Si Burung yang Cerdik: Tantangan Pembuatan Komik Relief Candi Mendut

Candi Mendut merupakan salah satu candi  Buddha yang berada di Magelang. Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama J.G. de Casparis, kata ini dihubungkan dengan Candi Mendut.  Candi Mendut memiliki banyak relief dan beberapa relief hewan yang memiliki cerita dengan pesan moral yang baik. Pesan moral yang berkaitan dengan ajaran Buddha. Salah satu relief yang ada di Candi Mendut seperti pada gambar berikut.

Relief ini menceritakan sepasang burung, yang anak anaknya selalu di mangsa oleh ular, akan tetapi sepasang burung tersebut tidak mampu melawan si ular, untuk membalas kematian anak anak mereka. Kedua burung itu sengaja memasang ikan di depan sarang ular sebagai umpan datangnya musang. Mereka tahu, bahwa musang adalah musuh berbahaya bagi si ular. Akhirnya musang berhasil membunuh si ular, dan sepasang burung dapat hidup tentram di pohon tempat tinggal mereka. Sebuah kisah yang menarik untuk dilestarikan tidak hanya tertuang di relief saja. Dalam pembelajaran animasi di SMK Negeri 11 Semarang, saya memberikan tantangan untuk membuat animasi. Dalam tantangan ini ada dua produk yang dihasilkan gambar cerita sebagai storyboardnya dan dilanjutkan dengan animasi. Tantangan dari cerita yang ada pada relief ini dikerjakan  Hanna, siswa kelas X Animasi 4. Berikut hasil gambar yang dibuatnya.

Suatu Hari, Hiduplah Sepasang burung yang anak-anaknya selalu dimangsa oleh ular
Sepasang burung itu tidak mampu melawan si ular
Untuk membalas kematian anak-anaknya, kedua burung itu sengaja memasang ikan di depan sarang ular sebagai umpan datangnya musang
Mereka tahu bahwa musang adalah musuh berbahaya bagi si ular
Akhirnya Si Musang Berhasil Membunuh Si Ular
Dan sepasang burung dapat hidup tentram di pohon tempat tinggal mereka

Tantangan ini saya berikan kepada siswa yang memiliki minat untuk mengerjakan project ini dengan baik. Minat siswa menjadi point penting sebagai pertimbangan saya untuk melakukan pembelajaran ini. Selanjutnya saya mempertimbangkan kemampuan awal siswa. Saya melihat bahwa Hanna memiliki kemampuan awal yang baik dalam membuat gambar, sehingga saya memiliki keyakinan bahwa Hanna akan dapat menyelesaikan tantangan ini. Untuk membuat animasi tidak hanya dibutuhkan kemampuan menggambar dengan baik, namun dibutuhkan ketekunan yang tinggi. Coba bayangkan untuk membuat animasi satu detik saja, dibutuhkan antara 12 sampai 24 gambar. Oleh karena itu, project ini saya berikan kepada murid-murid yang secara skill memiliki kemampuan menggambar baik dan memiliki minat yang tinggi. Dasar inilah yang digunakan sebagai pertimbangan menerapkan kegiatan project ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *