Mengisi Ruang Ketiga melalui Budaya Menulis Kegiatan OSIS

Selasa 27 Februari 2023, tepatnya di Aula Rumah Po Han Jalan Kepondang No 64 Semarang, saya mengikuti Workshop Pencegahan Stunting bagi remaja. Workshop tersebut mengambil tagline: Keluarga Sehat, Lingkungan Bersih, Stunting Lewat, Semarang Hebat.  Kegiatan workshop tersebut terdapat tiga  narasumber: 1) Dinas kesehatan kota Semarang; 2) Duta Genre Kota Semarang dan 3) Radio Imelda. Workshop ini dilatar belakangi tentang pentingnya melihat bagaimana kontribusi program dalam penanganan stunting di kota Semarang, yang tujuannya untuk membuka wawasan yang jauh ke depan dan mempunyai pemikiran yang jelas. Penjelasan terkait stunting dijelaskan oleh ketiga pemateri dari acara workshop ini membahas mengenai all about stunting. Dimulai dari kepala bagian dari Dinas Kesehatan, Ibu Wina yang memberikan sosialisasi terkait apa itu stunting,  dilanjut oleh ahli gizi ibu Endah Wahyuningsih yang memaparkan gizi seimbang untuk diri sendiri itu seperti apa dan terakhir dari Duta Genre Muhammad Fadlan dari Universitas Hukum Diponegoro yang membahas mengenai peran remaja dalam pencegahan stunting. Dengan pengimplementasian 6 kunci yaitu 6 pesan kunci agar perubahan perilaku yaitu:
1. Minum tablet tambah darah setiap hari untuk ibu hamil/orang dewasa, remaja putri 2× seminggu
2. Ikuti kelas ibu hamil biar janin sehat
3. Cukup asi saja sampai usia 6 bulan
4. Cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir
5. Pakai jamban ( toilet ) sehat
6. Rutin ke posyandu setiap hari

Diharapkan dengan adanya ini kita dapat mengetahui dan mengubah perilaku kita terkait pola hidup yang sehat. Stunting bagai lingkaran tak berujung, maka dari itu peran remaja dalam mencegah stunting sangat penting, sehingga kita mendapat generasi yang berkualitas. Hal yang dapat saya lakukan untuk diri saya sendiri kedepannya saya akan menerapkan perilaku hidup sehat dan terus berpikiran yang terbuka agar kedepannya saya bisa memiliki parenting yang baik.

Tulisan di atas merupakan hasil laporan dari Savira, sebagai Wakil Ketua OSIS Prayatna Maitri Angkatan 33 yang hari ini mengikuti kegiatan workshop. Saya merasa bahagia, proses pembiasaan menulis yang saya lakukan mengimbas kepada murid terutama di kepengurusan OSIS. Setiap kali melaksanakan kegiatan apapun, tinggalkan jejak digital, sebagai bentuk laporannya. Prinsip 5W 1H sudah diterapkan oleh pengurus OSIS ketika membuat laporan kegiatan yang dilakukan. Di dalam tulisan tersebut tidak hanya 5W + 1H namun berisi pula rencana tindakan selanjutnya. Sebuah kesadaran diri yang ditemukan dari Savira terkait dengan kegiatan yang telah diikuti.

Pembiasaan menuliskan kegiatan apa yang telah dilakukan oleh Pengurus OSIS Prayatna Maitri terus dilakukan. Dari hal yang paling kecil inilah, saya punya keyakinan akan menelurkan penulis-penulis yang hebat di masa mendatang. Membiasakan menulis laporan kegiatan inilah sebagai bagian dari proses mengisi ruang ketiga di dunia pendidikan. Semoga menginspirasi.

 

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version