Kecerdasan Artificial Intelegency (AI) saat ini mampu melampaui kecerdasan manusia yang paling cerdas. Sistem kerjanya, ia mampu menggunakan data-data yang ada di dunia maya, menganalisis dan menciptakan hal baru berdasarkan data-data tersebut. Jadi makanan artificial intelegency adalah data-data yang diupload oleh manusia. Di bidang seni, melalui AI, kita bisa memintanya untuk membuat gambar ataupun desain dengan mudah dan super cepat. Apakah AI ini akhirnya akan menggantikan pekerjaan seniman? Inilah pertanyaan mendasar yang mungkin bisa membuat kecemasan bagi para seniman. Namun perlu disadari bahwa makanan AI adalah data-data yang dibuat oleh manusia. Jadi bagaimanapun kerjanya, peran manusia tetap menjadi yang utama.
Dalam dunia seni dan desain digital yang dinamis, kemampuan untuk mengubah sketsa menjadi gambar yang menakjubkan adalah kemampuan yang sangat berharga. Munculnya kecerdasan buatan telah merevolusi proses ini, menyediakan alat bagi para kreatif yang dapat menafsirkan dan membuat sketsa ide menjadi visual yang halus dengan akurasi dan bakat luar biasa. Alat rendering sketsa ke gambar yang digerakkan oleh AI ini tidak hanya mempercepat alur kerja kreatif tetapi juga mendemokratisasi kreasi seni, memungkinkan seniman berpengalaman dan pemula mewujudkan visi mereka dengan kemudahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jadi sampai saat ini AI belum mampu membuat sebuah sketsa kasarnya. Dan sketsa ini menjadi bagian penting dari seniman. AI akan mempercepat membuat gambar detailnya dari sketsa yang dibuat terlebih dahulu oleh seniman.
Dari hal inilah, pembelajaran di jurusan Animasi SMK N 11 Semarang tetap mengedepankan pada daya imajinasi dan kreativitas dengan membuat sketsa secara manual. Justru dari karya manual inilah sebagai bukti orisinalitas karya murid. Pada pembelajaran di semester genap kelas X, ada sebuah tantangan membuat gambar buah secara manual. Nilai yang ditampilkan dari karya manual jauh lebih artistik. Seperti yang dilakukan oleh Allesha Maharani, ia membuat gambar bentuk alpukat secara manual, yang diawali dengan membuat sketsa, yang didetailkan dengan pensil warna. Ia menjalankan sebuah proses mewarnai dengan teknik memberikan warna secara tipis-tipis dari warna yang paling muda, dilanjutkan dengan warna yang agak tua hingga sampai yang paling tua untuk memberikan kesan adanya volume atau nampak 3D.
Buah Alpokat Karya Aleesha Maharani
Saya sangat mengapresiasi karya Allesha yang mampu membuat secara detail dengan gradasi warna yang sangat natural. Ia mengerjakan di saat liburan akhir semester ganjil untuk menyelesaikan tantangan project semester genap yang rencananya akan dimulai tanggal 6 Januari 2025. Semoga karyanya menginspirasi yang lainnya untuk mengikuti jejaknya dengan penuh semangat.
Sumber Literatur: https://www.unite.ai/id/sketsa-terbaik-untuk-gambar-alat-rendering-ai/