Pecah Telur di Fiver

Modeling 3D interior di atas merupakan karya Wisnu kelas XI Animasi SMK Negeri 11 Semarang. Apa yang unik dari karya tersebut? Sekilas memang tidak nampak unik, biasa saja dan pembuatannya menggunakan blender. Lalu uniknya di mana ya? Uniknya bahwa karya tersebut di publish di fiver sebuah market place internasional. Memang itulah arah pembelajaran kami di jurusan Animasi. Karya siswa tidak hanya berhenti pada karya yang tersimpan di flasdisk atau google drive saja setelah dilakukan penilaian. Tapi justru penilaian yang lebih valid ketika karya yang dibuat dinilai oleh masyarakat global. Fiver merupakan salah satu market place internasional sebagai perantara antara produsen dan komsumen.

Wisnu merupakan salah satu siswa yang diarahkan menjadi produsen atau penyedia jasa pembuatan modeling 3D dengan skala internasional. Postingan karya di Fiver itu sebagai pancingan bagi konsumen yang akan memesan modeling 3D.

Sudah beberapa bulan ini, Wisnu aktif mengirim karya di Fiver, dan akhirnya baru kemarin ada pesanan dari Amerika. “Akhirnya pecah telur ada pesanan dari Amerika”, ungkap Mas Taufiq sebagai guru pembimbing digital procecing yang berkolaborasi dengan saya pada pelajaran produktif animasi. Di dalam group akhirnya Wisnu diminta untuk siaga membuka fiver sehingga tahu pesanan modeling 3D agar tidak salah informasi dan pemahaman. Apalagi bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris.

Respon yang cepat dibutuhkan sekali dalam menangani pelayanan ini, karena pesanan  melalui Fiver relatif ketat peraturannya. Hasil buatan berdasarkan pemesanan tersebut diminimalisasi tidak ada revisi, sehingga kualitas pekerjaan menjadi hal utama.

“I submitted the order, please know that I do not work in revisions, if you want any future business with me. You must send me the design you have made before marking the order as complete (Delivering the final file), so that we can edit it as many times as we need. I don’t do revisions for art, because if I need something changed, it is a matter of quality, and if the quality of your work is not good, I will not pay extra just because of that”, sebuah pesan yang mensyaratkan untuk meminimalisasi revisi.

Mulai hari ini dan ke depan, Wisnu yang mendapatkan pesanan membuat modeling 3D dari Amerika akan difokuskan untuk menyelesaikannya. Ia harus dibebastugaskan dari pekerjaan dan tugas lainya. Hal ini tentu butuh kerelaan dari guru-guru yang lain, karena menyelesaikan pesanan skala internasional ini memiliki banyak aspek yang bisa dinilai. Dari pelajaran Bahasa Inggris, tentu dapat menilai dari aspek komunikasinya. Dari pelajaran produktif tentu saja dari aspek hard skill tentang pembuatan modeling 3D.

Ketika tidak ada komplain dari konsumen, secara komunikasi, pelayanan dan kualitas hasilnya tidak diragukan lagi. Masihkah kita akan menjejali dengan segudang materi bagi anak-anak seperti ini? Belum percayakah dengan kemampuan anak yang karyanya dan jasanya dilirik oleh konsumen secara internasional. Mari beri kemerdekaan bagi Wisnu wisnu lainnya sehingga mereka melejit sesuai versi terbaiknya.

5 thoughts on “Pecah Telur di Fiver”

  1. My brother recommended I may like this blog.
    He used to be entirely right. This publish actually made my day.
    You can not imagine simply how much time I had spent for this info!
    Thanks!

  2. I do not even know how I ended up here, but I thought
    this post was good. I do not know who you are but certainly you
    are going to a famous blogger if you are not already 😉 Cheers!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *