Menebar Value GSM di Marabahan

Bersyukur dan bahagia saya dipertemukan dengan para arang pendidikan dari Marabahan Kalimantan Selatan, Rabu dan Kamis, 14-15 September 2022. Rencana kegiatan sharing tentang perubahan mindset dilakukan pukul 13.00 sampai 16.30 WITA di hari Rabu tersebut, karena ada perubahan jadwal pemberangkatan pesawat akhirnya kegiatan baru dimulai pukul 15.00 dan berakhir pukul 17.00 WITA. Meskipun waktu yang pendek, akhirnya kita dapat melakukan sharing yang diawali dengan teori otak. Para arang pendidikan dari SMK N 2 Marabahan yang dipimpin oleh kepala sekolah yang visioner yaitu Bapak Kasiyanto sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Berkat kepemimpinannya, kegiatan workshop ini tidak hanya dinikmati oleh para guru yang beliau pimpin saja, namun perwakilan dari SMK Negeri dan swasta di sekitar Marabahan juga diundang. Ini membuktikan bahwa kepala sekolah tersebut memiliki visi yang sama dengan gerakan sekolah menyenangkan yaitu menebar value memanusiakan dan memerdekakan anak didik dari akar rumput. Ini sudah sekian kali yang dilakukan beliau, seperti di SMK N 1 Batumandi, juga mengundang sekolah-sekolah terdekat ketika melakukan kegiatan serupa. Saya masih ingat kata-kata beliau, “Semoga apa yang ditanam Mas Di, tumbuh dan berkembang di bumi Kalimantan”, kata Pak Kasiyanto setiap kali berkomunikasi baik secara langsung maupun melalui via whatsApp.

Sore itu, sengaja para arang pendidikan saya bawa pada proses kesadaran diri bahwa selama ini dunia pendidikan kita lebih banyak memberikan porsi besar dalam mendisiplinkan anak didiknya dengan cara ditakut-takuti, ditekan dan diancam. Buktinya banyak sekolah yang menggunakan aturan sekolah dengan mencantumkan point-point pelanggaran. Hal ini menunjukkan bahwa dunia pendidikan masih mempercayai bahwa untuk mengubah perilaku seseorang melalui otak reptil.

Akhirnya saya tayangkan tentang limbik sistem dan neocortex serta saya hubungkan dengan munculnya hormon kebahagiaan. Hormon kebahagiaan akan muncul ketika ekosistem menyenangkan diciptakan dan itu adalah peran kita sebagai pendidik. Selama ini kita disibukkan oleh administrasi, mengisi materi saja, dengan rutinitas kegiatan yang membuat beban bagi anak sehingga kelas menjadi membosankan. Siswa tidak dipantik untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri dengan cara pengembangan penalaran, namun diisi dengan kegiatan yang rutin seperti memberi materi, ulangan, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester. Materi yang diajarkan hanya sebatas untuk dihafal dan tidak menuntun siswa untuk bernalar dan mengambil keputusan.

Sesi berikutnya saya paparkan tentang penerapan social emotional learning. Dalam kegiatan ini saya pantik dengan film inspirasi tentang guru dari thailand. Dari situlah saya minta untuk mengungkapkan siapa yang menjadi guru favoritenya. Banyak guru yang merasa terharu, ada yang menangis ketika mengingat kebaikan guru-gurunya sehingga menginspirasi hingga sampai sekarang. Di sesi akhir, meskipun waktu terbatas akhirnya bisa dipaparkan tentang project based learning yang mengkolaborasikan antar mata pelajaran, yang mampu mengurangi beban tugas siswa, sehingga dari project tersebut diharapkan siswa akan lebih mendalam meningkatkan kompetensi sehingga menjadi versi terbaiknya masing-masing.

 

 

 

1 thought on “Menebar Value GSM di Marabahan”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *