“Ma, ma, ma, tadi Kallita dapat hadiah Rp 20.000 dari Bu Padmi”, ungkap Kallita ketika mamanya baru saja pulang dari sekolah. Tanpa menunggu mamanya istirahat, Kallita langsung menyambut mamanya dengan cerita bahagia. “Kenapa mendapatkan hadiah?”, tanya mamanya lebih lanjut. Kallita memberikan penjelasan bahwa nilai matematikanya di atas 90 dan hanya ada 4 siswa, salah satunya adalah dirinya. Kebahagiaan Kallita ini tidak hanya menjadi kebahagiaannya saja, saya dan mamanya ikut bahagia mendengarnya. Selama di rumah, saya jarang sekali menemani Kallita belajar. Sengaja saya memberikan bantuan ketika benar-benar Kallita sudah mentok tidak bisa menyelesaikan sendiri ketika belajar matematika. Saya cenderung memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik, sehingga Kallita mencoba mencari literatur sendiri ketika menyelesaikan permasalahan-permasalahan. Dari kondisi ini saya justru tertarik untuk menyelidiki meskipun secara literatur, apakah ada hubungan antara bermain piano dengan meningkatnya kecerdasan. Rasa penasaran ini karena di saat kelas 3, kemampuan matematikanya masih belum seperti yang dialami saat ini.
Peneliti di Universitas Vermont telah menemukan bahwa pelatihan musik dapat membantu anak-anak memusatkan perhatian, mengontrol emosi dan mengurangi kecemasan mereka. Dr. Gordon Show menyatakan bahwa belajar piano bermanfaat untuk menstimulasi kecerdasan atau intelligensi seorang anak. Jika seorang anak belajar piano, dapat menstimulasi kecerdasannya dalam bidang pelajaran yang lain. Bahkan dalam kesimpulan para psikolog menyebutkan bahwa bermain musik terutama piano disebut-sebut sebagai “perangkat pendidikan’ yang dapat membantu ekselerasi perkembangan seorang anak. Bukan berarti seorang anak harus bisa memainkan piano itu dengan sempurna, tetapi yang terpenting ia bisa menggali kemampuannya yang terpendam. Yang terpenting dalam bermain piano adalah aspek konsentrasi.
Dari uraian teoretis ini saya semakin mantap untuk mengembangkan passion dan talenta Kallita di bidang olah musik piano. Kejadian di hari ini, membukakan pikiran saya bahwa bermain piano karena kesenangannya memberi dampak pada konsentrasi. Dari konsentrasi inilah, ketika Kallita belajar matematika lebih mudah menerimanya. Terima kasih, Bu Padmi, wali kelas yang luar biasa.