One day one challenge untuk terus dibangun sebagai budaya positif untuk murid-murid baru di jurusan Animasi SMK N 11 Semarang. Hari Rabu, 2 Juli 2025, adalah hari ke-6 kegiatan one day one challenge dijalankan. Pagi-pagi sambil mempersiapkan untuk kegiatan pelatihan animasi di BBPPMPV Seni Budaya Yogyakarta, saya mengirimkan sebuah pesan tantangan di group kelas X Animasi. “Selamat pagi, anak anakku. Semoga sehat selalu. Untuk challenge hari ini (hari ke-6) adalah: 1) Coba amati benda di sekeliling anda; 2) Pilih salah satu barang yang paling disukai; 3) Ambil fotonya; 4) Buatlah karakter kartun dari barang tersebut tampak depan dan belakang; dan 5) Kirim hasil foto beserta karakternya dalam format PNG. Semangat bekerja dan terima kasih. Saya juga mencontohkan gambar karakter “Si Potlot” yang diperoleh dari gambar pensil warna. Diawali dengan sketsa dan dilakukan digitalisasi.
Hal-hal yang dianggap di luar nalar, di dunia animasi bisa terjadi, bahkan dari benda-benda matipun, dengan proses animasi dapat menjadi seakan-akan hidup. Oleh karena itu, benda-benda yang paling dekat dengan murid bisa dijadikan sebagai media membangun kreativitasnya.
Aqila, murid baru di jurusan animasi SMK N 11 Semarang ini membuat karakter animasi dari gelas minuman. Dari gelas minuman tersebut ditambahkan kaki dan tangan serta muka sehingga membentuk sebuah karakter yang unik.
Dhihra membuat karakter dari gitar akustik. Ia membuat karakter dengan nama Si Tarkus dengan menambahkan mulut, lubang gitar sebagai hidungnya dan di atasnya terdapat mata. Ia juga menambahkan kaki dan tangan, sehingga membentuk gambar karakter yang unik. Semua murid membuat karakter dari benda-benda di sekitar, yang di tahap selanjutnya mereka ditantang untuk membuat ide cerita dari karakter yang telah dibuatnya. One day one challenge ini budaya yang terus dikembangkan untuk mengembangkan kreativitas.