Mendengarkan Pengalaman Murid tentang Idul Fitri

Kebersamaan Kayla Belebaran di Kampung

“Pengalaman saya kemarin saat lebaran bersama keluarga tercinta benar-benar istimewa. Setelah berbulan bulan menunggu momen yang sangat dinantikan, akhirnya kita bisa bersatu kembali dengan sanak saudara. Suasana rumah nenek di kampung dipenuhi dengan aroma makanan yang menggoda dan canda tawa yang riang. Ketika kita semua berkumpul di sekitar meja makan besar, ada begitu banyak sekali cerita yang dibagikan. Mulai dari pengalaman selama menjalani puasa yang tak terduga hingga kisah-kisah lucu yang terjadi di masa lalu. Momennya begitu intim dan berharga. Dan ini adalah salah satu momen yang paling saya tunggu tunggu setiap kita mengadakan kumpul keluarga besar, ketika kami semua duduk bersama-sama di teras rumah, menikmati makanan lezat sambil berbincang-bincang dan melepas rindu. Teriakan riang dari sanak saudara dan ponakan yang masih kecil yang bermain di halaman belakang menambah keseruan suasana. Rasanya sangat menyenangkan bisa merayakan lebaran dengan dengan keluarga tercinta yang penuh kebersamaan seperti itu setelah sekian lama tidak bertemu. Hal yang paling di tunggu selanjutnya adalah saat momen keluarga berbagi THR satu sama lain ini adalah momen yang sangat berharga karena itu kita bisa saling membangun kebersamaan yang lebih lagi. Tidak hanya itu saja, ada juga kebahagiaan yang luar biasa ketika kita saling memberi maaf dan memaafkan satu sama lain. menurut saya Itu adalah momen emosional yang membuat hubungan kami semakin erat. Hari itu saya dan keluarga besar benar-benar membawa banyak kebahagiaan dan kehangatan dalam hati kita sekeluarga besar. Saya merasa sangat bersyukur bisa menghabiskan waktu bersama keluarga besar tercinta di momen yang begitu istimewa ini”. Cerita tersebut dibagikan oleh Kayla Amelia, salah satu murid kelas X Animasi 2 SMK Negeri 11 Semarang yang dikirim melalui whatsapp group.

Pagi ini, 16 April 2024 usai apel pagi dan dilanjutkan dengan kegiatan halal bi halal, saya masuk ke ruang manual, di mana kelas X Animasi 2  menanti kehadiran saya dan Pak Taufiq untuk belajar bersama melaksanakan project animasi. Tidak elok rasanya ketika murid-murid setelah libur panjang Idul Fitri langsung masuk pada materi animasi. Kita perlu membangkitkan nyawa mereka yang sudah lama liburan untuk kembali ke badan fisiknya. Untuk itu, sebagai guru kita perlu mendengarkan cerita-cerita mereka terlebih dahulu. Bercerita juga bagian dari kompetensi di bidang animasi sebagai cikal bakal dalam pembuatan script cerita.  Selain secara lisan, mereka saya pantik untuk bercerita, saya juga menuliskan tantangan bagi mereka melalui group whatsaapp. “Selamat pagi untuk semua siswa kelas XAnimasi. Pak Di mengucapkan selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin. Silahkan kalian berbagi pengalaman apa yang kalian lakukan di saat idul Fitri, hal apa yang kalian rasakan? Hal baik apa yang kalian peroleh?”, tulis saya di group Animasi.

Kelas di awal memang menjadi sepi, karena mereka asyik menggerakkan jari jemarinya di atas android untuk menuliskan kisah pengalamannya selama kegiatan Idul Fitri. Beberapa menit kemudian, bermunculan tulisan-tulisan mereka menghiasi group. Dari sorot matanya, nampak mereka tidak terbebani dengan tantangan menulis cerita tersebut, bahkan ada yang sambil tersenyum-senyum ketika menuliskan ceritanya. Usai tulisan masuk di group, teman-teman lainnya pun ikut membaca cerita-cerita yang bermunculan.

Pengalaman Vita Berlebaran di Kampung

“Saya merayakan idul fitri di Magelang tepatnya di desa Sukomakmur, disana saya melaksanakan sholat Ied bersama kedua orang tua saya, kakek, nenek, beserta saudara saudara saya, setelah sholat kami keluarga besar, pertama-tama sungkem serta meminta doa kepada kakek dan nenek setelah itu dilanjut dari yang lebih tua terutama ayah dan mamah. Setelah sungkem kami sekeluarga makan bersama, makanan yang dihidangkan adalah makanan yang belum tentu dapat ditemukan di kota-kota seperti nasi jagung, buntil, ikan asin, sambal, dan masih banyak lagi, dan untuk minuman yang sediakan adalah teh tawar karena disana cuaca sangat dingin sekali jdi lebih cocok minum teh tawar yg panas. Sesudah makan bersama kami yang muda muda melakukan “ujung” ke rumah rumah tetangga yang lebih tua meminta maaf dan doa, tetapi kami tidak bisa melanjutkan ujung dikarenakan di Magelang sedang musim hujan kabut turun cuaca menjadi sangat dingin, ini lah saya rindukan ketika pulang kampung dengan tradisi di sana yang masih sangat terjaga dan tempatnya sangat asri dan sejuk udara disana sangatlah segar tidak ada sampah berserakan, banyak sayur sayuran segar yg ditanam kakek dan nenek saya, disana gunung Sumbing terlihat sangat jelas dan indah”, cerita Vita di group.

Hampir semua murid di kelas X Animasi 2 mengirimkan tulisan pengalaman selama lebaran. Memang bervariasi cara penulisannya.  Ada yang mampu bercerita hanya beberapa kalimat, ada pula yang mampu bercerita secara panjang dan lebar. Semua saya hargai dengan memberikan icon jempol terhadap tulisan yang dikirim. Satu demi satu tulisan mereka saya baca. Inilah cara kami mendengarkan suara mereka meskipun melalui tulisan. Inilah cara kami membuka ruang dialog di ruang ketiga dengan cara menjadi pendengar bagi ketika bercerita. Usai pukul 10.00 WIB setelah mereka beristirahat, barulah mereka mendapatkan kesempatan untuk  mengerjakan project pembuatan film animasi yang dikerjakan oleh kelas tentang “Rumah Baru Puput”.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *