Belajar Berbagai Style Gambar

Malam-malam saya membuka group whatsapp kelas XI Animasi, ternyata ada notivikasi hasil kiriman karya murid.  Saya buka ternyata kiriman karya dari Agusta yang saat ini sedang mengikuti magang di Animars. Lama sudah tidak melihat hasil karya Agusta di group, mungkin kesibukannya di tempat magang yang tidak memungkinkan dia berkirim karya di group yang memang sejak kelas X sebagai wadah pengiriman karya. Group whatsapp tersebut dibuat sebagai wadah komunikasi, unjuk karya dan saling mengapresiasi. Inilah cara kami memberikan kesempatan bagi murid untuk menunjukkan karya-karyanya, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan aktualisasi diri dan pengakuan diri.

Berikut ini adalah hasil karya Agusta. Jika saya lihat dari karya-karya sebelumnya nampaknya ia sudah beralih ke style yang berbeda. Saya hafal dengan style gambar yang dibuat Agusta sejak kelas X, meskipun dari aspek pewarnaannya memang memiliki keunikan dibandingkan karya teman-temannya.

Karya Agusta
Karya Agusta
Karya Agusta
Karya Agusta

Selama kegiatan magang di Animars, Agusta lebih banyak mengalami perubahan yang semakin baik dilihat dari aspek skill menggambarnya, karena setiap hari ia harus menyelesaikan job-job langsung dari klien.

Melihat penasaran dengan karyanya yang cenderung berbeda stylenya maka saya melakukan proses dialog meskipun melalui whatsapp. “Dari karya yang sudah dibuat tersebut, hal baik apa yang sudah mbak Agusta capai selama ini?”, tanya saya melalui whatsapp. “Pencapaian terbaik saya mulai terbiasa dan mulai banyak menggambar dengan style saya yang sekarang, lalu juga yang awalnya tidak tahu menajdi tahu tentang tahapan menggambar dan juga mulai mengenal berbagai style-style yang lain, yang awalnya ngestuck disitu-situ saja. Sekarang saya lebih leluasa belajar mencoba berbagai style-style gambar yang lain”, ungkap Agusta. Hal senada juga diungkapkan oleh pihak Animars. “Alhamdullilah meningkat anaknya”, ungkap Mas Rifan dari Animars ketika saya tanyakan tentang skillnya di bidang gambar. “Komunikasi sudah ada perkembangan, dulu kalem sekali anaknya, dan sekarang sudah meningkat interaksinya dengan orang lain”, tambah Mas Rifan memberikan penjelasan terkait komunikasi yang dibangun selama ini. Kemampuan komunikasi ini memang diakui oleh Agusta merupakan hal yang masih dirasa kurang. Menurut Agusta, jika diberi skor antara 0-10, kemampuan komunikasinya saat ini sudah di angka 7 dan ia akan berusaha meningkatkan kemampuan komunikasi tersebut dengan lebih sering berkomunikasi dengan orang lain.

Kemampuan komunikasi merupakan kompetensi yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Kalau diperhatikan setiap kali ada rekruitmen tenaga kerja, meskipun skillnya bagus, kebanyakan berguguran tidak bisa masuk ke perusahaan karena faktor komunikasi ketika dilakukan wawancara.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *