Panti Asuhan Bakti Asih Getarkan Hati

Hari ini, Senin, 7 Agustus 2023, SMK Negeri 11 Semarang kembali melakukan kegiatan tali kasih dalam rangka menutup kegiatan bela negara untuk siswa kelas XII. Sejak tanggal 3, 4 dan 7 Agustus 2023 Siswa kelas XII melaksanakan kegiatan bela negara yang dilatih dari Polsek Banyumanik. Mereka dilatih untuk berdisiplin diri melalui kegiati baris berbaris dari pukul 07.00 sampai dengan 10.00 WIB dan dilanjut dengan kepekaan lingkungan dari pukul 10.00 sampai 10.30 WIB dengan mengambil dan mengumpulkan sampah anorganik yang ada di lingkungan sekolah.

Pagi hari ini, siswa kelas XII diberikan ladang untuk menanam benih-benih kebaikan. Mereka dengan sukarela dan keiklasannya  membawa bahan-bahan sembako dan peralatan mandi.  Dari kegiatan bakti sosial ini terkumpul bahan sembako sebagai berikut.

1. Mie instan: 502 bungkus
2. Gula: 39,5 kg
3. Minyak: 24,5 lt
4. Teh: 26 bungkus
5. Mie : 12 Bks
6. Pasta gigi: 3 btl
7. Sabun mandi: 30 btg
8. Sampo shashet: 55 sehat
9. Sampo botol: 1
10. Margarin: 1
11. Biskuit: 3
12. Susu kental: 2
13. Minuman shashet: 30
14. Kopi bubuk: 1 Bks
15. Permen: 1 bungkus
16. Tepung : 1 kg
17. Kecap: 1
18. Sabun cair: 2
19. Sabun cuci piring: 2,8 lt
20. Beras: 40 kg
21. Detergent : 1,3 kg
22. Detergent cair: 0,6 kg
23. Rapika: 5 sch
24. Buku dongeng : 1

Setelah terkumpul tim kesiswaan bersama perwakilan dari siswa kelas XII berkunjung ke Panti Asuhan Bakti Asih untuk menyerahkan barang untuk tali kasih tersebut. Sesampai di panti tersebut kami disambut keramahan oleh para suster yang selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Di panti asuhan cacat ganda Bhakti Asih ini perasaan dan hati ini benar-benar digetarkan oleh situasi dan kondisi yang ada. Ketika kami di ajak ke suatu ruangan, hati ini terasa tersayat, karena pertama kali saya melihat secara langsung anak-anak yang mengalami cacat ganda. Ada yang memiliki penyakit Hydrocephalus. Anak yang berusia 18 tahun yang mana teman-teman sebayanya sedang menikmati masa mudanya, namun anak tersebut hanya bisa berbaring di ranjang menunggu uluran orang lain untuk merawatnya. Di sekitarnya banyak pula anak-anak yang mengalami cacat fisik sekaligus low intelegency. Hati ini benar-benar tersayat dan mencabik-cabik hati nurani ini. Di sinilah kami benar-benar dibawa ke titik nadir sehingga ada suatu perasaan bersyukur. Lantas apa yang akan dilakukan selanjutnya? Inilah yang berkecamuk di dalam alam pikiran saya.

Usai kami menyerahkan hasil bakti sosial kepada Suster Magdalena, kami dari perwakilan Kerohanian Islam yaitu Satrio mengantarkan doa dengan versi Islam. Dalam doa tersebut memohon kepada Allah S.W.T agar para penyandang cacat ini mendapatkan keberkahan, begitu juga dengan para pengasuhnya mendapatkan kesehatan dan keberkahan sehingga mampu memberikan pelayanan terbaiknya. Dilanjutkan dengan doa oleh Serenade dari siswa kelas XII Animasi 1 memimpin doa dengan versi doa katholik. Hening dan haru saat doa tersebut dipanjatkan.

Kepekaan empati inilah yang selalu diharapkan oleh kepala SMK N 11 Semarang. Dalam beberapa kegiatan, Drs. Luluk Wibowo, S.ST., M.T selalu mengajak para siswa untuk memiliki rasa kasih tanpa memandang perbedaan suku, agama maupun budaya. Kebhinekaan harus dirajut bersama. Dari kegiatan tali kasih inilah, kami secara sederhana sedang mencoba merealisasikannya. Semoga menginspirasi lainnya.

1 thought on “Panti Asuhan Bakti Asih Getarkan Hati”

  1. Peduli sesama sebagai bentuk bela negara, Praktik baik SMK N 11 Semarang yang sungguh mulia dan layak ditiru sekolah lainnya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *