Belajar Matematika Kehidupan

Jumat, 24 Februari 2023 saya dapat telpon dari Pak Iwan dari Gerakan Sekolah Menyenangkan. Dalam perbincangan yang hangat tersebut, intinya bahwa kelompok painting SMK Negeri 11 Semarang mendapatkan job untuk melukis dinding di SD Negeri Tri Mulyo 02 Semarang. “Siap”, itulah yang seketika saya jawab, karena inilah yang kami tunggu-tunggu agar tim painting dapat berlatih kembali meningkatkan skill melukis, kemampuan kolaborasi dan berwirausaha. Seketika usai telpon ditutup, saya bersama Mas Sindu menuju lokasi sambil memberitahu lewat pesan whatsapp kepada kepala sekolah dasar tersebut, Bu Endang bahwa kami sedang otw menuju lokasi untuk melakukan pengukuran. Sengaja pagi itu tidak membawa pasukan anggota tim painting, karena mereka sedang mengikuti pembelajaran di kelas.

Penyambutan Hangat dari Kepala SD N Tri Mulyo 02 Semarang, Bu Endang dan Bu Yulita

Sampai di sana, kami disambut penuh kehangatan oleh Bu Endang dan  bu Yulita. Setelah berkenalan dengan Bu Endang maksud kedatangan untuk mengukur lokasi dinding yang akan dilukis oleh tim painting SMK Negeri 11 Semarang, langsung diajak  ke lokasi. Dengan cekatan, Mas Sindu langsung mengukur dinding yang akan dilukis. Ternyata ada dua sisi dinding yang sama ukurannya, sehingga kami hanya membuat sketsa gambar satu dinding saja.  Meskipun Mas Sindu seorang pelukis, namun kemampuan intuisinya sangat tajam tentang luas satu bidang yang akan digambarnya. Namun saya punya usul, biar berbagi tugas agar peserta didik yang di tim painting itu yang harus memecahkan permasalahan luas bidang ini, sehingga diharapkan mampu memprediksi biaya yang harus dilaporkan kepada Pak Iwan dari GSM yang akan mensupport semua biaya painting ini. Gambar tersebut saya teruskan ke group painting agar diselesaikan oleh tim.  Sebenarnya saya pun bisa langsung mengetahui luas satu bidang dinding yang akan dilukis tersebut, namun mereka perlu dipantik untuk menyelesaikan matematika dalam kehidupan riil. Belajar itu bukan semata-mata hasil akhir, namun harus menikmati prosesnya. Mereka ketika mendapatkan tantangan riil ini, akan terpacu otak kirinya untuk menyelesaikan persoalan matematika ini. Mereka terbiasa bekerja dengan otak kanannya, maka perlu dipacu juga otak kirinya untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Anak-anakku, sebentar lagi kita akan mengerjakan project riil lagi di SD Negeri Tri Mulyo 02 Semarang di daerah Genuk. Baru saja saya bersama Pak Sindu melakukan survei lokasi dan mendapatkan pesanan untuk melukis dua bidang dinding yang ukurannya sama persis. Adapun sketsa gambarnya seperti pada gambar berikut”, tulis saya di group Whatsap Painting.

“Pak Iwan minta informasi ukuran yang akan dipainting, sehingga kita bisa menjelaskan berapa biayanya. Ada dua bidang yang persis dengan gambar tersebut. Silahkan pecahkan permasalahan ini. Selanjutnya bisa membuat proposal penawaran dilengkapi dengan  portofolio hasil painting kalian selama ini”, lanjut pinta saya.

Selang satu hari, salah satu anggota painting baru bisa mengirim cara penyelesaian menentukan luas dinding yang akan dipainting tersebut. Tidak apa-apa, sedikit terlambat. Mungkin mereka belum terbiasa menyelesaikan soal matematika kehidupan riil. Mereka terbiasa menyelesaikan soal-soal di atas kertas dari soal-soal matematika yang diambil di buku teks, yang memiliki beban berbeda dengan permasalahan riil yang saya berikan. Mungkin pada saat menyelesaikan soal-soal matematika dari buku teks, tidak ada beban yang berat, karena jika salah taruhannya hanya nilainya yang rendah. Namun berbeda dengan permasalahan ini, jika salah perhitungan maka mereka harus menanggung kerugian biaya. Awalnya perhitungan dari Andromeda cepat dikirim, namun ada yang salah, sehingga saya minta untuk mengoreksi kembali. Lagi-lagi bukan masalah benar dan salah, namun mereka perlu dipantik untuk melakukan refleksi, mengoreksi kembali. Inilah peran guru, bukan sebagai penentu seperti kunci jawaban, jika salah maka nol dan jika benar maka 100.

Hari berikutnya, Andromeda mengirim jawaban dengan memfotokan lembaran orek-orekan di atas kertas.

Dengan menggunakan rumus gabungan luas persegi panjang, trapesium dan segitiga, Andromeda menyampaikan bahwa luas satu bidang dinding yang akan digambar adalah 29,9 m² atau mendekati 30 m². Apabila dua buah bidang yang sama, maka luas seluruhnya adalah 60 m². Karena masih promosi, setiap meter persegi biaya painting ini Rp 50.000, sehingga secara keseluruhannya biayanya Rp 3.000.000.

Lega rasanya, ketika akhirnya tim painting bisa membuat perencanaan biaya yang dibutuhkan. Inilah yang kami lakukan, sederhana. Mereka bukan saja dilatih sebagai tenaga yang ahli di bidang painting dengan mengutamakan kemampuan imajinasi seninya, namun dipantik pula kemampuan perencanaan yang lebih matang. Belajar matematika kehidupan jauh lebih bermakna daripada pelajaran matematika yang dilakukan secara tekstual. Pembelajaran ini jelas dibutuhkan kolaborasi riil, antara guru matematika dengan guru produktif. Mungkin setiap anak didiknya tidak harus mempelajari konten matematika yang sama, namun berikan ruang bagi mereka untuk memecahkan permasalahan matematika kontektual yang benar-benar berdasarkan project riil yang sedang dijalankan. Peran matematika sebagai tool untuk memecahkan permasalahan benar-benar akan dirasakan oleh peserta didik.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *