Dekatkan Mimpi dengan Project

Karya ini dibuat selama dua hari oleh siswa kelas X Animasi yang bernama Delvito.

 

Meskipun pendek, karya ini dibuat dengan usaha sendiri atas pantikan yang diberikan beberapa waktu yang lalu melalui pertanyaan yang powerfull.  Ini merupakan bagian dari realisasi perencanaan yang telah ia susun setelah saya tanya, “Dalam satu minggu ini perubahan apa yang akan dilakukan?”. Delvito memberikan jawaban bahwa dirinya akan membuat karya film animasi. Cuplikan adegan film animasi tersebut ia buat menggunakan blender, yang sebelumnya tekuni sebelum masuk ke SMK N 11 Semarang. Karena potensi itulah, akhirnya saya beri kesempatan menjadi mentor bagi teman-temannya dan sekarang menjadi tim metavers di sekolah kami bersama teman-teman dari lintas jurusan yaitu multimedia di bawah asuhan Pak Munif.

 

Di sela-sela kesibukannya membuat project metavers, ia masih menyempatkan membuat karya yang saya pandang sangat bagus. Jika ditilik lebih mendalam tentang pencapaian kurikulum, kompetensi ini masuk di fase F pada kelas XI. Namun karena realiasai pembelajaran diferensiasi, maka potensi anak didik seperti Delvito ini perlu diwadahi dan terus dikembangkan sehingga dapat melejit secepat anak panah yang keluar dari busurnya. Sekali anak panah sudah dikeluarkan dari wadahnya, pantang untuk dikembalikan. “Kalau bisa cepat, mengapa harus berjalan lambat”, itulah prinsip yang selalu dengungkan kepada anak didik. “Jangan bandingkan perjalanan hidupmu dengan perjalanan orang lain, karena setiap insan memiliki langkah dan caranya masing-masing untuk meraih mimpinya”, inilah yang menjadi prinsip untuk perubahan mindset anak didik kami.

Apa yang dilakukan Delvito diikuti pula oleh temannya, Nesya. Nesya adalah siswa kelas X Animasi SMK N 11 Semarang yang mengenal modeling 3D sejak 2 bulan setelah masuk di SMK. Ia mengenal blender ketika mengikuti kegiatan mentoring oleh Delvito. Perkembangan yang luar biasa dari Nesya sehingga hasilnya sudah setara dengan mentornya. Yang selalu saya tanamkan, tidak ada persaingan antara teman, karena setiap orang sudah punya rejekinya masing-masing. Yang terpenting untuk dimiliki oleh setiap siswa, bahwa mereka harus mencapai kebermaknaan hidup. Hidup bermakna ketika bermanfaat untuk dirinya dan orang lain maupun lingkungannya. Berikut karya Nesya setelah saya pantik dengan pertanyaan powerfull beberapa hari yang lalu.

Wow, luar biasa, hasilnya sudah melebihi ekspectasi. Ia mampu menggabungkan modeling, pergerakan kamera, gerakan benda serta didukung dengan suara yang menyeramkan sehingga kita hanyut dalam adegan tersebut.

Untuk melejitkan lagi karya-karya mereka, tinggal menanyakan bagaimana progress mereka untuk mendekatkan mimpi-mimpi besarnya. Memberikan penguatan positif terhadap karya mereka terus dilakukan, meskipum dengan cara-cara yang sederhana, seperti memberikan respon “vgkl” yang berarti very good kirim link, maupun memposting karya mereka di status whatsapp dan termasuk memasukkan karya mereka di artikel ini. Sederhana namun berdampak signifikan.

 

 

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version