Siswa kelas XI Animasi SMK Negeri 11 Semarang yang usai menjalani kegiatan magang di industri kreatif kembali masuk ke kelas. Untuk mempertahankan budaya yang ada di industri sebelumnya, maka jurusan animasi memiliki strategi khusus. Strategi yang dijalankan adalah membuat pembelajaran di kelas layaknya kegiatan yang ada di industri dimana presensi pembelajarannya berdasarkan pada hasil kinerja selama satu hari. Di setiap pagi, mereka diminta untuk menuliskan rencana harian, berupa karya apa yang akan dibuat pada hari tersebut. Dari rencana ini, mereka akan belajar tentang arti pentingnya konsistensi. Di siang hari mereka akan dipantau perkembangan karya berdasarkan rencana yang terlah dibuatnya. Pada sore hari, mendekati pulang, mereka diminta untuk memposting karya tersbut dribbble yang akan bisa terkoneksi dengan market place Creative Fabrica. Pola inilah yang kami yakini siswa akan melakukan kegiatan pembelajaran dengan memperhitungkan sisi waktu dan kualitas. Mereka harus mampu memanage waktu dalam satu hari pembelajaran dengan kualitas karya yang bisa layak untuk masuk di market place tersebut. Pembelajaran ini tidak bisa sendirian, kami butuh kolaborasi. Dalam proses pembelajaran ini saya berkolaborasi dengan Pak Taufiq yang mengampu mata pelajaran simulasi digital.
Dalam pembelajaran ini, mereka juga harus mampu membaca pasar yang sedang uptodate. Senin kemarin, 30 Januari 2023, saya mendapat jadwal untuk menemani siswa kelas XI Animasi 2 di ruang simkomdik. Sudah menjadi kebiasaan, mereka menuliskan rencana yang dibuat. Beberapa rencana yang akan dibuat antara lain: gambar kucing (Nuno), modeling 3D hydrant (Wisnu), modeling 3D (Arif), karya vektor tema valentine (Isqa, Sabrina, Rasti, Michael, Nabila, Juan, Liveli), karya vektor tema vintage (Tanaya), ilustrasi hewan main hujan (Ragil), kelinci (Puput), Robot (Fadli), membuat game 2D (Bima Sakti) dan animasi ekspresi oleh Akmaluzuhair.
Juan Farel di hari itu membuat gambar vektor berupa gadis mungil yang membawa sekuntum bunga. Sekuntum bunga tersebut dibuat lebih besar dari badannya. Ia membuat karya tersebut masih dalam tema valentine.
Rasti Alri yang biasanya membuat modeling 3D menggunakan sofware blender, kali ini ia mencoba membuat dengan sofware adobe ilustrator. Ia membuat gambar dengan tema valentine. Karakter yang unik dengan pose yang menggambarkan dua pasangan saling mencintai.
Sabrina membuat sebuah konsep botol berbentuk hati. Ia masih membuat karya dengan tema Valentine. Karya ini dibuat menggunakan adobe ilustrator.
Isqha Nala membuat gambar vektor berupa botol dan ada unsur hati. Ia juga membuat karya dengan tema valentine menggunakan adobe ilustrator.
Michael yang terbiasa membuat modeling 3D menggunakan blender, kali ini membuat modeling 3D berupa kado untuk valentine.
Ragil membuat karakter hewan sedang bermain di air. Ia mampu memadukan berbagai warna sehingga menghasilkan gambar yang lebih menarik. Karyanya ia buat menggunakan photoshop.
Wisnu yang terbiasa membuat modeling 3D, kali ini membuat hydran dengan teksture yang menarik. Karya-karya siswa ini tidak hanya digunakan untuk penugasan sekolah saja, namun mereka diberikan kesempatan untuk memposting di market place. Salah satu market place yang digunakan adalah Creative Fabrica. Bukan perkara mudah untuk masuk di marketplace tersebut. Ada beberapa tahapan dan syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah resolusi gambar yang harus besar dan diposting di dribbble. Mereka harus dibiasakan berada pada circle yang tepat sehingga jiwa wirausahanya akan terus terbentuk. Kualitas karya menjadi pertimbangan sendiri untuk masuk ke marketplace tersebut, sehingga setiap hari mereka dikondisikan untuk cepat dalam berkarya namun kualitas menjadi tuntutan utama.