Belajar tak Sebatas Ruang Kelas

“Perasaan saya sangat senang, karena saya menjadi tahu betul detil-detil kecil yang jarang disadari oleh anak anak sekitar. Saya juga tidak bosan, karena ini pengalaman pertama saya menggambar beberapa lingkungan di sekolah. Menggambar lima tempat yang berbeda, sungguh mengasyikkan”, ungkap Rani Cahya seorang siswa kelas X Animasi SMK Negeri 11 Semarang. Sesuai dengan jadwal, kegiatan pembelajarannya di ruang inkubasi, karena pada tanggal 31 Agustus 2022, ruang tersebut digunakan untuk uji kompetensi LSP P3 dari Animedia, maka pembelajaran dialihkan dan dibawa ke luar ruangan.

Guru itu ibarat dalang, yang tidak akan kehilangan lakon. Seorang dalang itu harus kreatif mengemas dan menyajikan sebuah lakon yang menarik untuk dipertontonkan. Guru dalam kondisi apapun dituntut untuk mampu mengemas dengan bebagai cara, namun tetap mengutamakan bahwa anak didik sebagai tokoh utamanya. Dengan demikian bagaimana dengan peran rencana pembelajaran yang selama ini menjadi administrasi yang wajib dimiliki?  Dalam kondisi yang mendesak, kita sebagai guru tidak mungkin secepat kilat mengganti rencana pembelajaran yang sudah direncanakan jauh-jauh sebelumnya, sedangkan kondisi-kondisi tertentu seperti penggunaan ruang komputer yang secara tentatif bisa digunakan oleh pihak luar karena banyak kepentingan yang membuat semuanya bisa berubah. Inilah peran penting guru untuk segera mengambil keputusan secara cepat yang keluar dari perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya. Di dalam rencana yang sudah dibuat sebelumnya, pembelajaran ini akan banyak menggunakan komputer, namun dengan digunakannya ruangan tersebut untuk kepentingan lainnya, maka pembelajaran dialihkan ke luar kelas dengan kegiatan yang jauh dari RPP.

Melihat kondisi lingkungan sekolah yang relatif sejuk, dengan banyaknya gasebo-gasebo yang dikelilingi oleh banyak pohon, maka kegiatan pembelajaran dialihkan untuk membuat gambar sketsa tentang lingkungan sekolah. Untungnya, selain adanya challenge wajib, siswa sejak awal terbiasa mendapatkan challenge bebas. Dari proses pembuatan sketsa di luar ruangan ini, justru hasilnya dapat digunakan untuk menambah portofolio challenge bebas.

Yosepta menyatakan perasaannya setelah mengikuti pembelajaran ini. “Perasaan saya senang karena bisa menggambar objek-objek yang detail ada juga yang kecil-kecil walaupun saya belum maksimal, dan juga saya lelah saat menggambar karena tidak ada tempat duduk yang nyaman. Disitu saya juga belajar perspektif sedikit demi sedikit walaupun kesusahan tetapi aku berusaha menikmatinya.  Raf-el juga merasa sangat senang karena dapat menggambar dengan melihat objek secara langsung dan juga mengamati detail-detail objek yang sulit digambar namun terus coba sedikit demi sedikit walaupun kurang maksimal. Ada sebuah semangat akan terus berusaha.

Karya Efata

Kegiatan inilah secara langsung anak belajar tentang perspekif yang lebih kompleks. Pembelajaran ini akhirnya menghadirkan keompetensi yang komprehensif. Salam GSM, Berubah Berbagi Berkolaborasi.

 

 

 

 

1 thought on “Belajar tak Sebatas Ruang Kelas”

  1. I would like to thank you for the efforts you’ve put in writing this
    blog. I’m hoping to see the same high-grade content by you later on as
    well. In truth, your creative writing abilities has encouraged me to get my own, personal blog now 😉

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *