Ungkapan Giwang di Hari Ibu

Dia adalah seorang perempuan paling berani di dunia, seseorang yang berkorban demi kesehatan seorang anak yang dikandungnya. Selama 9 bulan, janin yang dikandungnya semakin hari semakin berat. Ibu dialah orangnya dan hari ini, bertepatan pada hari dimana seluruh ibu berbahagia karena hari ini adalah harinya. Sedikit tulisan untuk mama.
Mama, aku sekarang sudah menjadi seorang remaja, umurku sudah belasan, tinggiku mungkin sudah melebihi mama. Tahun–tahun lalu seluruh kehidupanku diisi dengan mama, yang menyiapkan makanan mama, yang menyuapi mama, dimadiin mama, diantar berangkat sekolah juga mama, aku bergantung banyak hal dengan mama. Tapi semakin ke sini aku sudah bisa melakukan semuanya sendiri, aku akan menjadi anak yang mandiri. Perubahanku juga tak luput dari sebuah kesalahan dan rasa takut, sering bahkan hampir setiap hari mama selalu ngomel akan kelakuanku, kadang aku juga sering marah karena banyak diatur, ingin sekali main tidak pulang untuk menghindari omelan mama.
Pikiran itu segalanya telah berubah sekarang, mungkin jika bisa aku ingin terus menjadi seorang anak kecil yang menangis karena tidak boleh pergi bermain. Mimpi, sama seperti mama sewaktu muda, aku juga punya mimpi sekarang, mimpi yang mengharuskanku pergi dan tinggal di rumah yang berbeda. Dulu aku senang membayangkannya, sekarang aku takut, takut menghadapi batu yang mungkin akan menghalangi jalanku di waktu itu. Tapi aku tidak akan lupa ucapan mama yang panjang lebar menjelaskan masa muda mama waktu itu, aku akan berusaha mengerti. Sejauh ini aku rasa belum membantu mama dalam banyak hal, banyak hal pun tidak akan bisa membalas perjuangan mama demi aku dan adik. Terimakasih, harapan dan kebahagiaanku adalah melihat mama sehat, semoga mama selalu ada sampai aku bisa menunjukan diri ku yang terbaik buat mama dan keluarga. Selamat hari ibu ma, dan untuk seluruh ibu di dunia, selamat hari ibu!

Tulisan spesial ini ditulis oleh Giwang, salah satu siswa kelas X Animasi SMK Negeri 11 Semarang. Di hari ibu ini, tantangan yang diberikan kepada anak didik berbeda satu sama lain. Anak bebas membuat karya apapun yang terkait dengan ibu. Giwang memiliki cara lain dengan membuat tulisan, sesuai dengan passionnya. Bakat menulis ini terlihat sejak awal masuk di SMK, sehingga kami beri tantangan untuk membuat tulisan secara kontinyu. Saat ini ia sudah menuangkan tulisannya di kompasiana.com (https://www.kompasiana.com/gieegi/)

Berkat kebiasaan menulis ini, akhirnya Giwang saat ini  menjadi tim berita di SMK Negeri 11 Semarang.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *