Latih Tanggungjawab, Hindari Hukuman

Latih Tanggungjawab, Hindari Hukuman

Pagi ini, 22 Januari 2024, saya mengajar dasar-dasar animasi di kelas X Animasi 1. Malam harinya saya mengecek kehadiran karya, ternyata masih ada 20 murid yang belum mengirim karya untuk tantangan ke-3 yaitu animasi karakter melompat-lompat.  Tantangan ke-3 ini seharusnya diselesaikan pada hari Senin, 15 Januari 2024, namun ternyata mereka belum bisa menyelesaikan tantangan tersebut. Ada kecenderungan bahwa mereka belum bisa mengatur waktu ataupun belum bisa mengatur mana yang menjadi prioritas utamanya. Jumlah yang tidak sedikit, sehingga saya memiliki inisiatif untuk melatih mereka untuk mengetahui apa arti penting dari sebuah tanggungjawab. Pagi ini, saya sengaja mengumpulkan murid kelas X Animasi 1 di lapangan Wirya Khsetra sebuah lapangan yang digunakan untuk memberikan semangat dan memotivasi murid. Sesuai dengan namanya, Wirya yang berarti semangat dan Khsetra yang berarti lapangan.  Usai mereka saya bariskan, saya minta untuk menghormat kepada bendera merah putih saya ajak untuk berdoa sebelum pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran pagi ini saya berikan penjelasan tentang tantangan ke-4 yaitu pembuatan gerakan bola atau karakter melintasi obstacle.  Setelah dirasa murid-murid memahami apa yang akan dilakukan pada hari ini, murid-murid yang sudah selesai menyelesaikan tantangan ke-3 saya bubarkan untuk menuju ruang kelas. Sedangkan yang belum selesai tantangan ke-3 masih tinggal di lapangan Wirya Khsetra dan duduk-duduk tempat yang nyaman untuk menyelesaikan tantangan ke-3 terlebih dahulu. Mereka tidak mendapatkan hukuman sama sekali, namun mereka mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan tanggungjawabnya. Fajar Toni, salah satu murid yang harus menyelesaikan tantangan ke-3 di lapangan menyatakan tidak enak dengan keterlambatan mengirim karya. “Saya merasa tidak enak karena saya harus terlambat mengerjakan, kedepannya lagi saya harus belajar untuk tepat waktu dalam mengerjakan tugas”, ungkap Fajar Toni. “Menurut saya perlakuan pak Di tadi sudah memberikan saya kesadaran untuk mengerjakan tugas tepat waktu”, ungkap Fajar Toni.

Inilah bedanya antaran hukuman dengan melatih tanggungjawab. Hukuman akan memberikan efek negatif, bahkan timbul rasa benci terhadap gurunya atau mata pelajarannya. Hukuman yang sering dianggap akan memberikan efek jera, justru hanya akan memberikan dampak yang bersifat sesaat, dan bukan untuk memperbaikan dalam jangka panjangnya. Ketika mereka diberi kesempatan untuk bertanggungjawab, maka timbul kesadaran diri untuk memperbaikinya.

Dalam beberapa waktu, semakin sedikit murid yang berada di lapangan, karena setelah selesai mengerjakan tantangan ke-3 dan mendapatkan persetujuan dari saya karena karyanya sudah memenuhi standar, mereka bisa masuk ke kelas untuk menyelesaikan tantangan ke-4.

Karya Yulius Mozes

Yulius Mozes dalam menyelesaikan tantangan ke-4 ini tidak sampai setengah hari. Pada pukul 10.35 WIB karya sudah dikirim dan sudah layak untuk presensi karya di hari ini.  Yulius merupakan salah satu murid yang menunjukkan karya tantangan ke-4 dengan gaya stikman, yang berbeda dengan style lain berupa bola yang menggelinding melintasi obstacle.

Karya Gamaliel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *