Gambar di atas merupakan salah satu karya Iqbal setelah melalui proses belajar terus menerus.
“Saat kamu berhasil melampaui dirimu yang sekarang, itulah sukses. Pesaingmu adalah dirimu sendiri dan patokan suksesmu juga dirimu sendiri”, sebuah tulisan dari status whatshapp seseorang dan sengaja saya kirim ke group sebagai bahan untuk olah pikir dan olah rasa. “Silahkan kalian memberi pendapat, mungkin ada pengalaman yang terkait dengan tulisan tersebut, silahkan menulis di group ini!”, ungkap saya di group kelas X.
Tanpa menunggu lama, salah satu siswa bernama Iqbal memberikan komentar. “Menurut saya melampaui diri itu bagaimana cara diri sendiri bertindak dan pesaing itu adalah kelemahan diri sendiri dan patokan itu saya definisikan sebagai goals. Jadi menurut saya bagaimana diri kita untuk membuat kelemahan itu menjadi kelebihan yang lebih dari sekarang untuk menuju tujuan yang ingin kita capai”, ungkap Iqbal. Ia bercerita lebih lanjut. “Waktu pertama kali belajar digital saya masih kebingungan dengan fitur dan cara membuat gambar yang menurut saya hampir berbeda dengan manual. Dan saat itu saya kurang percaya diri dengan hasil di awal membuat digital tetapi setelah banyak belajar dari kesalahan saya yang dulu saya mencoba lagi menggambar digital dan setelah mulai percaya diri saya langsung menentukan goals saya untuk terjun ke industri kreatif sebagai pelukis digital atau illustrator yang sukses”,cerita Iqbal melalui group whatsapp. Karya di atas merupakan hasil gambar digital Iqbal dan sudah dimasukkan di market place Threadless.com.
Beberapa menit kemudian Yosepta memberikan komentar dari tulisan yang saya kirim. “Setelah saya membaca tulisan tersebut saya teringat kata “jangan bandingkan diri dengan orang lain, tetapi bandingkan dirimu sekarang dengan yang dulu”. Seperti saat dulu saya hanya menggambar ultraman atau pemandangan gunung dan itu masih jelek ( bagi saya ) dan yang sekarang lebih bagus di bandingkan yang dulu seperti sudah bisa membuat orang dan juga monster monster yang sedikit abstrak”, ungkap Yosepta.
Komsep sukses menurut Yosepta ketika adanya peningkatan yang signifikan, tanpa harus membandikan kesuksesan orang lain dengan dirinya. Karya orang lain menjadi bahan referensi untuk menjadi lebih baik. “Jika kamu mencari satu orang untuk mengubah hidupmu, lihat lah cermin”, ungkap Yosepta lebih lanjut.
Yosepta saat ini sudah menekuni pembuatan ilustrasi yang selalu diposting di Threadless.com. Dirinya yakin bahwa dengan masuk ke circle market place akan membawa kesuksesan dalam berwirausaha.
Hal-hal sederhana dapat menjadi bahan refleksi bagi siswa untuk mencapai kesadaran diri. Inilah bagian penting dari proses mendidik. Bukan hanya berkutat pada materi pelajaran saja. Sudah saatnya budaya dialektika harus dibiasakan agar mereka memiliki kesadaran diri. Mereka orang yang sepantasnya menjadi “manusia”.