Belajar dari Siswa Lintas Sekolah

“Assalamualaikum pak, ini saya buat panduan bola berat untuk yang masih bingung caranya”, sebuah pesan dari Sandrina sambil mengirim sebuah video proses pembuatan animasi bola besi jatuh.

Video tersebut memberikan penjelasan secara detail. Ketika bola besi akan jatuh, ia secara detail membuat kapan benda tersebut mengalami slow-out dengan membuat gambar yang lebih rekat, dilanjutkan dengan membuat gambar yang berada pada posisi di tengah-tengah antara saat sebelum jatuh sampai pada posisi benda tersebut jatuh di lantai. Ia juga memberikan penjelasan di mana letak impact dan gambar yang memperjelas benda tersebut memantul sedikit. Sebuah penjelasan yang saya anggap luar biasa.   Ada yang menarik dari kiriman video tersebut dan menjadi bahan refleksi bagi kita bersama bahwa seyogyanya memang belajar itu tanpa batas oleh ruang dan waktu. Selama ini kita yang berada di sekolah, lebih banyak dibatasi oleh ruang-ruang penyekat berupa kelas-kelas. Bahkan kelas-kelas tersebut justru menjadi penghambat komunikasi antara murid di kelas tersebut dengan kelas lainnya. Akibatnya banyak murid yang tidak mengenal teman-temannya yang berbeda kelas.

Sandrina merupakan murid kelas XII SMK Muhammadiyah 1 Kota Semarang. Saat ini ia sedang mengikuti magang di Jawa Timur. Sejak kelas X, ia saya gabungkan dengan kelas X Animasi SMK N 11 Semarang di group whatsapp. Sandrina saya minta aktif untuk mengirim karya-karya di group tersebut. Meskipun Sandrina adalah murid SMK Muhammadiyah 1 Kota Semarang, bagi saya ia juga murid saya di kelas ini. Meskipun tidak tatap muka, namun hadirnya karya-karya yang dikirim terasa dekat dengan kelas kami. Di saat ia kelas XI, ia juga saya masukkan di group kelas X Animasi SMK N 11 Semarang, bahkan saat ini ia di kelas XII pun, saya masukkan ke group kelas X SMK N 11 Semarang. Karya-karya yang ia kirim menjadi referensi dan contoh bagi murid-murid di group kelas X, bahkan menjadi motivasi tentang pentingnya berkarya.

Saat ia berada di kelas X, Sandrina juga pernah saya undang ke SMK N 11 Semarang untuk mempresentasikan karyanya bersama dengan teman-teman yang ada di SMK N 11 Semarang. Justru dari pertemuan inilah, mereka menjadi tahu siapa Sandrina, dan tidak hanya karyanya saja (https://diyarko.com/presentasi-project-lintas-jurusan-dan-lintas-sekolah).

Video di atas merupakan kiriman Sandrina yang memberikan contoh untuk referensi bagi adik-adiknya kelas X dalam membuat gerakan animasi. Sederhana, namun sangat bermakna bagi kami. Saya bersyukur bisa bertemu dengan Sandrina, meskipun hanya di ruang group whatsapp. Jiwa empati yang terus menyala, menjadi penyemangat kami untuk terus menebarkan kebaikan. Semoga apa yang dilakukan Sandrina menjadi contoh bagi murid-murid di SMK N 11 Semarang meneruskan cara-caranya dalam bertindak yang bermanfaat untuk orang lain.

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version