Ungkapan di atas merupakan sebuah refleksi dari salah satu siswa kelas X Animasi yang beragama Kristen setelah melaksanakan challenge membersihkan tempat ibadah. Tantangan ini merupakan salah satu project sosial yang dilaksanakan di jurusan Animasi. Project sosial merupakan salah satu cara mengasah kepekaan rasa, kepekaan pikir dan kepekaan siswa agar melakukan kegiatan sosial yang akan berdampak pada perubahana karakter anak didik. Mengapa perlu dilakukan sebuah refleksi seperti yang dilakukan Efata setelah selesai melakukan kegiatan project sosial tersebut? Hal ini dilakukan agar siswa melakukan project sosial dengan kesadaran diri. Adanya kesadaran diri inilah yang membedakan antara manuasia dan hewan. Ketika hewan dilakukan pembiasaan, hewan akan mampu melakukan dengan skill-skill tertentu, namun apa yang dilakukan hewan bukan karena kesadaran diri. Ketika Efrata melakukan tantangan sosial ini tanpa dilakukan sebuah refleksi, maka tantangan sosial itu hanya akan menjadi sebuah tantangan sosial tanpa makna. Kemungkinan besar, melakukan kegiatan tersebut hanya untuk menggugurkan kewajiban mengerjakan tugas. Tentu tujuan dari tantangna sosial ini bukan sekedar itu. Budaya dialektika adalah cara yang efektif untuk membawa pada kesadaran diri. Salah satu cara budaya dialektika adalah menuliskan mengapa kegiatan itu dilakukan, apa tujuannya, apa yang dirasakan, manfaat apa yang diperoleh serta nila-nilai apa yang dapat diperoleh dari kegiatan tersebut dilakukan.
Tantangan sosial ini di samping melatih pada kesadaran diri, secara hardskill juga melatih siswa untuk membuat gambar sketsa pose saat melakukan kegiatan tersebut. Pose merupakan bagian penting ketika siswa akan membuat gerakan animasi. Membuat gambar pose juga melatih kemampuan siswa menggambar secara proporsional, menggambar anatomi tubuh secara benar.