Latih Komunikasi: Kolaborasi Bahasa Inggris dan Project Animasi

“Perkenalan diri merupakan bagian penting dalam komunikasi. Orang lain akan mengetahui diri kalian dengan perkenalan diri. Ketika kalian menjadi freelancer dan mendapatkan klien dari luar negeri, maka kemampuan berbahasa Inggris menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk berkomunikasi baik secara lisan (video call) maupun secara tertulis. Nah Kali ini kalian menyelesaikan challenge tentang perkenalan diri dalam bahasa Inggris. Caranya dubbinglah dengan android tentang perkenalan diri kalian. Selanjutnya gabungkan hasil dubbing dengan gerakan mulut pada karakter buah yang sudah kalian buat. Agar ekspresi karakter buah saat bicara lebih enak, maka dapat pula digerakan tangannya sesuai kebutuhan. Proses menyelaraskan hasil dubbing dengan gerak mulut pada suatu karakter di animasi disebut dengan lipsing”.  Paragraf tersebut merupakan bagian pengantar dari pemberian challenge tentang perkenalan diri pada project based learning kolaborasi antara mata pelajaran sketsa, dasar-dasar seni rupa, dasar-dasar kreativitas dan bahasa Inggris. Kolaborasi antara mata pelajaran produktif animasi dan mata pelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu bagian dari kolaborasi yang tidak permanen, karena kolaborasinya bersifat sementara sesuai kebutuhan.  Proses kolaborasi ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan di Jurusan Animasi SMK Negeri 11 Semarang untuk meringankan beban tugas siswa. Ibarat gula yang digotong oleh banyak semut, maka gula tersebut adalah projectnya, sedangkan semut-semut itulah para guru yang berkolaborasi untuk membimbing anak didik kita menyelesaikan project tersebut.

Dalam project ini sebagai core adalah mata pelajaran produktif animasi yaitu membuat animasi sebuah karakter berbicara dengan memegang prinsip lipsing dan kesesuaian ekspresi wajah. Untuk membuat project ini diperlukan kemampuan membuat sketsa suatu karakter yang akan digerakan, membuat dubbing dan menggabungkan kode bibir dengan hasil dubbingnya. Guru mata pelajaran produktif animasi  memiliki peran untuk membimbing anak didik sehingga kompetensi-kompetensi tersebut dapat tercapai. Peran guru mata pelajaran Bahasa Inggris adalah memastikan bahwa rekaman tentang perkenalan diri memenuhi kaidah dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris seperti pronunciation, ketepatan kosakata dan keluwesan dalam berbicara. Hasil akhir berupa dubbing ini selanjutnya digabungkan dengan gerakan-gerakan animasi yang ada pada mata pelajaran produktif animasi.

Video di atas merupakan salah satu hasil project perkenalan diri dari Reynaldi siswa kelas X Animasi. Ia mampu berbicara bahasa Inggris dengan baik dan mampu menggabungkan karakter yang dibuat dengan hasil dubbing. Portofolio ini memberikan andil  dalam mengantarkan dirinya untuk mengikuti magang di Pickolab meskipun dirinya masih duduk di kelas X. Berdasarkan hasil pengamatan dari pihak industri, komunikasi yang dijalin di tempat industri tergolong lancar, mampu menghasilkan karya yang lebih cepat. Ini salah satu dampak positif ketika anak didik ini melaksanakan kegiatan project secara serius ketika masih mengikuti pembelajaran di kelas.

Video ini merupakan karya Nafisa Aliya, meskipun dari aspek berbicaranya dalam berbahasa Inggrisnya masih kalah dari Reynaldi, namun dari aspek pembuatan karakter, membuat gerakan lipsing dan gerakan tangannya lebih halus. Keseriusan dalam membuat gerakan animasi ini mengantarkan dirinya dapat mengikuti magang di Pikara ketika masih duduk di kelas X. Dengan berlatih terus dalam membuat project, akhirnya ia mampu menembus project industri. Saat ini ia sedang mengikuti project dari industri dengan gaji 1,4 Juta per minggu.  Masih banyak siswa lainnya yang mampu melakukan project kolaborasi ini sehingga menambah portofolio sebagai salah satu syarat untuk mengikuti kegiatan magang di industri.

Kolaborasi mata pelajaran bahasa Inggris dengan mata  pelajaran produktif animasi menjadi terobosan yang perlu dikembangkan terus dalam project based learning yang ada di jurusan Animasi, terutama untuk meningkatkan kemampuan komunikasi secara lisan dan tulisan. Hal ini penting karena berkomunikasi bahasa Inggris dengan klien luar negeri secara lancar akan mendukung kinerjanya ketika terjun langsung di dunia usaha nantinya. Selamat mencoba.

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version