Beri Kepercayaan Siswa untuk Bertanggungjawab

“Belajar tidak selamanya di sekolah”, sebuah ungkapan yang selayaknya terpatri pada guru-guru saat ini. Di era lalu, anak didik kita masih mungkin masih bisa dengan patuhnya mereka datang ke sekolah, dengan sikap duduk yang teratur, mendengarkan guru mengajar. Di era itu, guru masih bisa menjadi pusat perhatian. Namun apakah bisa cara-cara itu diterapkan di era generasi Z ini. Tentu tidak sepenuhnya bisa dilakukan, karena eranya sudah lain. Ketika guru sebagai pusat perhatian, guru memberi materi dengan berpedoman pada kompetensi dasar yang harus urut dan runtut, ketika cara-cara masa lalu dimana guru menyampaikan secara tekstual dari buku dan diterapkan saat ini maka borring akan terjadi. Karena toh, materi-materi tersebut sudah ada di dunia maya. Sekali klik melalui shearching engine akan memberikan beribu-ribu informasi tentang tema yang sedang dipelajari.

Di dunia SMK, project riil menjadi kegiatan yang seharusnya dilakukan. Melalui project riil, siswa justru akan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan nyata secara kritis, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi. Project riil ketika diterapkan tidak semudah dalam ucapan, karena hambatan yang sering muncul justru berkaitan dengan administrasi. Perijinan siswa ketika mengikuti kegiatan project riil saja justru menghambat kegiatan, seakan-akan guru tidak percaya dengan apa yang dilakukan siswa. Seharusnya guru mulai membuka mata dan hati, bahwa project riil ini merupakan kegiatan penting.

Roy dan Zakky, pada minggu yang lalu melakukan kegiatan project riil. Mereka berdua mendapatkan job untuk mendokumentasikan kegiatan serah terima pengurus OSIS yang lama ke pengurus OSIS yang baru di SMA Negeri  14 Semarang. Dari job ini, mereka berdua harus berangkat pagi-pagi sekali ke SMA N 14 Semarang, sehingga tidak mungkin mereka harus berangkat ke SMK Negeri 11 Semarang. Ketika perijinan pada hari sebelumnya sudah sampai ke Ketua Jurusan, maka mereka dapat melaksanakan job project riil sesuai dengan waktu kesepakatan.

Hasil Dokumentasi Project Riil Roy dan Zaky

Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan Roy dan Zaky melaksanakan kegiatan project riil di SMA Negeri 14 Semarang. Mereka berdua selama kegiatan serah terima pengurus OSIS mengambil gambar moment-moment kegiatan tersebut dengan memperhatikan angle kamera yang tepat dan melakukan editing video. Mereka berdua melakukan kerja layaknya seorang yang profesional yang mendapatkan uang jasa sebesar Rp 600.000,00. Tentu untuk mendapatkan order pekerjaan ini bukan perkara gampang. Mereka melakukan proses pemasaran, menjalin jejaring sehingga kemampuannya dalam bidang fotografi dan videografi dikenal oleh sekolah lain.

Sudah selayaknya para guru yang ada di kelas memberikan kepercayaan tinggi terhadap kinerja mereka dalam melakukan kegiatan project riil. Sudah selayaknya para guru tidak mempermasalahkan ketidakhadirannya di kelas, karena mereka berdua melakukan project riil. Sudah selayaknya para guru memberikan kepercayaan kepada siswa-siswa yang berani mengambil project riil di luar sekolah untuk memperdalam kompetensinya, berani mencoba membuka usaha.  Project riil yang dilakukan, konversilah menjadi bentuk pembelajaran, tinggal berikan mereka kepercayaan untuk bertanggunjawab dengan membuat laporan. Sederhana namun bermakna bagi mereka.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *