Rani Cahaya, siswa kelas X Animasi SMK Negeri 11 Semarang yang memiliki cita-cita menjadi Dosen dan sekaligus wirausaha di bidang ekonomi kreatif merasa bahagia ketika menjadi mentor bagi teman-temannya. Gadis cantik kelahiran Semarang, tahun 2007 yang tinggal di daerah Kelud Raya Kota Semarang, merupakan putri dari Bapak Ramadhono dan Ibu Nikmah mulai tanggal 27 Juli 2022 mendapatkan kepercayaan dari jurusan Animasi untuk berbagi ilmu terhadap teman-temannya melalui kegiatan mentoring. Gadis yang sering disapa Rani ini memiliki kemampuan membuat gambar ilustrasi menggunakan ibis paint dengan pewarnaan yang sudah tergolong bagus. Rani memiliki media sosial di instagram: https://www.instagram.com/lvmphia_ yang menyuguhkan karya-karya ilustrasi dengan karakter yang menarik. Ternyata kemampuan menggambar ini sudah ia geluti sejak sekolah dasar. Meskipun belum memiliki laptop, ia memanfaatkan android untuk berkarya. Tidak ada rotan, akar pun jadi. Ia selalu memanfatkan peluang yang ada untuk mengasah skillnya. Android yang ia miliki benar-benar dimanfaatkan untuk menghasilkan karya gambar-gambar ilustri
Saya mengetahui kemampuan menggambar Rani ini setelah di group WhatsApp saya minta untuk mengirim karya-karya bebas. Saat itu saya melihat karya Rani berada di atas kemampuan rata-rata dan akhirnya saya ajak komunikasi secara pribadi. “Rani, kapan kamu bersedia menjadi menrot untuk pembuatan gambar karakter? Berbagi itu indah”, tanya saya melalui WhatsApp. Ia langsung bertanya, “Syarat jadi mentor apa saja ya Pak?”. Langsung saya jawab: “Syaratnya Ikhlas”. Dari komunikasi tersebut akhirnya Rani bersedia menjadi mentor.
Menjadi mentor merupakan pengalaman yang bermakna bagi Rani, karena dari kegiatan tersebut sangat mendukung untuk mencapai cita-citanya sebagai dosen. Dengan menjadi mentor maka secara langsung ia belajar bagaimana menjadi pengajar. Namun yang membuat saya speechless ketika Rani berkata bahwa kebahagiaan yang ia rasakan ketika menjadi mentor ketika ia mampu berbagi dan ilmu yang ia miliki bermanfaat untuk orang lain. Kesadaran ini tentu tidak lepas dari kondisi eksosistem yang membentuknya baik di rumah dan di sekolah. Menurut Rani, kedua orang tuanya merupakan sosok yang paling dapat diteladani sehingga menginspirasi untuk menjadi contoh dalam berperilaku. Salah satu yang paling berkesan buat Rani, bahwa kedua orang tuanya memiliki sifat empati yang tinggi terhadap sesama yang direalisasikan dengan cara bersodakhoh atau berdana kepada orang yang membutuhkan. Keluarga yang harmonis antara orang tua dan anak menjadi ekosistem yang mendukung Rani dalam menjalani kehidupan ini. Wajar ketika Rani saya pantik untuk menjadi mentor, tanpa ada alasan apapun, Rani langsung bersedia.
Mentoring merupakan salah program unggulan di jurusan Animasi SMK Negeri 11 Semarang yang sudah lama diterapkan untuk mengasah perilaku empati siswa terhadap sesama. Di samping softskill yang terbentuk, para mentor dan menti tersebut semakin terasah hardskillnya. Benar pepatah bahwa ketika mau dan mampu berbagi ilmu kepada orang lain, ilmu yang dimiliki tidak akan berkurang, justru semakin bertambah. Kedekatan dan jalinan komunikasi antara siswa semakin hari semakin meningkat. Menurut Fira, salah satu siswa yang menjadi peserta kegiatan mentoring menyampaikan bahwa ilmu yang diberikan Rani mudah diterima. “Mentornya seru abis”, ungkapnya.