SMK N 11 Semarang sebagai Sekolah Inklusi

https://www.kompasiana.com/sofisofiatunw

Bahagia hari ini, bisa memberikan pelayanan dalam pendaftaran 3 siswa yang berkebutuhan khusus untuk mendaftar di SMK Negeri 11 Semarang. Setelah mengikuti beberapa tahapan yaitu assesmen yang dilakukan oleh tim panitia yang ditunjuk oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 dan beberapa persyaratan pendukung lainnya, akhirnya para pendaftar ini bisa memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Pendaftaran siswa inklusi dari anak-anak yang berkebutuhan khusus memang diselenggarakan lebih awal. Hal ini menunjukkan adanya perhatian yang serius dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah terhadap hak-hak dari anak yang berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak-anak lainnya. Patut bersyukur bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah lebih mengedepankan pada sekolah inklusif bukan lagi eksklusif.

Sekolah inklusi merupakan tempat di mana anak-anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama dengan anak-anak reguler lainnya. Namun, anak berkebutuhan khusus tetap didampingi oleh guru pendamping selama kegiatan belajar mengajar. Sistem pembelajaran, pengajaran, kurikulum, sarana dan prasarana, serta sistem penilaian di sekolah inklusi akan mengakomodasi kebutuhan anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka dapat beradaptasi dan menerima pendidikan sebaik mungkin. Mengapa mereka yang berkebutuhan khusus tidak serta merta langsung masuk di Sekolah Luar Biasa? Mengapa diarahkan ke sekolah inklusi? Ada beberapa harapan dari adanya sekolah inklusi antara lain diharapkan anak berkebutuhan khusus memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan peserta didik reguler lainnya di kelas. Di sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus diharapkan akan mendapatkan fasilitas untuk belajar dan mengembangkan diri, terlepas dari keterbatasannya sehingga mendorong untuk lebih percaya diri serta mendapatkan kesempatan untuk belajar dan menjalin persahabatan bersama teman sebaya.

SMK Negeri 11 Semarang dipercaya oleh masyarakat untuk dapat menjadi tempat bagi anak berkebutuhan khusus agar dapat mengeyam pendidikan yang sama dengan siswa lainnya. Ketika proses pembelajaran di sekolah, yang dibutuhkan oleh anak-anak ini adalah keterbukaan dari guru untuk menerima mereka. Dibutuhkan guru yang terbuka menerima mereka dengan dilandasi oleh metta (cinta kasih) dan karuna (welas asih). Meskipun di sekolah inklusi belum tentu semua guru mendapatkan pengetahuan tentang siswa inklusi, ketika membimbing mereka dilandasi oleh ketulusan hati, niscaya anak-anak tersebut akan mudah menyesuaikan. Karena mendidik bukan semata-mata transfer knowledge, namun transfer vibrasi positif yang akan dirasakan oleh anak.

Dari pengalaman dua hari yang lalu ketika SMK N 11 Semarang membuka pendaftaran siswa inklusi saya justru merasa bersyukur karena sekolah ini akan menjadi ladang untuk menanam bibit-bibit kebaikan. Sebagai ladang bagi guru untuk merawat mereka dengan berbagai kekurangan yang ada, dan yakin bahwa mereka memiliki kelebihan-kelebihan yang harus terus digali untuk dikembangkan sesuai versi terbaiknya masing-masing. Di tahun ini, SMK Negeri 11 Semarang telah mengantarkan satu siswa anak berkebutuhan khusus, dan ada satu siswa yang saat ini di kelas XI yang berkebutuhan khusus juga mendapatkan pelayanan pendidikan yang sama dengan siswa lainnya.  Saya bersyukur punya teman-teman guru yang penuh keikhlasan menerima siswa inklusi dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi mereka.

Patut disyukuri, karena masih ada guru-guru lain (sebut saja di sekolah X) yang memiliki pandangan sempit tentang anak berkebutuhan khusus.  Pada tanggal 30 Mei 2023, saya berbincang-bincang dengan salah satu guru di SMA yang sudah mengenal Gerakan Sekolah Menyenangkan. Dalam perbincangannya ia merasa prihatin dengan pemikiran teman-temannya yang masih belum bisa menerima keberadaan siswa anak berkebutuhan khusus. “Kemarin ada pengumuman bahwa pendaftaran siswa inklusi sekolah negeri di buka mulai tanggal 5-7 Juni dg persyaratan siswa tersebut ke cabdin untuk meminta surat keterangan dari psikolog dan tes IQ, lha aku kan semangat ya mas karena aku pembina olahraga disabilitas juga, mau aku umukan ke SLB, eh komen guru yang lain “Halah Ra sah Nompo siswa inklusi ngko malah ngangel angeli, bocah inklusi Yo sekolahe Ning SLB (halah gak usah menerima siswa inklusi nanti justru mempersulis, anak inklusi itu ya sekolahnya di SLB)”, ungkap W teman saya yang sengaja tidak saya sebut namanya.  Dari cerita ini, hati saya merasa teriris, ternyata masih banyak pula guru yang memiliki pandangan sempit seperti itu. Dapat dipastikan jika ditawari apakah mau jika diberi anak oleh Tuhan yang berkebutuhan khusus? Seratus persen saya yakin bahwa guru tersebut akan menolaknya. Anak berkebutuhan khusus memang terlihat dari salah satu sudut pandang akan terlihat banyak kekurangannya, namun jika kita memandang dari sudut yang lain, pasti akan ditemukan intan dan berlian yang akan nampak berkilau. Hanya saja kita belum melihat secara langsung kelebihan-kelebihan yang dimiliki, sehingga kedekatan, keterbukaan menerima itulah yang akan mengantarkan kita sebagai guru untuk menemukan kelebihan-kelebihan yang ada.

“Padahal di sekolah sebelumnya, siswa inklusi bisa berprestasi. Ada yg sudah punya bengkel sendiri, Aku kudu piyeeee. Asli mas, mereka gak mau ngajar siswa yg susah-susah”, ungkap W lebih lanjut sebagai bentuk rasa prihatin terhadap pola pikir teman-temannya. “Semoga mendapatkan hidayah, mbak”, balas saya. “Mungkin aku dikirim kesini Allah kasih misi yang besar. Bener mas Di akan kumulai dengan diri sendiri Bismillah, gak perduli dikatain guru baru yang sok, kalau. Habis crita sama mas Di jadi semangat lagi”, ungkap W untuk mencurahkan segala pemikiran dan perasaan terkait dunia pendidikan ini. Bersyukur saya memiliki teman-teman guru di sekolah lain seperti W ini yang memiliki pandangan lebih luas tentang anak berkebutuhan khusus. Semoga cerita ini menjadi inspirasi bagi pembaca untuk meluruskan niat sebagai guru yang mengedepankan pada inklusifis bukan eksklusif. Dari cerita ini menambah semangat untuk memberikan pelayanan pada siswa-siswa berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan setara dengan siswa lainnya. Dengan harapan, akan menemukan kelebihan-kelebihan yang dimiliki sehingga dapat menuntun potensi yang dimiliki untuk mencapai versi terbaiknya.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *