Abaya Dana Hiasi Pembukaan MPLS di SMK Negeri 11 Semarang

Senin, 17 Juli 2023 SMK Negeri 11 Semarang menyelenggarakan upacara bendera dalam rangka pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan (MPLS). Ada yang unik dari kegiatan pembukaan di tahun ini, usai kepala sekolah menyematkan tanda nama pada tiga perwakilan MPLS dari kompetensi keahlian Animasi, Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim serta Desain Komunikasi Visual, kepala sekolah didampingi dari personil kepolisian dan TNI melepaskan 80 burung ke alam bebas. Ritual ini dalam bahasa sanskerta disebut abaya dana yaitu sebuah dana makhluk hidup untuk hidup bebas di alam dan dalam bahasa Cina disebut Fangsen. Melepaskan burung selain sebagai bentuk realisasi mencintai alam semesta, dengan memberikan kebebasan kepada makhluk hidup, juga memiliki simbol dari penerapan merdeka belajar. Kepala sekolah, Drs. Luluk Wibowo, S.ST., M.T sebelum melepas burung memberikan pesan, “Ritual ini sebagai simbol bahwa kalian dapat belajar dengan merdeka, dengan cara kembangkan potensi dan bakat menjadi versi terbaiknya masing-masing”.

Kegiatan upacara ini juga memiliki keunikan dibandingkan upacara-upacara sebelumnya, karena dalam kegiatannya ada salah satu siswa kelas XI yang menyanyikan jingle MPLS dengan judul “Lagu Kasih”. Ketika lagu ini dilantunkan oleh Chelsee yang diiringi musik organ oleh Pak Yanuarius Andi Cahyono, S.Pd, semua peserta terbawa dan terhanyut dengan lirik lagu yang menyentuh hati. Lagu tersebut mengajak para siswa untuk semangat menebar cinta kasih.

Ingin ku dendangkan
sebuah lagu kasih
untuk semua yang selalu di hati
Bersama harapku seiring doaku
Semoga semua berbahagia

Seperti hujan yang membahasahi bumi
Hapuskan kekeringan
Begitu pula kasih sayang yang tulus
Hadirkan kedamaian

Sinar matahari yang menyapa pagi
Memberi hangat kehidupan ini
Sehangat hati yang selalu berbagi
Memulai hari dengan kasih

Seperti hujan yang membasahi bumi
Hapuskan kekeringan
Begitu pula kasih sayang yang tulus
Hadirkan kedamaian (2x)

Ingin ku dendangkan
sebuah lagu kasih
untuk semua yang selalu di hati

Bersama harapku seiring doaku
Semoga semua berbahagia (2x)

Semangat menebar cinta kasih merupakan point penting dalam kegiatan MPLS ini, yang akan menjadi budaya sekolah. Dalam kegiatan MPLS ini, budaya sekolah yaitu berusaha untuk membangun komunikasi, kerjasama menjadi point penting untuk terus dinarasikan dalam tindakan langsung. Di hari pertama ini, kemampuan komunikasi menjadi bahasan yang terus digaungkan di setiap sesi kegiatan. Di Joglo Widya Bhakti Sala, saya pun memberikan ulasan tentang memaknai “Prayatna Maitri” dalam bentuk realiasi yang sederhana. Salah satunya bagiamana siswa berkomunikasi yang dilandasi cinta kasih, sehingga tiga kata mutiara yaitu terima kasih, maaf dan minta tolong menjadi bahasan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mencintai tidak pandang suku, agama dan budaya yang melatarbelakangi. Dalam kegiatan MPLS ini ketika ISOMA, ada tiga tempat yang digunakan untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing. Di masjid Annida untuk tempat sholat bagi siswa yang beragama Islam. laboratorium bahasa untuk tempat ibadah siswa yang beragama Kristiani dan ruang K.21 untuk puja bakti yang beragama Buddha. Inilah cara kami, mengajarkan kebinekaan dalam persatuan.

MPLS menjadi bagian pembentukan sikap dan perilaku menghargai perbedaan-perbedaan yang ada untuk terus memupuk Bhineka Tunggal Ika yang sudah menjadi landasan masyarakat sejak di zaman nusantara. Intoleransi jangan sampai terjadi, sehingga sejak awal ini, semangat menebar cinta kasih menjadi landasan dalam berpijak dan bertingkah laku. Semoga Prayatna Maitri ini menjadi pupuk bagi calon-calon pemimpin bangsa yang selalu mencintai kedamaian. Semoga semua makhluk berbahagia.

 

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *