Jumat 16 Februari 2024, tepatnya di Lapangan Wirya Khsetra SMKN 11 Semarang, Tasqif yaitu Organisasi Kerohanian Islam SMK N 11 Semarang menyelenggarakan kegiatan doa bersama untuk memeringati peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445 H. Doa dan sholawat berkumandang di bumi Grafika yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru yang beragama Islam dengan antusiasme. Sebelum memulai acara tersebut disambut oleh rebana dari rohis SMKN 11 dan pembukaan MC yang menandai mulainya kegiatan akan berlangsung. Lantunan ayat suci Al-Quran dari wakil siswa Ihsan Aufa Bahtiar yang membawa peserta lebih khusuk mengikuti kegiatan. Rangkaian acara demi acara berlangsung dengan khidmat, tetapi ditengah tengah itu ada kejutan yang menarik yang datang dari kepala sekolah, Bapak Drs. Luluk Wibowo S.ST.MT melakukan sambutan dan menariknya mengadakan kuis berhadiah untuk memeriahkan acara tersebut.
Selanjutnya inti dari kegiatan ini adalah pemateri langsung dari wakil siswa yaitu Raffa Sandya Putera Asca yang menyongsong tema tentang Perbaiki Sholat menuju pribadi yang hebat dan bermartabat. Pembawaan yang sangat apik membuat kami khidmat dalam mendengarkan dakwahnya. Raffa mengambil cerita dari Baginda Rasulullah mengenai asal muasal Isra Mi’raj dan mention tentang kewajiban utama umat Islam yaitu sholat, Raffa menyebutkan bahwasanya sholat adalah tiang agama yang memang memiliki kemutlakan dalam pengerjaannya, dalam isi dakwah nya saya dapat mengambil banyak sekali hal hal yang belum saya mengerti dan pada akhirnya saya dapat mengerti. Ada yang berbeda dengan kegiatan dari tahun-tahun sebelumnya, dimana pematerinya justru dari perwakilan siswa.
Ini merupakan simbol bahwa anak-anak muda harus bangkit dan harus berani tampil di depan. Sudah saatnya pemimpin-pemimpin saat ini dan masa depan diisi oleh golongan pemuda. Selanjutnya di penghujung acara dibimbing langsung oleh Bapak Fahmi Nur Arifin S.PdI selaku guru Agama Islam yang khusyuk dalam memimpin doa, beliau mengajak semua warga sekolah untuk berserah diri dan memohon ampun kepada yang maha kuasa. Hal yang dapat saya ambil dari kegiatan keagamaan ini adalah betapa luar biasanya perjuangan seorang pemimpin yaitu Nabi Muhammad SAW yang memperjuangkan umatnya dan kedepannya saya bertekad untuk memperbaiki akhlak saya agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi setelah mengikuti kegiatan keagamaan ini, semoga kegiatan kerohanian SMKN 11 menjadi semakin baik dan dapat menjadi tonggak awal sebuah kebaikan yang bermanfaat bagi bersama.
Di tempat lain, di Joglo Widya Bakti Sala, Kerohanian Katholik dan Kristen bergabung mengadakan kegiatan persekutuan.Turut hadir dalam kegiatan persekutuan tersebut adalah siswa dan bapak ibu guru yang beragama Kristen dan Katolik. Persekutuan ini bertujuan agar keluara besar SMK N 11 Semarang semakin tahu apa itu toleransi serta bagaimana menghargai perbedaan yang ada terhadap saudara kita. Dengan adanya kegiatan ini menjadi tempat bagi siswa-siswa agar bisa semakin saling mengenal satu sama lain dan belajar tentang kasih serta kebhinekaan yang ada di SMK 11 Semarang.
Dalam kegiatan persekutuan tersebut, hadir pula Kepala SMK N 11 Semarang untuk memberikan sambutan usai memberikan sambutan pada kegiatan Isra Mi’raj. Pak Luluk menyampaikan tentang pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan, bahwa keberagaman tidak menghambat kita untuk melakukan sesuatu yang baik. Adanya hal-hal seperti acara acara pengajian atau persekutuan bersama menjadi langkah awal untuk menjadikan sekolah kita jauh lebih baik, ungkapnya.
Di dalam kegiatan persekutuan ini, para peserta mendengarkan renungan yang disampaikan oleh bu Dra. Eko Sri Windaryati. Dalam renungannya disampaikan tentang pentingnya persaudaraan yang kita jalin baik di rumah maupun di sekolah serta menghargai kelebihan dan kekurangan yang ada pada masing masing dari kita, sehingga dimana pun kita berada kita sudah terbiasa akan hal hal seperti itu serta kita juga harus melakukan semua itu dengan kasih.
Di ruang N1.4 Kerohanian Buddha juga menyelenggarakan puja bakti yang membacakan namaskara gata, vandana, Tisarana dan Pancasila serta melaksanakan meditasi. Meskipun hanya dua siswa, namun mereka tetap melaksanakan kegiatan kerohanian berupa pujabakti.
Mereka juga membahas tentang jalan mulia berunsur delapan atau Hasta Arya Marga. Jalan Mulia Berunsur Delapan merupakan pegangangan seorang Buddhis dalam keseharian merupakan jalan untuk menyelami kesunyataan tertinggi. Jalan Mulia Berunsur delapan diringkas menjadi tiga aspek kebijaksanaan, moralitas, Samadhi, (Pañña, Sila, samadhi). Penjabaran ini secara teoritis sebagai berikut: Ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, daya upaya benar, perhatian benar, konsentrasi benar dan pikiran Benar.
Tiga kelompok memiliki caranya masing-masing dalam beribadahnya, namun memiliki satu tujuan yaitu mendoakan agar SMK Negeri 11 Semarang semakin baik. Lantuan doa menggemba di bumi grafika tercinta. Inilah cara kami bertoleransi. Perbedaan bukan menjadi pemisah, semua siswa harus mengetahui bahwa perbedaan itu ada dan menjadi kekayaan.