Agar Pasca Magang Lebih Bermakna

Apa yang sering dilakukan siswa SMK setelah mengikuti kegiatan magang? Pada umumnya selesai kegiatan magang siswa akan kembali ke kelas dengan rutinitas kegiatan  pembelajaran pada umumnya. Ketika lingkungan di kelas tidak mendukungnya, maka budaya kerja di industri yang sudah terbentuk semakin  lama semakin luntur. Menurut Zaky salah satu alumni Animasi SMK Negeri 11 Semarang yang saat ini memiliki production house di daerah Depok menyatakan bahwa salah satu budaya kerja yang harus dipertahankan oleh siswa magang ketika kembali ke sekolah adalah disiplin memenuhi deadline dan komunikasi. Hal ini diungkapkan di saat memberikan materi tentang budaya kerja melalui Zoom meeting (21 Februari 2022) dalam acara presentasi tugas akhir dari 3 siswa yang selesai mengikuti magang di studionya. Bagaimana agar keberlanjutan budaya kerja di Industri tersebut tetap terus dipertahankan? Beberapa hal yang sudah dilakukan oleh jurusan Animasi SMK N 11 Semarang dalam rangka mempertahankan budaya kerja di Industri antara lain: 1) menjalin kerjasama untuk project industri yang pelaksanaannya di sekolah; 2) mentoring pasca magang, 3) membuat project bersama untuk persiapan tugas akhir.

Menjalin kerjasama untuk project industri salah satunya dengan Pikara . Pikara merupakan salah satu production house yang bergerak dalam pembuatan film animasi. Sudah beberapa kali, Pikara melakukan proses seleksi bagi siswa yang setelah mengikuti magang atau PKL, berlanjut ke project industri atau kelas industri.  Siswa yang diterima project industri setiap harinya mengikuti kegiatan produksi animasi yang dilakukan di sekolah. Dari sinilah, budaya kerja industri seperti manaati deadline, kerjasama dan komunikasi tetap dipertahankan karena kegiatan tersebut berlanjut terus sampai anak-anak yang terlibat tersebut lulus dari sekolah. Hal ini dapat berjalan dengan baik ketika ada fleksibilitas yang tinggi dari kebijakan sekolah.  Kepala sekolah, Drs. Luluk Wibowo, S.ST., M.T sangat menyambut dan mendukung sekali kegiatan kelas industri yang melibatkan siswa-siswa secara berkelanjutan mengikuti proses produksi animasi tersebut.  Karena dari proses inilah kompetensi siswa baik secara hardskill dan softskill akan terus terasah.

Siswa tidak mengikuti project industri, mendapatkan tugas berkelanjutan yaitu membuat project secara berkelompok untuk mempersiapkan tugas akhir sekolah. Meskipun proses kerjanya tidak seketat di Industri, namun mereka masih diberikan kesempatan untuk bekerjasama, menjalin komunikasi dan melakukan simulasi project bersama membuat film animasi. Dari kegiatan ini diharapkan budaya kerja di industri masih tetap dilanjutkan dan terus diterapkan di kelasnya.

Proses yang tidak kalah menarik adalah setiap siswa yang selesai magang mendapatkan kesempatan untuk menjadi mentor bagi adik-adik kelasnya sesuai dengan passion dan keahlian ketika mengikuti kegiatan magang. Norma dan Revananda, ketika kelas X mendapatkan kesempatan magang di Kumata Studio Bandung yang terkenal membuat film  animasi “Si Juki”, setelah pulang magang di kelas XI  mereka berdua langsung melakukan sharring menjadi mentor terhadap adik-adik kelasnya yang masih duduk di bangku kelas X.  Demikian juga dengan Muhammadi Ivan Risky yang usai magang di Infection studio juga melakukan proses mentoring terhadap 4 anak siswa kelas X.   Dari hasil mentoring inilah sedang dilakukan tranfer knowledge dan skill kepada adik-adik kelasnya untuk mengembangkan karakter empati. Berdasarkan hasil mentoring inilah memberikan dampak yang nyata terhadap peningkatan kompetensi adik-adik kelasnya, terbukti dari beberapa siswa yang mengikuti kegiatan mentoring ini dapat diterima magang di kelas X.  Nafisa Aliya, Fathecatul dan  Rayyan Adwa diterima magang di Pikara (Semarang), Aconggrapich (Depok) dan Animars (Yogyakarta). Dari proses mentoring inilah diharapkan tumbuh dan berkembang kompetensi siswa secara hardskill dan secara softskill akan berkembang kemampuan berkomunikasi dan jiwa empatinya.

Melalui kegiatan itulah, kegiatan magang bukan sekedar sebagai kegiatan rutinitas dan formalitas, namun ada dampak yang dirasakan dan dilakukan secara berkelanjutan, sehingga pasca magang menjadi kegiatan yang lebih bemakna yaitu ada nilai kebermanfaatan untuk dirinya dan orang lain. Salam berbagi, berubah dan berkolaborasi.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *