Konsistensi Claudia untuk Berkarya

Karya Claudia

“Yes i know, udah telat ngucapinnya
But.. Happy New Year. Well. Aku tidak merayakan malam tahun baru saat jam 12 malam, karena.. aku tidur. Saat itu keadaan daerah rumahku sedang mati listrik dari jam 3 siang sampai malam jam 7an, jadi karena HP sudah mati dan cuaca yang dingin juga. Tentu saja lebih nyaman jika tidur saja dan pada akhirnya ketiduran sampai paginya. Haha nyenyak banget karena aku juga tidak terbangun karena suara kembang api”, ungkap Claudia yang ia tuliskan di deskripsi postingan karya di akun instagramnya. Saya tidak fokus pada isi tulisan yang mengungkapkan keterlambatan mengucapkan selamat tahun baru. Hal itu bukan hal penting. Justru saya tertarik dengan kiriman karyanya. Mengapa hal itu menggelitik perasaan saya? Karena saya ingat dengan Claudia terkait perbincangan sebelumnya. Saat itu saya bertanya tentang perasaan, ketika sebuah gambar dari Rafi, siswa jurusan Multimedia konsisten mengirim karya ke group kelas X Animasi. Dari pertanyaan tersebut, Claudia, siswa kelas X DKV yang ikut bergabung di group kelas X Animasi menjadi tergugah untuk berkarya. “Yang saya rasakan itu, saya jadi lebih bertekad untuk meningkatkan gambar saya”, ungkap Claudia.

Apa yang menjadi tekadnya benar-benar direalisasikan. Di awal tahun baru 2023, ia mengirim karya di group. Karya yang bagus dan menjadi penyemangat untuk yang lainnya. Tahun baru yang pada umumnya dirayakan dengan bergadang bersama, bakar jagung dan makan sate bersama-sama, tapi bagi Claudia lebih memilih tidur. Namun, tepat di tanggal 1 Januari 2023, ia awali dengan semangat baru dengan mengirim karya.

Konsisten terhadap apa yang ia ucapkan, ia tuliskan menjadi sebuah tindakan untuk berkarya merupakan sebuah karakter positif yang berasal dari kesadaran diri. Bagi Claudia, berkarya bukan untuk mencari nilai. Buktinya ia kirimkan karya ke group kelas X Animasi, sedangkan ia masuk jurusan DKV. Ketika mengharap nilai, ia tidak mungkin mengirim karya ini ke group ini, karena jelas tidak akan mendapat nilai angka untuk di rapportnya, karena saya bukan gurunya yang memiliki kewenangan memberi nilai. Ia mengirim karya semata-mata karena agar karyanya dihargai bukan karena angka, namun mendapat apresiasi dari banyak orang, entah bentuknya tanda like, ungkapan good ataupun very good yang sudah membudaya di group ini. Inilah pentingnya feedback, yang justru akan berdampak jangka panjang. Siswa akan terus konsisten berkarya, sehingga karyanya akan semakin baik.

Kehadiran Claudia di group juga memberikan dampak positif terhadap kehidupan group. Group akan semakin ramai dengan kiriman karya yang membawa aura semangat bagi yang lainnya. Ini mungkin cara kami membentuk ekosistem yang menyenangkan dengan cara yang paling sederhana yaitu membangun penghargaan.

1 thought on “Konsistensi Claudia untuk Berkarya”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *