Konsisten merupakan karakter yang hendaknya dimiliki oleh peserta didik. Menurut KBBI, konsisten adalah tetap, tidak berubah-ubah, taat asas, atau ajek. Untuk melatih konsistensi diri seorang siswa bukan perkara mudah, namun tidak berarti sulit untuk dilakukan. Untuk melatih konsistensi diri siswa diperlukan pula perilaku dan tindakan guru yang konsisten. Guru merupakan teladan, sehingga konsistensi guru dalam mendidik menjadi acuan pula yang dapat diteladani oleh peserta didik. Salah satu cara yang dilakukan untuk membentuk konsistensi siswa di jurusan Animasi SMK Negeri 11 Semarang dengan cara menuliskan terlebih dahulu rencana karya yang akan dibuat selama satu hari. Rencana ini penting sebagai acuan bagi siswa ketika membuat karya dalam satu hari itu.
Senin, 6 Februari 2023 saya bertemu dengan siswa kelas XI Animasi 2 di ruang inkubasi. Pertama kali untuk membuat mereka konsisten, maka di group mereka saya minta menuliskan karya apa yang akan dibuat. Berikut daftar siswa yang menuliskan karya di group.
Nuno Januar: ilustrasi kapibara masbro
Wisnu Irawan: kalimba 3d
Arif Rizky: membuat modelling 3d produk kosmetik
Ragil Wishnu: Mangkok mie
Azahra Okti: modeling 3d valentine
Rasti Alri: Membuat gambar vektor makanan (sushi)
Lively Aulya: Membuat gambar vektor makanan (sushi)
Tanaya : Ilustrasi karakter gudetama
Nabila Awalu: membuat gambar vector kucing di dalam cup minuman
Puput Widyaningsih: membuat gambar vektor makanan (cake )
Juan Farel: membuat gambar 2D valentine (ramuan cinta)
Sabrina Atika: Membuat gambar vector topi penyihir
Fadli Muhammad: Membuat karakter malaikat pencabut nyawa
Michael Septiano: membuat modelling 3D alat gym
Febrian Alvito: Membuat short movie kota terbengkalai
Isqha Nala: membuat vector bertema magic (flower tarot card & crystal globe)
Faisal Arya: Saya membuat toko buku
Arya Febriano: Saya membuat low poly coffee shop
Dalam waktu satu hari kegiatan pembelajaran produktif animasi, mereka fokus menyelesaikan karya sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pukul 13.15 WIB, sudah ada yang mengirim karya di instagram dan link karyanya dikirim ke group kelas XI Animasi. Usai saya beri respon, dan sudah saya setujui saya minta untuk presensi melalui link yang sudah disediakan.
Ragil Wisnu membuat dua kucing makan mie menggunakan sofware clip studio paint. Karya ini memberikan pesan tentang persahabatan dalam rangka valentine.
Nabila Awalu membuat desain gambar kucing menggunakan adobe ilustrator. Ia memasukkan karyanya ke dribbble.
Puput Widyaningsih membuat desain dengan judul “Cute bear Cupcake” menggunakan adobe ilustrator. Karya ini dibuat dengan tema valentine. Karya ini merupakan gabungan antara kue dan bear.
Tanaya membuat karya dengan judul “Gudetama” dengan clip studio paint. Karya ini dibuat dari karakter telur. Ini memberikan pesan bahwa telur tersebut menerima nasibnya untuk dimakan. Bahkan ia rela duduk bersama bumbu-bumbu masak. Ia membuat karena terinspirasi dari film Gudetama.
Nuno Januar, menggambar kapibara yang naik punggung buaya. Karakter ini terkenal dengan hewan yang mudah bersahabat dengan siapa saja, termasuk dengan para predator seperti buaya. Sabrina, Lively menggunakan adobe ilustrator membuat karya-karya yang berkaitan dengan valentine.
Karya Rasti Alri
Juan Farel membuat karya tentang ramuan cinta. Karya ini diposting di dribble dalam rangka hari valentine.
Dalam satu hari ini, sudah ada 12 karya yang dikirim ke dribbble sehingga berpeluang besar untuk masuk ke market place creative fabrica. Karya yang masuk ke dribble antara lain buatan Nabila Awalu (2 karya), Lively (2 karya), Rasti (2 karya), Juan (1 karya), Sabrina (1 karya), Isqa Nala (2 karya), Tanaya (1 karya), Puput (1 karya).
Selain karya desain 2D, ada beberapa siswa yang menyelesaikan modeling 3D seperti Aritf Rizky, Wisnu, Michael, Arya, Febrian Alvito, Faisal Arya dan Azahra Okti.
Modeling 3D karya Michael
Konsistensi siswa dalam membuat karya perlu ditingkatkan terus. Melalui proses pembelajaran differensiasi produk, siswa akan mengembangkan kompetensinya sesuai dengan passionnya masing-masing. Ketika mereka menuliskan rencana yang akan dibuat, mereka akan belajar merealisasikan rencana tersebut, sehingga konsistensi diri dapat dicapai pada hari itu. Dari sisi waktu, mereka juga konsisten untuk menepati waktu dari apa yang sudah direncanakan. Sebuah tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang akan membentuk kebiasaan. Suatu perbuatan yang dilakukan berulang-ulang, tidak peduli perbuatan itu baik atau buruk, lama kelamaan akan menjadi sebuah kebiasaan. Semakin sering diulang prosesnya akan semakin cepat terbentuk kebiasaan. Ketika kita menyadari ada aktivitas atau kegiatan yang sering kita lakukan berulang-ulang sehingga lama kelamaan hal itu terjadi tanpa disadari, maka akan terbentuk dalam diri kita suatu kebiasaan. Kebiasaan yang terus dilakukan akan mengontrol nasib kita.
Proses konsistensi diri pada siswa ini dengan cara-cara ini dan dilakukan dengan penuh kesadaran serta berusaha mendekatkan mereka pada market place, diharapkan akan muncul menjadi kebiasaan sehingga dapat mengontrol nasib mereka ke arah yang lebih baik. Setidaknya mereka sudah masuk ke circle market place dengan harapan akan mendapatkan royalty atas karya yang dibuat nantinya. Ammin.