“Tulislah link instagram Anda! Berapa jumlah kunjungan profil Anda terhitung 30 hari terakhir? Berapa jumlah insight dari karya yang diposting pada instagram Anda? Bagaimana strategi meningkatkan insight?” Itu bagian dari soal penilaian tengah semester pada mata pelajaran simulasi komunikasi digital yang disusun oleh seorang guru di Jurusan Animasi SMK Negeri 11 Semarang yang sering disapa Pak Taufiq. Nampak dari soal tersebut tidak seperti soal penilaian tengah semester pada umumnya yang lebih menanyakan tentang definisi, menyebutkan, menjelaskan suatu hal dari kompetensi dasar yang ada di kurikulum. Pada umumnya penilaian tengah semester yang diberikan lebih bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif aspek pengetahuan yang masih berada pada low order thinking. Ketika penilaian tengah semester yang lebih mengarah pada aspek pengetahuan tersebut dengan mudahnya siswa dapat mencari jawaban-jawaban tersebut di internet dan meminta pertolongan om google pada engine pencarian. Masih relevankan proses penilaian seperti itu di era saat ini yang memiliki tantangan masa depan yang tidak pasti.
Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana strategi untuk meningkatkan insight. Pertanyaan ini termasuk hight order tinking, karena menuntut berpikir tingkat tinggi dengan cara mencari berbagai sumber bagaimana meningkatkan insight, berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan selama beberapa bulan dalam mengelola instagram sebagai media promosi. Pertanyaan ini juga sebagai tantangan bagi siswa untuk meningkatkan insight atas karya yang diposting di Instagram. Tanaya salah siswa kelas X Animasi menyatakan bahwa untuk meningkatkan insight atau jangkauan di instagramnya dengan cara lebih rajin memposting karya. Bagi dia, kegiatan one day one project sangat membantu karena dapat mencallenge dirinya untuk memposting setiap hari. Awalnya, jangakauan instagramnya hanya sekitar 20 dan saat ini mengalami peningkatan menjadi 48. Berdasarkan diskusi dengan siswa lainnya yang sudah memiliki banyak jangkauan, Tanaya mendapatkan masukan bahwa dirinya harus meningkatkan kualitas project yang diposting serta menambah stagar yang sesuai dengan project yang dibuat. Cara ini membuka wawasan bagi Tanaya, bahwa disamping konsistensi memposting harus mampu meningkatkan kualitasnya. One day one project salah satu cara menchallenge diri siswa untuk selalu konsisten dan lambat laun kualitas karyanya akan semakin meningkat. Ia juga menyampaikan bahwa ia akan mengikuti trend saat akan membuat project yang akan diposting di instagramnya.
Berdasarkan uraian di atas memperlihatkan bahwa Soal PTS ini bukan sekedar berorientasi pada aspek pengetahuan semata, namun menjadi challenge bagi siswa bagaimana mencari terobosan-terobosan baru dalam rangka meningkatkan promosi dan membranding diri dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas karyanya. Kolaborasi mata pelajaran simulasi komunikasi digital dengan mata pelajaran produktif lainnya yang dibalut dalam program one day one project memberikan tantangan, motivasi dan wawasan baru bagi siswa untuk meningkatkan branding diri melalui salah satu sosial media dengan cara meningkatkan jangkauan. Dari proses tersebut menuntut siswa untuk selalu konsisten memposting dan meningkatkan kualitas karya sehingga dapat meningkatkan branding diri di media sosialnya.
bagus sekali, membuat anak senantiasa berpikir dan menjadi kreatif