Cahaya Imania merupakan salah satu siswa kelas X Animasi SMK Negeri 11 Semarang yang mencoba mengerjakan challenge “garis” dalam bentuk peri. Ia membuat secara manual menggunakan drawing pen dengan menyusun garis-garis sehingga membantuk suatu pola yang menarik berupa gambar peri. Setiap karya yang dibuat diunggah di instagramnya. Tidak lupa menuliskan sebuah deskripsi yang memberikan alasan mengapa karya tersebut dibuat. Ada pesan moral apa yang akan disampaikan dari karya tersebut kepada pembaca. Berikut salah satu ungkapan Cahaya Imania dalam deskripsi yang tertulis di akun instagramnya.
Kata peri berasal dari bahasa Persia: Pari, yaitu malaikat yang jatuh. Peri adalah istilah yang sering digunakan dalam cerita rakyat, dongeng, fiksi untuk menggambarkan makhluk yang memiliki kekuatan gaib yang kadang kala turut campur dalam urusan-urusan manusia. Alasan kenapa saya menggambar peri, karena saya sangat suka cerita fantasi, jadi ketika saya membaca challenge-nya saya langsung terpikirkan pada peri setelah beberapa saat berpikir. Peri yang bertugas untuk menumbuhkan tanaman, bukankah terdengar sedikit keren? Saya terpikirkan gambaran singkat, yaitu “Peri tersebut sedang mengerahkan kekuatannya untuk menumbuhkan tumbuhan di tempat yang gersang, dan rusak dengan segenap kekuatannya.” Lalu saat saya menggambar tiba-tiba ada pertanyaan yang muncul di kepala saya. “Bagaimana jika peri yang bertugas menumbuhkan tersebut sudah tidak melakukan tugasnya lagi di saat seperti ini? Di saat dimana penebangan pohon semakin marak, perusakan alam, limbah industri dimana mana, polusi udara, sampah sampah yang berserakan dimana-mana, dan banyaknya kejadian bencana alam. Lalu, apakah bencana alam tersebut terjadi karena peri yang marah akan manusia yang terus merusak alamnya? Bagaimana jika memang benar begitu? Semua orang selalu menyalahkan alam, tapi tidak dengan dirinya. Bencana tersebut terjadi karena ulah manusia yang selalu merusaknya, dan manusia malah mengharapkan hal baik dari hal tersebut setelah apa yang telah mereka lakukan? bukankah itu konyol?” Lalu saya terpikirkan, apakah saya juga berhak berkata seperti ini? Tapi saya bertanya tersebut, dan saya ingin sekali untuk semua yang membaca ini, tolong jaga alam, walaupun dengan hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak merusak alam dengan cara membakarnya dan lain-lainnya. Hal kecil apapun yang kamu lakukan saat ini, akan memberikan dampak besar di masa depan.
Sebuah ungkapan dan ajakan dari Cahaya Imania yang mengajak kita semua menjaga alam. Karya seni rupa berupa kumpulan garis yang menghasilkan karya yang menarik dan ternyata di balik itu ada sebuah ajakan untuk peka terhadap alam. Kepekaan ini tentu diawali dari kemampuan berliterasi yang tinggi, kepekaan untuk mengasah rasa (olah rasa) dan ditindaklanjuti dengan olah laku untuk selalu menjaga alam meskipun dengan perbuatan yang paling sederhana. Semoga muncul Cahaya Imania yang lain yang selalu menginspirasi lainnya. Salam GSM, berubah, berbagi, berkolaborasi.
thanks alot of information goodjobs