“Morning Rush”: Ide Cerita Andinie dalam Project Animasi

Character Sheet Star dan Carol karya Andinie

Carol, baru saja bangun kesiangan. Ia merapikan dapurnya yang berantakan setelah membuat kue tadi malam. Tiba-tiba, ia teringat bahwa kue yang dibuatnya semalam adalah hadiah ulang tahun untuk temannya, Star, yang berulang tahun hari ini. Carol segera membuka kulkas dan mengambil kuenya untuk dibungkus. Ia berjanji akan datang pukul , namun jam sudah menunjukkan pukul 8.45. Carol semakin panik, ia membongkar gudangnya untuk mencari kendaraan yang bisa membawanya ke rumah Star dengan cepat. Dia pun menemukan sebuah otopet yang sudah lama tidak ia pakai. Ia lantas memakai otopet tersebut, mengendarainya dengan cepat. Begitu ia menghirup udara segar, hati Carol pun berangsur-angsur tenang. Di tempat lain, Star yang sedang memetik apel pun terkejut begitu ia melihat temannya dari kejauhan. Saat Carol tiba di rumah Star, dia segera memberikan hadiah yang dibuatnya tadi malam untuk Star. Star awalnya bingung, tapi karena penasaran, dia pun membuka kotak hadiah tersebut yang rupanya berisi kue ulang tahun untuknya. Star dan Carol kemudian duduk bersama, menikmati kue ulang tahun buatan Carol sambil bercanda dan berbahagia.

Tulisan tersebut merupakan sinopsis atau ide cerita yang dibuat oleh Andinie salah satu murid kelas X Animasi 4.  Ketika yang lainnya menyelesaikan tantangan gerak animasi secara bertahap mulai dari membuat gerak bola besi jatuh, bola sepak memantul-mantul, karakter loncat-loncat dan bola menggelinding melintasi obstacle, justru Andinie membuat cerita animasi dan Caracter sheet. Mengapa tantangannya berbeda? Inilah keunikan pembelajaran yang dilakukan di Jurusan Animasi SMK N 11 Semarang. Kami benar-benar mencoba membuat murid merdeka untuk berkarya. Andinie merupakan salah satu murid yang memiliki kemampuan membuat animasi yang berada di level atas sejak awal. Hal ini terlihat dari karya-karya sebelumnya di semester 1. Ia sudah beberapa kali membuat animasi dengan ceritanya sendiri dan membuat project animasi dari relief Candi Mendut. Di semester kedua ini, ia saya beri kesempatan untuk membuat project animasi kembali dengan polanya. Ia tidak harus mengikuti pola menyelesaikan tantangan-tantangan secara bertahap. Yang terpenting adalah dalam ceritanya nanti, memuat 12 prinsip-prinsip animasi yang harus dipenuhi. Ketika prinsip-prinsip animasi sudah terpenuhi, karyanya sudah setara dengan tantangan 1 sampai tantangan ke-14 seperti teman-temannya, bahkan sudah melebihi karena ia langsung masuk pada tantangan ke-15. Tantangan ke-15 merupakan penerapan film animasi setelah murid menyelesaikan tantangan 1 sampai tantangan 14.

Sudah saatnya pembelajaran itu tidak harus disamakan dalam satu kelas, karena sejatinya guru itulah pembuat kurikulum. Guru memiliki peranan yang penting dalam pembelajaran tersebut. Ketika guru mampu mengambil core dari apa yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, tahapan-tahapannya tidak harus seragam. Kita harus mampu menghargai murid yang memang seharusnya sudah mampu melakukan lompatan yang lebih cepat.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *