Mengembangkan Personal Branding pada Pengurus OSIS

Semarang, 10 Mei 2023, di SMK Negeri 11 Semarang dilaksanakan Seminar tentang Personal Branding. Seminar ini merupakan bagian dari Latihan dasar kepemimpinan bagi pengurus OSIS angkatan ke 33. Seminar ini bekerjasama dengan Universitas Semarang dengan nara sumber Yoma Bagus Pamungkas, M. I. Kom. Personal branding merupakan bagian penting untuk dikembangkan oleh peserta didik terutama calon pemimpin masa depan. Personal branding merupakan persepsi seseorang terhadap apa yang kita bentuk terhadap kita dan apa yang bisa kita tawarkan secara profesional saat ini serta di masa depan. Personal branding berkaitan dengan kesan terhadap perilaku, keahlian, maupun prestasi yang dibangun baik secara sengaja ataupun tidak sengaja dengan tujuan menampilkan citra diri ke hadapan publik. Mengapa personal branding perlu dikembangkan pada diri pribadi siswa? Hal ini berkaitan dengan manfaat yang diperoleh dari personal branding yakni mampu membedakan identitas diri dengan yang lainnya, menjadi sarana promosi diri dan mengembangkan karir.

Hal ini sependapat dengan apa yang disampaikan kepala SMK N 11 Semarang, Drs. Luluk Wibowo, S.ST., M.T dalam memberikan sambutan dalam acara seminar ini. “Output siswa SMK yang utama adalah bekerja dan wirausaha dan ketika bekerja di dunia usaha dan industri, pasti berhubungan dengan proses seleksi wawancara, sehingga personal branding sangat diperlukan, karena portofolio merupakan bagian dari personal branding”, ungkap kepala sekolah.

Dalam kegiatan seminar personal Branding, Mas Yoma memberikan ulasan bahwa personal branding yang perlu dikembangkan oleh siswa di antaranya dalam bentuk kemampuan, kepribadian, karakteristik dan kekuatan apa yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Intinya ketika akan membranding diri, harus diperhatikan bagaimana kita melihat tentang diri kita dan bagaimana orang lain melihat kita. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat dalam membranding diri antara lain mencari tahu passion serta tujuan kita, menentukan konsep yang unik untuk dibranding, menentukan nilai apa yang bisa dibrading serta memanfaatkan media sosial.

Dalam kegiatan seminar ini, Mas Yoma juga menyelipkan tip dan trik ketika menghadapi wawancara. Namun kembali lagi, bukan masalah tip dan triknya, karena sejatinya yang dapat mendukung proses wawancara adalah branding diri yang positif yang natural dan jujur apa adanya. Ketika siswa sudah terbiasa berperilaku positif, memiliki portofolio yang mencukupi dan baik, maka secara otomatis membentuk branding yang positif pula. Kegiatan seminar dan sekaligus sebagai latihan dasar kepemimpinan ini berjalan dengan lancar, siswa sangat antusias mengikutinya, terbukti pada sesi tanya jawab, banyak yang mengajukan pertanyaan untuk didiskusikan. Semoga LDK ini memberikan manfaat untuk memotivasi pengurus OSIS untuk bertindak, berperilaku positif, menggunakan sosial media secara bijak sebagai bagian dari branding dirinya.

 

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *