Salah satu area yang dapat dikembangkan untuk membentuk sekolah masa depan yang menyenangkan adalah area pengembangan personal dan interpersonal untuk membentuk well being anak didik. Anak didik yang memiliki well being akan mampu mengolah rasa (menciptakan perasaan secara baik), memiliki pengalaman emosi positif seperti kebahagiaan dan kepuasan serta mengembangkan potensinya, memiliki kendali atas hidup dirinya, memiliki tujuan, dan mengalami hubungan positif dengan orang lain. Kehidupannya akan lebih bermakna ketika dirinya mampu memberikan kebermanfaatan untuk dirinya, lingkungannya dan masyarakat sekitarnya.
Kemampuan personal dan interpersonal anak didik kita perlu dilatih setiap waktu, sehingga pendidikan yang ada di dunia persekolahan bukan semata-mata mengisi konten-konten materi, namun lebih luas dari itu adalah melatih untuk membentuk kesadaran diri menjadi anak didik yang well being. Menghargai dan mencintai orang lain merupakan perilaku yang hendaknya dibiasakan pada diri anak didik dalam pengembangan kemampuan personal dan interpersonal tersebut. Perilaku tersebut akan terbentuk ketika dibiasakan dengan mengolah rasa. Pengalaman praktik yang sudah saya lakukan pada area ini, selain siswa mengenali dirinya sendiri, maka siswa perlu mengenal siapa teman inspirasinya. Dalam kegiatan ini siswa diberikan sebuah survei untuk mengungkapkan siapa yang menjadi teman inspirasinya. Siswa diminta memberikan penjelasan alasan, kebaikan-kebaikan apa yang pernah dilakukan sehingga memberikan kesan tersendiri dan patut menjadi teladan. Dalam survei ini tidak ditekankan pada kelemahan-kelemahan dan kesalahan yang dilakukan orang lain. Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter menghargai orang lain atas kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan dan menginspirasinya. “Tulislah kebaikan-kebaikan orang lain di atas kertas, namun tulislah di udara ketika melihat kesalahan-kesalahan orang lain”, pepatah yang menjadi pengingat untuk kita.
“Mas Wisnu sangat membantu saya ketika saya hendak berangkat ke sekolah, dia selalu menjemput saya dan mengantarkan kembali kerumah bahkan saat vaksinasi di poltekes yang sampai malam mas Wisnu tetap mengantarkan saya pulang. Jadi intinya adalah dia selalu membantu saya dan menjadikan saya lebih bermotivasi membuat challenge yang bagus karena punyanya mas wisnu bagus semua”, ungkap Risky Kenang dalam survei tersebut. “Nafisa anak animasi 1 yang memiliki gambar selalu bagus ,terkadang saya ingin seperti dia namun saya susah juga untuk menambah skill menggambar dan saya mencoba berusaha untuk membuat gambar an yang bagus seperti dia sedikit demi sedikit gambaran saya sudah mulai bagus daripada awalnya. kesan dan patut menjadi teladan adalah dengan berusaha dengan sekuat tenanga maka kita akan meraih tujuan yang kita mau”, tulis Nabila Awalu dalam survei tersebut. Itu salah satu jawaban anak didik ketika diberikan tantangan untuk menuliskan siapa yang menjadi teman yang menginspirasi. Dari tulisan yang sederhana tersebut pada prinsipnya adalah melatih siswa menghargai kebaikan orang lain. Melatih dengan cara-cara yang sederhana ini akan memperkuat kepedulian siswa terhadap siswa lainnya. Sederhana namun lebih bermakna. Olah rasa ini cara untuk memantik olah laku yang diharapkan akan menjadi anak didik yang selalu mengedepankan pada well being. Semoga menginspirasi.
Hebat..hebat . Bagaimana syair kuno tersebut dapat ditautkan kedalam tulisan2 yang sangat menginspirasi. Kemampuan inilah yang tidak semua orang bisa, termasuk saya. Bagaimana supaya saya bisa belajar menjadi seperti bapak ya ?? Saya ingin berguru dengan master boleh kah??
Selamat berdiskusi Bu Sunarti. Yang terpenting apa yang kita mengerti langsung dipraktikkan saja. Untuk sementara saya tidak terlalu memikirkan benar atau salah praktik tersebut, namun apa yang bisa kita rasakan saja.