Memunculkan Ide Kreatif dengan Berselancar di Threadless.com

Hari ini Selasa, 24 Januari 2022, saya mendapatkan kesempatan bertemu dengan siswa kelas XI Animasi. Bahagia rasanya ketika bertemu dengan anak-anak yang memiliki bakat dan talenta yang berbeda-beda. Ada yang fokus di modeling 3D dan ada pula yang fokus di pembuatan ilustrasi 2D. Untuk mengawali pembelajaran, sengaja saya memberikan sebuah link karya di threadless.com yaitu: https://www.threadless.com/@dandingeroz.

Dari link tersebut anak didik saya minta untuk berselancar, melihat karya-karya di sana dan melakukan sebuah riset. Mengapa karya-karya tersebut menjadi karya yang laku di threadless.com.  Dari obrolan kecil di ruang tersebut, mereka dapat mengambil kesimpulan bahwa background sebagaian besar juga menyerupai karakter yang menjadi point of interest. Shape-shape yang dibuat membentuk lengkungan menyerupai lingkaran. Dari proses mencermati karya tersebut, selanjutnya kalian dapat menuliskan ide atau gagasan yang akan dibuat di group.

Selang beberapa waktu, Salvia menuliskan di group bahwa dirinya ingin membuat potret anjing yang sedang di pantai dengan background berbentuk anjing dengan judul bitch in a beach. Fais Satya akan membuat gambar seorang ksatria beramor dengan background peperangan dengan judul chivalry and steel. Talithaakan membuat karakter game memakai tombak dengan background siluet karakter tersebut dan lokasinya bernuansa Cina. Cheryl ingin membuat karakter kucing Calico memakai sweater dan sedang minum teh. Mohammad Maulana Z akan membuat pemandangan alam dengan background berbentuk gitar akustik, Muhammad Bintang R akan membuat ramen dengan ada gunung berapi dan bulan purnama diatasnya. Yehezkiel akan membuat gunung dan monster loch ness , dan background kebakaran. Naafi Jasellio akan membuat sebuah drum dengan siluet gambar orang sedang konser. Ahmad Husni Faiza akan membuat ilustrasi siluet perang yang ada di pedang dan Fathecathul ingin membuat ilustrasi makam berbentuk hantu.

Ide-ide atau gagasan mereka selanjunya direalisasikan dalam bentuk gambar sesuai dengan passionnya. Muhammad Maulana Zaky, yang memiliki passion di modeling 3D, ternyata mampu merealisasikan gambar tersebut menggunakan program blender. Dengan diskusi kecil dengan saya sebagai quality control, akhirnya sebelum pukul 11.00, ia sudah menyelesaikan karyanya.

Karya Muhammad Maulana Zaky

Zaky mampu membuat sebuah siluet anak muda yang sedang bermain gitar yang di sampingnya ada gadis yang sedang menari. Di depannya ada sebuah gambar pemandangan namun membentuk sebuah gitar.

Karya Cheryl

Cheryl menggambar seekor kucing dengan sal dan hidup di salju dan sedang minum kopi untuk memperoleh kehangatan. Sebagai backgroundnya sebuah salsu dan langit yang membentuk kucing. Kepulan asap dari kopi yang ada dicangkir menggambarkan kehangatan.  Sebuah karya yang unik, yang menerapkan proses riset dengan berselancar di Threadless.com.

Siswa asyik mengeksekusi rencana yang sudah ditulis

Pembelajaran ini nampaknya terlihat biasa-biasa saja, namun karena orientasinya untuk memposting karya di market place, mereka menunjukkan antusias yang tinggi. Orientasi mereka bukan sekedar membuat karya untuk tugas, justru mereka berusaha seoptimal mungkin sehingga hasilnya diharapkan layak untuk dipublish di market place terkenal tersebut.

Siswa membuat karya dengan antusias

Bagaimana dengan yang tidak memiliki peralatan komputer ataupun laptop? Mereka tetap antusias menggunakan androidnya untuk menghasilkan karya. Seperti yang dilakukan oleh Yehezkiel, ia menggunakan androidnya untuk membuat karya ilustrasinya.

Karya Yehezkiel

Berbeda dengan Naafi Jaselio, kebiasaan membuat karya menggunakan software 3D, ia membuat karya yang akan dimasukkan di Threadless ini menggunakan software blender.  Ia membuat modeling 3D berupa seperangkat drum, namun di drum tersebut justru ditampilkan siluat group band yang sedang bermain drumb dan ada seorang penyanyi.

Karya Modeling 3D oleh Naafi Jaselio

Talita yang lebih fokus ke pembuatan ilustrasi 2D mampu membuat karya ilustrasi  berupa bangunan siluet, namun menunjukkan sebuah karakter. Ide ini terinspirasi dari karya-karya di Threadless.com.

Karya Talita
Karya Fathecatul

Fathecatul yang lebih fokus membuat ilustrasi 2D, membuat ilustrasi makam dengan siluet membentuk hantu.

Inilah beberapa karya yang sudah dikirim sebelum pukul 12.00 WIB dan secara langsung menulis presensi di group. Presensi yang sudah diterapkan di jurusan Animasi adalah presensi berbasis karya, bukan lagi presensi karena masuk kelas. Siswa yang masuk kelas dan hanya sekedar datang belum dianggap masuk ketika belum mengirimkan karya. Inilah esensi yang sebenarnya dari presensi pembelajaran di SMK.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *