Identifikasi Sumber Daya SMK N 11 Semarang

SMK Negeri 11 Semarang sebagai sekolah Pusat Keunggulan memiliki visi Terwujudnya lulusan berprofil Pancasila yang kompetitif di tingkat global dalam dunia usaha, dunia industri, dan kerja di bidang grafika, seni, dan ekonomi kreatif. Visi tersebut menekankan tujuan atau harapan untuk menciptakan lulusan yang memiliki profil sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan memiliki kompetensi yang kompetitif di tingkat global. Lulusan diharapkan mampu bersaing dan berhasil di berbagai bidang seperti dunia usaha, dunia industri, serta pekerjaan di sektor grafika, seni, dan ekonomi kreatif. Dengan kata lain, harapannya adalah menciptakan individu yang tidak hanya memiliki keahlian teknis tetapi juga nilai-nilai moral dan keunggulan kompetitif yang mampu bersaing di pasar global. Misinya adalah : 1) Membentuk peserta didik yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif;2) Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi seluruh warga sekolah melalui gerakan sekolah menyenangkan; 3) Mengoptimalkan peran serta seluruh pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik dalam mendukung perkembangan pendidikan dan teknologi; 4) Melakukan penguatan terhadap soft skill dan hard skill peserta didik sesuai kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan kerja di bidang grafika, seni, dan ekonomi kreatif; 5) Melakukan project based learning, project real dan teaching factory untuk meningkatkan kompetensi peserta didik; 6) Mengembangkan kelas industri sebagai pembelajaran berbasis industri; 7) Memperkuat kemitraan kerja dengan dunia global; 8) Melaksanakan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rawat).

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, segenap warga melakukan proses pembuatan rencana strategis yang di dalamnya dilakukan proses identifikasi aset yang dimililiki sekolah untuk dikembangkan. dentifikasi sumber daya sekolah dilakukan secara kolaboratif  melalui kegiatan pembuatan rencana strategis. Dalam kegiatan tersebut, kami mengidentifikasi aset-aset yang dimiliki untuk dikembangkan, sebagai modal kekuatan dan peluang meliputi modal manusia, sosial, politik, agama dan budaya, fisik, lingkungan alam dan finansial.

Modal Manusia

SMK Negeri 11 Semarang memiliki modal manusia yang banyak dengan total 110 orang guru dan karyawan, sebanyak 1700 murid. Mayoritas guru dan karyawan sudah tergolong tetap atau ASN yaitu 76 orang dan 36 orang pegawai tidak tetap.

Guru di SMK Negeri 11 Semarang terbagi menjadi guru normatif adaptif sebanyak 33 orang, guru BK sebanyak 8 orang, guru produktif sebanyak 40 orang. Dari semua guru tersebut hanya 10 guru yang belum ASN. Hal ini menjadi aset yang baik karena secara finansial mayoritas sudah mendapatkan gaji tetap dari pemerintah. meskipun demikian untuk pegawai tata usahanya mayoritas belum ASN.

SMK Negeri 11 Semarang memiliki guru-guru yang tersebar di 5 bagian yakni kompetensi teknik grafika sebanyak 15 guru. desain komunikasi visual sebanya 12 guru, pengembangan gim sebanyak 6 guru, animasi sebanyak 7 guru, sisanya masuk guru normatif adaptif sebanyak 33 guru. Ditinjau dari tingkat pendidikannya, semua guru sudah memenuhi standar yang ditetapkan karena sudah lulus S1, bahkan sebanyak 6 guru sudah melebihi kualifikasi yang dipersyaratkan yaitu sudah S2. Dari tingkat pendidikan ini menjadi modal yang bagus untuk dikembangkan di SMK Negeri 11 Semarang. Proses pembelajaran di sekolah, peran guru tidak tergantikan oleh yang lainnya, ketika kualifikasinya sudah terpenuhi secara legal formal para guru tersebut telah memenuhi syarat minimal sebagai guru. Dari 84 guru sebanyak 70 guru sudah mendapatkan sertifikat pendidik, dan 6 guru masih dalam proses PPG.

SMK Negeri 11 Semarang tergolong sekolah besar dengan total murid sekitar 1700. Hal ini menjadi modal yang besar karena secara finansial mempengaruhi jumlah dana bos dari pemerintah.

Modal Sosial

Modal sosial dimaknai sebagai norma dan aturan yang mengikat warga sekolah dan mengatur pola perilaku warga sekolah, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat. Norma yang berlaku di SMK N 11 Semarang tertuang dalam tata tertib sekolah. Tata tertib yang digunakan sejak tahun 2019 sudah menggunakan kata-kata positif. Segala bentuk hukuman sudah dikurangi dan lebih mengedepankan pada disiplin positif. Pendekatan dialogis terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul. SMK Negeri 11 Semarang melaksanakan pembelajaran project based learning dan menjalin berbagai industri grafika, dunia usaha bidang ekonomi kreatif dan UMKM untuk menyelenggarakan kegiatan magang di 49 perusahaan di bidang Teknik Grafika, 14 Industri Game, 31 Industri atau usaha di bidang multimedia, 12 bidang animasi.

Modal Politik

Modal politik sebagai sebagai salah satu aset sekolah dapat digunakan untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran. Kepala sekolah dengan kewenangan yang dimilikinya, menggunakan kewenangannya telah membuat kebijakan-kebijakan yang mengakomodir kepentingan warga sekolah dan peningkatan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid. Berbagai terobosan yang sudah dilakukan bersama tim management sehingga lolos sebagai SMK Pusat Keunggulan. Berbagai kebijakan yang dilakukan terdistribusi di masing-masing jurusan sebagai berikut.

Desain Komunikasi Visual

Program keahlian Desain Komunikasi Visual menyelenggarakan berbagai program antara lain: 1) Kurikulum yang Inovatif yang menyertakan materi pembelajaran yang mendorong kreativitas dan inovasi. Kurikulum mencakup teori desain, praktikum, dan proyek-proyek kreatif yang menantang. 2) Mengadakan workshop dan Seminar bersama profesional industri desain. Ini dapat memberikan wawasan langsung tentang tren terbaru, teknik kreatif, dan pengalaman kerja di dunia desain. 3) Proyek Kolaboratif dengan Industri. Program pengembangan kreativitas dalam program Desain Komunikasi Visual (DKV) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat penting dalam membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dalam industri desain. Berikut adalah beberapa komponen dan langkah-langkah yang yang diterapkan dalam program tersebut antara lain: 1) Kurikulum yang Inovatif, 2) Magang di Industri Desain. Memfasilitasi magang di perusahaan desain atau agensi kreatif. Magang memberikan pengalaman kerja langsung dan memungkinkan siswa menerapkan keterampilan mereka dalam konteks profesional. 3) Pelatihan Software Desain. Melaksanakan pelatihan intensif dalam penggunaan perangkat lunak desain grafis terkini. Keahlian dalam perangkat lunak seperti Adobe Creative Suite (Photoshop, Illustrator, InDesign) sangat penting dalam industri desain. 4) Kompetisi Desain denga melibatkan partisipasi siswa dalam kompetisi desain lokal, nasional, atau internasional. Ini mendorong mereka untuk menantang diri mereka sendiri, mengasah keterampilan, dan meningkatkan rasa kompetisi. 5) Portofolio Pembelajaran yang mendorong siswa membangun portofolio kreatif. Ini adalah alat yang sangat penting untuk mempresentasikan karya mereka kepada calon pemberi kerja atau institusi pendidikan tinggi. 6) Komunitas Desain di Sekolah. Bangun klub atau komunitas desain di sekolah untuk memfasilitasi pertemuan reguler, pertukaran ide, dan proyek-proyek kolaboratif antar siswa. 7) Kelas Kreativitas dan Imajinasi. Menyediakan kelas khusus yang memfokuskan pada pengembangan kreativitas, berpikir lateral, dan penggunaan imajinasi dalam proses desain. 8) Pameran Kreativitas di sekolah untuk memamerkan karya-karya siswa. Ini dapat menjadi kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan umpan balik dan merayakan pencapaian mereka. 9) Dukungan Pemahaman Desain Berkelanjutan dengan mengkolaborasikan dengan perusahaan atau praktisi desain untuk proyek-proyek dunia nyata. Siswa bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan proyek-proyek yang menantang dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang industri desain.

Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim

Di program keahlian pengembangan perangkat lunak dan gim melakukan terobosan-terobosan antara lain: 1) Kurikulum Berorientasi Industri. Kurikulum dirancang mencakup fondasi teori yang kuat dan aplikasi praktis dalam pengembangan perangkat lunak dan gim dengan mematikan kurikulum mencerminkan tren terkini dan teknologi yang digunakan di industri. 2) Kolaborasi dengan Perusahaan IT dan Game Development.  Membangun kemitraan aktif dengan perusahaan teknologi informasi dan pengembang game. Libatkan praktisi industri sebagai pembicara tamu, mentor, atau instruktur tamu untuk memberikan wawasan langsung dan perspektif industri. 3) Magang di Perusahaan Pengembangan Gim.  Menyediakan peluang magang bagi siswa di perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam Pengembangan Gim. Ini memberikan pengalaman praktis dan memungkinkan siswa untuk mengamati proses pengembangan secara langsung. 4) Partisipasi dalam Proyek Game Nyata. Melibatkan siswa dalam proyek-proyek pengembangan game yang nyata. Proyek ini dapat mencakup desain, pengembangan, dan peluncuran game kecil yang dapat diakses oleh masyarakat. 5) Pelatihan Keterampilan  yang relevan, termasuk pemrograman, desain game, animasi, dan manajemen proyek perangkat lunak. Pastikan siswa dapat menguasai alat dan teknologi yang digunakan di industri. 6) Workshop dan Seminar Industri yang melibatkan profesional industri. Topiknya mencakup tren terbaru dalam Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim, serta tips dan trik dari praktisi berpengalaman. 7)  Partisipasi dalam Kompetisi Game dengan mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam kompetisi game, baik tingkat nasional maupun internasional. Ini membantu mengasah keterampilan mereka dan meningkatkan daya saing di industri game. 8) Pameran Hasil Karya Siswa untuk memamerkan hasil karya siswa di bidang Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim. Pameran ini dapat melibatkan komunitas, industri, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. 9) Keterlibatan dalam Proyek Open Source.  Siswa berkontribusi pada proyek open source. Ini tidak hanya membangun portofolio mereka, tetapi juga memperkenalkan mereka pada kolaborasi dan praktik-praktik terbaik industri. 10) Komunitas Pengembangan Game dan Perangkat Lunak di sekolah yang fokus pada pengembangan game dan perangkat lunak. Aktivitas ini dapat mencakup pertemuan rutin, diskusi, serta pengembangan proyek bersama. 11) Sertifikasi Industri dengan lembaga sertifikasi industri untuk memberikan peluang kepada siswa untuk mendapatkan sertifikasi yang diakui industri. Ini dapat meningkatkan legitimasi keterampilan mereka di mata calon pemberi kerja.

Animasi

Kebijakan yang dilakukan di Program Keahlian Animasi antara lain Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL), pemanfaatan teknologi terkini, magang Industri dan Kunjungan Lapangan, kolaborasi dengan Industri, kompetisi Animasi dan Festival Film Pelajar, Mentorship oleh Profesional Industri.

Modal Agama dan Budaya

SMK Negeri 11 Semarang termasuk sekolah yang menjunjung tinggi moderasi beragama dan toleransi. Menyuburkan toleransi merupakan tugas dan tanggungjawab dunia pendidikan. Sekolah sebagai bagian dari pendidikan memiliki peran penting untuk terus menjadikan toleransi sebagai napas dari setiap murid-muridnya. SMK Negeri 11 Semarang merupakan sekolah dengan jumlah murid yang besar, yaitu sebanyak 1697 murid. Dari total murid tersebut ada sekitar 80 murid (4,71%) beragama Kristen, sebanyak 65 murid (3,83%) beragama Katholik. dan 2 murid 0,12% beragama Buddha dan mayoritas (91,34%) beragama Islam. Keberagaman dalam beragama ini perlu dipupuk jiwa toleransinya. SMK Negeri 11 Semarang melalui program kesiswaan terus berupaya untuk menyuburkan jiwa-jiwa toleransinya. Beberapa program yang sudah berjalan sampai saat ini adalah mengumandangkan lagu-lagu kerohanian yang diambil dari agama-agama yang dianut oleh murid.

Modal Lingkungan Alam

SMK Negeri 11 Semarang menempati di area hampir 4 hektar, dengan lahan yang hijau. Ini menjadi aset yang berharga untuk dikembangkan menjadi  sekolah adiwiyata.  Terdapat 31 ruang kelas teori, 6 ruang praktik animasi, 7 ruang praktik desain grafis, 4 ruang praktik Pengembangan Gim, 4 ruang praktik desain komunikasi visual, 8 ruang praktik teknik grafika, 1 mushola, 1 gedung perpustakaan, lab bahasa, 1 lab IPAS, 1 joglo untuk kegiatan kesiswaan, UKS, ruang guru dan kepala sekolah.

Modal Finansial

Modal finansial seratus persen dari dana BOS yang diberi oleh pemerintah. Sekolah tidak diperbolehkan menarik dana dari orang tua murid.

 

 

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version