Di sela-sela kesibukan para guru sedang mengurus administrasi pengisian rapport akhir tahun untuk kenaikan kelas, kami para guru produktif kelas X Animasi SMK N 11 Semarang masih membersamai anak-anak didik kami untuk melaksanakan presentasi project pembuatan film animasi. Persentase project ini semata-mata untuk memberikan feedback dengan berhamburan bintang-bintang penghargaan sebagai ungkapan kebahagiaan atas kemenangan bagi anak didik yang telah berhasil menyelesaikan project akhirnya.
Hari ini, hari Selasa, 14 Juni 2022 bertepatan hari donor darah internasional, meskipun belum sempat donor darah namun kami para guru yang tergabung dalam kolaborasi antar mapel hanya bisa mendonorkan energi kebahagiaan melalui feedback, power question yang melejitkan bagi mereka untuk berkarya yang lebih baik sesuai versi terbaiknya masing-masing. Di hari ini, juga ada yang lebih istimewa karena pesertanya tidak hanya siswa jurusan animasi SMK N 11 Semarang, namun dari jurusan Multimedia SMK N 11 Semarang dan siswa animasi SMK Muhammadiyah 1 Semarang. Kegiatan presentasi project animasi ini baru pertama kali kami lakukan dengan melibatkan peserta lintas jurusan dan lintas sekolah. Setelah mengenal gerakan sekolah menyenangkan, kami merasa terbuka pola pikir bahwa saatnya lebih mengedepankan pada kolaborasi, bukan persaingan. Persaingan itu penting, namun persaingan yang dimaksud ada persaingan terhadap diri sendiri anak didik. Ketika anak didik sadar bahwa dirinya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan sebelumnya itulah yang disebut persaingan terhadap dirinya sendiri. Inilah yang sebenarnya sedang kami ajarkan kepada anak-anak didik kami.
Sandrina, merupakan salah satu siswa animasi SMK Muhammadiyah 1 Semarang yang selama setahun ini bergabung dalam forum diskusi di group pembelajaran kami. Meskipun secara daring, gadis kelahiran Balik Papan ini secara aktif mengikuti kegiatan one day one project yang kami programkan. Ia justru paling aktif dan selalu konsisten mengirim karya setiap harinya. Bagi kami, dia sebagai siswa tamu yang mampu memberikan motivasi bagi anak didik di kelas X yang kami bimbing.
Dalam presentasi project kali ini, sengaja kami undang untuk datang ke SMK N 11 Semarang dan ia mampu menampilkan karya animasi di luar ekspectasi kami bahkan mampu menyajikan karya yang out of the box. Ketika banyak teman masih terhipnotis dengan karya-karya animasi yang ke arah aliran Jepang dengan tampilan manganya, ia justru menampilkan karya animasi aliran Amerika Serikat.
Usai selesai menampilkan presentasinya, kami para guru dan diikuti dengan siswa lainnya berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah. Tepuk tangan yang tulus memberikan penghargaan atas karyanya yang kami pandang luar biasa dan patut mendapatkan apresiasi. Siswa yang masih kelas X mampu menampilkan karya melebihi ekspectasi batasan kurikulum yang seharusnya ia pelajari di kelas XI.
Kami ajarkan pula kepada anak-anak kami, bahwa saatnya kita belajar tidak sekedar bersama satu kelas, namun jauh lebih luas lagi belajar antar jurusan dan lintas sekolah. Kolaborasi, sekali lagi jauh lebih bermakna daripada mempertontonkan persaingan yang justru menimbulkan sifat kesombongan dan keegoisan.
Di hari itu juga kami mengundang Rafi Pratama, siswa kelas X Multimedia yang selama setahun ini di luar kesibukannya menyelesaikan tugas-tugas di jurusannya, ia masih menyempatkan mengikuti one day one project di jurusan Animasi SMK N 11 Semarang. Dalam presentasi project ini, ia mampu menampilkan karya tentang Adipati Karna dari sudut pandang yang berbeda.
Dari presentasi ini ia mampu memberikan motivasi bagi siswa-siswa kami bahwa dengan kesibukannya ia mampu menaklukan tantangan untuk mengasah passionnya, meskipun di luar jurusan yang selama ini ia tekuni.
Ia mampu menampilkan karya dari kisah Mahabarata ini karena mendapatkan pengalaman ketika melihat wayang dan saat itu menampilkan kisah Mahabarata. Ia sangat penasaran dengan tokoh Adipati Karna, sampai akhirnya ia pun mengumpulkan referensi dan komik komik wayang mahabharata karya RA Kosasih sebagai sumber untuk membuat animasi ini. Alasan lainnya mengapa ia membuat karya tersebut karena ingin orang-orang yang melihat animasinya bisa mendapat pengetahuan tentang tokoh Karna dan kebaikannya, agar orang orang tidak hanya menilai seseorang hanya lewat satu sudut pandang saja. Sebuah ungkapan anak yang cerdas secara intelektual dan cerdas secara perasaan, yang mampu memandang sesuatu dari cara pandang yan tidak tunggal, ia terbiasa memandang dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
Project ini tidak lepas dari keikutsertaannya dalam group pembelajaran animasi. Ia mengungkapkan bahwa Ketika siswa- siswa animasi mengirim tugas dan karya-karyanya di group hal itu membuat terinspirasi untuk terus berkembang dan lebih produksi sehingga bisa mengejar kemampuan anak-anak animasi. Ia memiliki harapan kedepannya bisa terus berkarya dan bisa lebih produktif baik di bidang animasi maupun multimedia, dan ia juga berharap bisa diterima ditempat magang yang bisa membantu mengasah kemampuan di bidang ilustrasi dan animasi. Selanjutnya ia akan mempersiapkan portofolio dan berkas yang diperlukan untuk mendaftar di Kumata, dan selama liburan sekolah akan dipergunakan untuk mengerjakan challenge dari pak Diyarko yaitu animasi “Gugurnya Gatotkaca” dan selama waktu liburan juga akan digunakan untuk mengasah lagi kemampuan di bidang animasi.
Inilah yang disebut passion, ketika ada sebuah tantangan baru, tantangan yang lebih kompleks ia berusaha menyelesaikan dengan rasa senang hati. Ini sebenarnya makna kenaikan kelas yang sebenarnya, bukan sekedar naik kelas dari kelas X ke kelas XI, namun mampu mendorong dirinya untuk naik kualitas diri atau meningkatkan great.
Pingback: Belajar dari Siswa Lintas Sekolah - Diyarko.Com