Obrolan Sederhana yang Bermakna

Memahami karakteristik murid adalah kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh guru. Memang dilematis ketika guru harus mengajar banyak kelas dan setiap kelasnya ada sekitar 36 murid, sehingga menjadi kesulitan sendiri ketika harus mengenal satu demi satu. Namun demikian, sebagai guru hendaknya tetap berusaha mengenali murid-muridnya.

Beberapa waktu ini saya melihat ada yang aneh dengan salah satu murid saya yang bernama Callista. Murid kelas X Animasi 2 yang sejak semester 1 lebih banyak menekuni gambar-gambar berbasis dua dimensi, bahkan animasi yang dibuat cenderung 2D.  Di semester genap ini, ternyata ia membuat tantangan pertama yaitu gerakan animasi bola besi jatuh menggunakan software animasi 3D yaitu blender.

Video tersebut merupakan hasil karya animate dari Callista menggunakan software blender yang pertama kali ia gunakan. Rasa ingin tahu saya semakin tinggi, sehingga jiwa coaching muncul untuk mencari tahu informasi tentang Callista. “Apa yang membuat kamu pengin belajar 3D?”, tanya saya melalui whatsapp. Pertanyaan ini didasarkan dari pengamatan ketika pelaksanaan pembelajaran di kelas. Selama satu hari, ia hanya mengulik software tersebut. Ia berusaha tersebut dengan bantuan youtube untuk mempelajari bagaimana cara membuatnya. Pada saat itu, gerakan yang dihasilkan juga belum bagus seperti pada video, akhirnya saya minta untuk mempelajari graph editor. Sampai beberapa waktu dia belum menemukan solusinya. Akhirnya saya meminta Aufa salah satu murid kelas X Animasi 1 yang beberapa hari sebelum masuk semester dua, dia sudah mencoba membuat tantangan ini dengan baik. Dari proses dialog sebelumnya, Aufa saya minta untuk mengecek graph editor dan saya minta untuk mengubah bentuk grafiknya. Dari proses dialog tersebut Aufa memiliki kesadaran diri untuk berbagi pengalaman dengan teman-temannya. Dari alasan inilah, akhirnya Aufa saya minta untuk berbagi pengalaman kepada Callista meskipun beda kelas. Inilah cara saya memberikan kesempatan murid yang memiliki kemampuan lebih agar bisa berbagi untuk mewarnai kehidupannya menjadi lebih bermakna.

Dengan bantuan Aufa, akhirnya Callista mampu membuat gerakan animasi bola besi jatuh dengan baik. Ia juga memahami bentuk grafik pada graph editor agar menghasilkan gerakan bola besi jatuh sehingga nampak terasa beratnya.

“Yang membuat saya ingin belajar 3D adalah saya ingin memperluas ilmu saya dalam animasi, tidak hanya terbatas dalam animasi 2D tetapi saya ingin belajar 3D karena peluang kerja di studio animasi lebih membutuhkan animator 3D. Dan juga dari pengamatan saya, banyak orang di jurusan animasi lebih memilih animasi 2D karena lebih gampang. Sedangkan 3D memiliki banyak tombol. Yang tidak begitu familiar bagi mayoritas dan membutuhkan tutorial agar familiar dengan tombol dalam aplikasi 3D sehingga itu membuat asumsi bahwa menggunakan animasi dengan teknik 3D lebih sulit dan lebih dibutuhkan dalam pekerjaan animasi. Ke depannya animasi 3D juga akan semakin berkembang dengan adanya teknologi AI sehingga menurut saya 3D sangat memiliki prospek di masa depan”, ungkap Callista.

Melihat jawaban Callista yang memberikan gambaran tentang alasan Callista mempelajari 3D, membuat saya untuk menanyakan bagaimana rencana dalam jangka pendek selama satu semester ini. Perencanaan merupakan bagian penting untuk mencapai keberhasilan. Perencanaan yang baik akan mendapatkan hasil yang sempurna, karena 80 persen keberhasilan organisasi ditentukan perencanaan yang baik. Dari sinilah saya menanyakan tentang perencanaan yang akan dilakukan Callista. “Yang saya rencanakan dalam jangka pendek selama satu semester ini adalah: 1) Mempelajari 3D dengan baik. 2) Mendapatkan tempat magang yang mendukung perkembangan pengetahuan saya. 3) Dapat menyelesaikan projek akhir animasi dengan tepat waktu dan baik. 4) Memperbanyak portofolio agar lebih gampang mencari tempat magang. 5) Memperbanyak prestasi dalam lomba yang berhubungan dengan animasi lainnya.

Dari obrolan sederhana ini, akhirnya saya memberikan link drive yang berisi tentang tutorial membuat animasi menggunakan software blender.  Inilah yang bisa saya lakukan, karena prinsip yang selalu saya pegang adalah kemandirian murid akan terbentuk ketika diberi umpan dan pancing untuk memancing, bukan diberi ikan yang sudah masak untuk dimakan bahkan disuapi. Selamat belajar Callista, semoga menjadi animator 3D yang handal.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *