas merupakan contoh memberikan pertanyaan yang powerfull sehingga mampu membangkitkan kesadaran diri siswa untuk olah pikir, olah rasa dan olah laku. Proses ini sering dikenal dengan Couching.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *