Bahagia hari ini, saya mendapat kabar baik dari Ray Studio. Ray Studio merupakan salah satu dari beberapa studio yang ada di Kota Semarang yang bergerak di bidang animasi dan sudah beberapa kali menjalin kerjasama untuk tempat magang atau PKL bagi siswa animasi SMK Negeri 11 Semarang. “Mas, yang angkatan PKL periode Juni Desember 2023, apa ada yang direkomendasikan diperpanjang untuk ikut project industri?”, tanya saya kepada Mas Yusuf Muslim dari Ray Studio. “Yang sudah fix si Alfian sama Fellisya pak”, jawab Mas Yusuf. “Oo ya. Makasih mas. Dari studio sudah membuat surat ke sekolah untuk perpanjangan atas nama kedua anak tersebut? Untuk dasar kami dari jurusan Animasi dan Sekolah memberikan perijinan”, jawab saya lebih lanjut untuk memastikan bahwa program perpanjangan waktu magang akan berjalan lancar.”Ya pak nanti segera kami kirim”, jawab Mas Yusuf. “Siap. Makasih mas. salam sehat. sukses”, ungkap saya. “Amin sama sama pak”, jawab Mas Yusuf.
Mengapa kabar tersebut menjadi berita yang membahagiakan. Memang berita tersebut belum tentu menjadi bahagia bagi setiap guru, karena ada pula guru yang merasa kehilangan muridnya ketika murid diperpanjang masa magangnya. Tidak apa-apa sih itu hak dari setiap guru untuk memberikan respon apapun terhadap program ini. Saya selaku guru normatif adaptif yang sudah beralih menjadi guru produktif animasi merasa bahagia ketia ada beberapa murid yang dipertimbangkan oleh studio tempat magang untuk diperpanjang. Hal ini karena dari aspek skill yang dimiliki baik softskill maupun hardskill menjadi pertimbangan tersendiri mengapa murid tersebut dipertahankan untuk mengikuti project industri. Dari segi skill, ada banyak keuntungan yang akan didapat dari murid, ketika mendapatkan kesempatan diperpanjang masa magangnya yaitu skillnya akan semakin bertambah dan mendalam. Di samping itu, sebelum lulus, murid yang diperpanjang tersebut akan mendapatkan pengalaman bagaimana mendapatkan finansial dari proses project industri. Manfaat yang kedua ini sebenarnya bukan menjadi tujuan utama, karena tujuan utamanya adalah semakin memperdalam skill baik hardskill maupun softskill. Sampai sekarang sudah ada 3 studio yang memberikan rekomendasi kepada beberapa murid yang diperpanjang masa magangnya. Ketiga studio tersebut adalah Pickolab, Keitoto dan Ray studio. Untuk Animars Yogyakarta akan melakukan project industri bersama murid yang pasca magang dilakukan di sekolah.
Usai mendapatkan kabar baik ini, maka saya perlu memastikan bagaimana kesiapan Felysa dan Muhammad Alfian. Saya sengaja memberikan informasi tentang berita baik ini kepada Felysa, dan ternyata Felysa belum mengetahui kabar ini. Untuk itu saya menanyakan kesiapannya apabila dari Ray Studio berkirim surat perpanjangan magang. “Insyaallah saya siap pak di”, jawab Felysa. “Apa yang membuat kamu siap?”, tanya saya lebih lanjut. “Alhamdulillah karena perusahaan sudah mengapresiasi saya, jadi saya semakin semangat untuk menjalaninya”, jawab Felysa. Lagi-lagi naluri untuk bertanya dengan paradigma coaching begitu saja mengalir. “Hal baik apa yang sudah kamu peroleh dari kegiatan magang di Ray Studio?”, tanya saya ke Felysa. “Yang saya dapatkan selama ini sangat banyak dan bermanfaat sekali untuk saya kedepannya pak, skill saya juga alhamdulillah ada kemajuan pak”, jawab Felysa. “Skill apa yang kamu rasakan meningkat drastis?”, tanya saya lebih lanjut. “Yang awalnya saya tidak bisa membuat animasi, di sana saya jadi bisa membuatnya sedikit demi sedikit”, penjelasan Felysa. Felysa juga menuturkan bahwa animasi yang berkembang di Ray studio adalah animasi 2D. “Wow. Kalau diberi skor 0 sampai dengan 10, sekarang pada skor berapa?”, tanya saya lebih mendalam untuk mengungkap pencapaian Felysa. “Ini adalah bagian dari mengukur atau mengevaluasi diri. “Belum maksimal sih pak, karena saya baru belajar di inbetweennya jadi ya meningkat dari 0 sekarang jadi 4”, jawab Felysa. “Oo. Begitu. Justru dari perpanjangan ini kamu akan meningkatkan skill itu ya?”, tanya saya. “Betul pak”, jawab Felysa dengan singkat. “Oke. Apa target untuk magang tahap 2?”, tanya saya lebih lanjut. Bisa membuat animasi saya sendiri pak, seperti apa yang sudah saya pelajari di tempat magang di Ray Studio”, ungkap Felysa. “Mantap. Semoga sukses untuk magang tahap 2”, ungkap saya untuk menutup dialog.
Ketika mengikuti kegiatan magang, Felysa mendapatkan skill yang dibutuhkan sebagai animator yaitu sebagai inbeetwener. Dia menggunakan software csp. Berikut beberapa contoh hasil pekerjaan Felysa ketika mengikuti kegiatan magang. Menurut pandangan saya, hasilnya sudah bagus, namun hasil penilaian Felysa, masih berada pada skor 4. Ini artinya bahwa target industri lebih tinggi lagi.
Karya In beetween oleh Felysa
Karya In beetween oleh Felysa
Beberapa waktu kemudian saya juga melakukan komunikasi dengan Muhammad Alfian. Dia juga sangat siap dan senang sekali dengan berita gembira ini. Ketika ditanyakan apa alasannya Alfian bersedia untuk mengikuti magang tahap kedua karena dirinya senang diperbolehkan berkarya di Ray Studio setelah menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan studio. Hal baik yang sudah dicapai Alfian selama magang adalah mengetahui workfloe studio tersebut dan mendapatkan keperacayaan untuk dipinjami komputer untuk membuat karya pribadi. Dari workflow yang ia pelajari, pencapaian tertinggi dari Alfian adalah sebagai animator yaitu menguasai Key dan inbeetween. Saat ini ia mencapai skor 7 atau 8 jika dibuat rentang dari 0-10, dan ia mengakui bahwa sebelum mengikuti magang skornya antara 4 atau 5. Luar biasa pencapaian yang sangat tinggi. “Hal apa yang ingin masih kamu tingkatkan di magang tahap 2”, tanya saya lebih lanjut. “Mengembangkan skill di bidang key animasi dan ilustrasi”, jawab Alfian. Mulai tanggal 2 Januari 2024 Felysa dan Muhammad Alfian tidak kembali ke sekolah dan berlanjut ke Ray studio dalam jangka waktu 6 bulan lain. Total magang mereka berdua akan ditempuh selama 1 tahun.
Hasil Key animasi oleh Muhammad Alfian
Video di atas merupakan salah satu contoh hasil key animasi oleh Muhammad Alfian. Key animasi merupakan gerakan kunci dalam pembuatan animasi. Gerakan kunci ini akan diisi oleh seorang yang bekerja di bidang in between. Gerakan key ini akan menentukan baik buruknya gerakan selanjutnya, sehingga orang yang bekerja di bidang ini sebagai kuncinya. Muhammad Alfian ketika mengikuti magang sudah mendapatkan kepercayaan untuk memegang pekerjaan ini dan pada tahap kedua ia akan memperdalam pekerjaan ini.
Saya justru bersyukur ketika melihat Felysa dan Muhamad Alfian memiliki keinginan kuat untuk belajar dan belajar. Karena inilah sejatinya belajar. Belajar bukan karena tuntutan kurikulum, namun belajar karena tuntutan kehidupan yang harus diselesaikan. Studio Ray telah memberikan pengalaman yang berharga sehingga memotivasi dirinya untuk terus belajar. Menurut Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan, Bapak Muhammad Nur Rizal, tugas dan peran guru bukan semata-mata mengisi materi, namun jauh lebih dari itu yakni memantik murid untuk sadar bahwa dirinya perlu belajar. Sadar bahwa dirinya harus learn, unlearn dan relearn. Dalam dunia pendidikan Indonesia saat ini, konsep “learn, unlearn, relearn” menjadi landasan penting untuk mewujudkan pembelajar sepanjang hayat seperti filosofi Ki Hajar Dewantara. Mengapa? Karena untuk terus berkembang, murid harus belajar hal-hal baru (learn), melepaskan atau mengubah pemahaman yang sudah tidak relevan atau tidak benar lagi (unlearn), serta terus terbuka untuk belajar ulang (relearn). Menurut Mas Ali Sodikin dalam berbagi sharringnya di group GSM, menyatakan bahwa pada masa sekarang, paradigma pembelajaran semakin berubah, sehingga belajar tidak lagi hanya terjadi di dalam kelas atau melalui buku teks. Teknologi telah membuka akses tak terbatas terhadap informasi dan keterampilan baru (learn). Namun, untuk memanfaatkan potensi ini secara maksimal, kita perlu terbuka untuk melepaskan pemahaman lama yang mungkin sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman (unlearn). Selain itu, guru perlu menggali cara-cara baru untuk mengajar. Mereka harus belajar ulang (relearn) metode-metode pembelajaran yang lebih interaktif, adaptif, dan sesuai dengan kebutuhan murid masa kini. Ini memerlukan ketangguhan untuk terus belajar, meresapi perubahan, dan mau mengubah pendekatan yang sudah ada (growth mindset). Mewujudkan pembelajar sepanjang hayat bukanlah tugas yang mudah. Ini membutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait: murid, guru, lembaga pendidikan, bahkan pemerintah. Namun, dengan sikap terbuka, kemauan untuk terus belajar, dan kesediaan untuk beradaptasi dengan perubahan, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pembelajaran sepanjang hayat bagi generasi masa depan. Program memperpanjang magang, merupakan salah satu cara bagaimana murid learn, unlearn dan relearn.