Pertahankan Budaya Kerja Industri di Sekolah

Gambar ini merupakan hasil modeling 3D dari Reynaldi, salah satu murid kelas XII Animasi. Selama dua tahun mengikuti kegiatan magang di tiga industri yaitu Vokase.id, Pickolab dan Rans Animation. Karya ini dibuat hanya dalam waktu 1 hari ketika dilakukan latihan untuk persiapan Uji Kompetensi yang dilakukan pada Rabu,  3 Januari 2024.

Modeling 3D Karya Reynaldi

Modeling 3D Karya Reynaldi
Storyboard Karya Reynaldi

Pagi-pagi saya masuk ke ruang praktikum dan menyampaikan informasi terkait uji kompetensi. Dalam forum ini, saya mengajak diskusi dengan murid-murid agar memiliki kesadaran tentang pentingnya berlatih untuk uji kompetensi. Kelas dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan peminatan, yaitu kelompok 2D dan kelompok 3D. Untuk kelompok 3D, mendapatkan tantangan berupa membuat storyboard, memilih salah satu scene atau cut dari storyboard, membuat modeling 3D, teksturing, lighthing sampai rendering. Proses ini diberi kesempatan sampai 4 minggu untuk menyelesaikan project ini.

Malam harinya, saya sudah mendapatkan kiriman hasil modeling dari Reynaldi. Sebuah hasil yang sangat luar biasa dan diluar expectasi. Ketika yang lainnya masih berpedoman untuk menyelesaikan tantangan ini dalam waktu 4 minggu, Reynaldi mampu menyelesaikan selama 1 hari. Hal ini membuktikan bahwa budaya kerja di industri ketika mengikuti magang di Pickolab, Rans animation masih dipertahankan. Ia tetap konsisten dengan penerapan budaya kerja tersebut. Mengapa hal ini dilakukan dan tidak terpengaruh oleh murid lainnya? Reynaldi segera menyelesaikan tantangan ini karena ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan. Meskipun posisi Reynaldi masih sekolah  ia harus menyelesaikan pekerjaan frelance yang ia dapat.

“Modeling 3D yang saya buat ini dimulai dari pak Di masuk kelas sampai pukul 15.00 untuk karakternya Pak. Untuk background dan Storyboard dikerjakan setelah pulang selama 3 jam di rumah”, ungkap Reynaldi ketika ditanya berapa jam ia mampu menyelesaikan tantangan yang saya berikan.

Kecepatan Reynaldi dalam mengerjakan tantangan ini membuktikan bahwa dirinya masih memegang teguh prinsip deadline yang diterapkan oleh industri. Budaya kerja yang sudah dijalani selama di industri selama 2 tahun terus melekat. Ia juga memiliki cara untuk menghalau toxic-toxic dari teman-temannya yang ada di kelas ketika mulai mengendorkan semangatnya. “Terkait dengan toxic, saya cukup mendengarkan saja Pak dan tetap lanjut mengerjakan”, ungkap Reynaldi.  Semangat dan tekad yang dimiliki Reynaldi ini perlu mendapat apresiasi dan dapat menjadi contoh bagaimana tetap mempertahankan budaya kerja yang sudah positif dan baik.  Pada hari Jumat ini,  di sela-sela ia mengikuti pembelajaran normatif dan adaptif Reynaldi membuat icon-icon untuk Hoshi studio, sebuah studio yang dibuat bersama teman-temannya yang mengikuti magang di Pickolab.

Pembuatan Icon oleh Reynaldi

Semoga virus-virus kebaikan ini terus menyebar kepada teman-temannya sehingga akan memperlemah toxic-toxic yang muncul di kelas.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *