Ciptakan Virus untuk Menumbuhkan Empati Siswa

Animasi 2D dan Animasi 3D merupakan salah satu mata pelajaran di kompetensi keahlian Animasi yang ada di kelas XI. Apabila diikuti sesuai kurikulum tersebut maka membuat film animasi akan dicapai di kelas XII, itupun apabila kompetensi ini dapat sepenuhnya diserap oleh siswa. Inilah permasalahan yang dihadapi di SMK yang kurang selaras dengan kebutuhan industri. Akselerasi merupakan salah satu cara yang ditempuh di kompetensi keahlian Animasi SMK Negeri 11 Semarang. Mata pelajaran yang seharusnya diberikan di kelas XI mau tidak mau harus diberikan di kelas X. Untuk mata pelajaran animasi 2D masih mudah dilaksanakan dengan cara mengkolaborasikan ke dalam mata pelajaran sketsa, gambar, dasar-dasar seni rupa, seni budaya maupun Bahasa Indonesia.

Di masa pandemi ini, siswa masih bisa mengerjakan pembuatan gerakan animasi 2D menggunakan peralatan yang ada di rumah seperti android dengan software flipa clip bagi yang belum memiliki komputer maupun laptop. Bagaimana dengan akselerasi animasi 3D? Selama Januari sampai Akhir bulan Februari 2021, ketika ada kegiatan diklat dari Balai Diklat Industri tentang gerak animasi 3D yang diselenggarakan di SMK Negeri 11, kami memberi kesempatan 2 siswa untuk menimba ilmunya di diklat tersebut. Di sela-sala diklat, dua anak ini menjadi mentor untuk yang lainnya pada ruangan yang berbeda. Awalnya hanya 4 siswa yang bisa dimentori oleh dua anak ini. Dalam waktu 2 minggu, kompetensi keempat anak ini mengalami perubahan yang drastis, sehingga pada hari berikutnya ditambah 2 siswa lagi. Keempat siswa yang sudah mengalami peningkatan kompetensi animasi 3D tersebut mendapat kesempatan untuk menjadi mentor terhadap siswa lain.

Di awal Maret 2021, kegiatan mentoring terus dilakukan hingga mencapai 16 siswa. Anak-anaklah yang mengelola proses mentoring ini, dari pembagian siapa yang bertugas menjadi mentor kepada siswa atau peserta baru. Anak-anaklah yang mengatur jadwal piket harian. Mereka berlatih bagaimana berkolaborasi, berkomunikasi satu sama lain untuk saling berbagi ilmu dan keterampilan yang didapatkan. Melalui mentoring inilah rasa empati mereka ditumbuhkembangkan. Tidak ada rasa persaingan, yang ada hanyalah bagaimana mereka memiliki keterampilan animasi 3D secara bersama-sama.

Gambar 1. Kegiatan Mentoring

Proses mentoring terus dilakukan pada tahun pelajaran 2021/2022. Awalnya ada dua siswa kelas X yang diikutkan untuk mengikuti diklat modeling 3D yang diselenggarakan oleh vokasee yaitu Adwa dan Zaky.  Kedua siswa ini selanjutnya menjadi mentor bagi teman-temannya. Saat itu Adwa menjadi mentor terhadap 3 siswa temannya, demikian juga dengan Zaky menjadi mentor terhadap 3 siswa temannya. Proses belajar modeling 3D mereka jalani dengan senang dan merdeka. Setiap karya diposting di instagram dan dapat dijadikan sebagai pengiriman karya setiap harinya. Setelah berjalan 1 bulan,  Adwa dan Zaky diterima magang di Vokasee dan proses mentoring dilanjutkan oleh keenam siswa yang awalnya mengikuti kegiatan mentoring bersama Adwa dan Zaky. Setiap mentor menjadi mentor terhadap 3 siswa lainnya, sehingga yang mengikuti kegiatan mentoring pada tahap 2 sebanyak 18 siswa. Kegiatan dilakukan selama 1 bulan dan mereka memiliki kompetensi yang relatif sama dengan para mentornya. Dari kegiatan inilah semakin banyak mentor yang terbentuk. Mereka semakin percaya diri dengan kemampuannya dan merasa belum lengkap ketika belum sharring terhadap teman-temannya. Pada tahap selanjutnya ke-18 siswa yang mengikuti diklat dengan kesadaran diri menjadi mentor terhadap 3 siswa lainnya yang ingin belajar modeling 3D.  Sistem pembelajaran ini ibarat penciptaan virus positif yang terus disebarkan kepada siswa agar tumbuh jiwa empati berbagi kepada siswa lainnya.  Awalnya hanya ada 2 siswa kelas X yang menjadi mentor, satu bulan berikutnya bertambah 6 mentor, satu bulan berikutnya bertambah menjadi 18 mentor dan  akhirnya ada sebanyak 54 siswa belajar dengan para mentornya untuk mengembangkan kompetensinya di bidang modeling 3D.  Dampaknya dari penciptaan virus positif ini terjadi peningkatan kompetensi modeling 3D yang semakin membaik.

Gambar 2. Hasil Karya Mentoring

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *