Di Jurusan Animasi SMK Negeri 11 Semarang, pemberian feedback tidak hanya dilakukan oleh guru, namun dilakukan oleh para pelaku industri kreatif. Feedback yang diberikan oleh pelaku industri kreatif justru memiliki peran penting bagi perkembangan kualitas karya yang dibuat anak didik kita. Saya mencoba mengirim karya-karya siswa ke pelaku industri yang saya kenal, baik secara sengaja atau tidak sengaja. Secara tidak sengaja, karya-karya siswa saya unggah di status Watshap, sehingga mengundang pelaku ekonomi kreatif untuk memberikan respon setelah melihat status tersebut.
Nurfakeh sebagai founder Pickolab setelah melihat beberapa status yang berisi karya-karya siswa kelas X segera memberikan feedback. Menurut Nurfakeh, karya pointilis yang dibuat Lintar mendapat respon positif, bahwa karyanya tergolong bagus, namun menerutnya harus lebih sabar dalam membuat sehingga hasilnya lebih rapi. Pemberian ffedback ini jauh lebih penting bagi perkembangan karya selanjutnya. Setiap feedback yang diberikan oleh pelaku industri kreatif ini langsung saya berikan kepada siswa. Dengan cara inilah, siswa akan melakukan proses perbaikan yang sifatnya meningkatkan kualitas karyanya.
Pointilis karya Kinanti juga mendapat tanggapan bagus, meskipun shading gelap terangnya masih kurang. Demikian juga dengan karya Ibnu Musa, yang dipandang outlinenya terlalu tebal dan transisi perpindangan shadownya kurang smooth. Dan Nurfakeh juga memberikan apresiasi terhadap karya Rani Cahaya yang membuat pointilis kupu-kupu yang dipandang memiliki potensi bagus.
Sejak tahun lalu, pelaku industri kreatif ini sudah menerima magang siswa Animasi sejak kelas X. Siswa yang memiliki potensi bagus dan memiliki daya juang tinggi mendapatkan kesempatan untuk magang di Pickolab. Nurfakeh sudah memiliki jiwa berbagi yang tinggi, karena di sela-sela kesibukannya mengurus dua industri yaitu Pisckolab dan Avesome, ia masih menyempatkan waktunya untuk membimbing siswa-siswa yang magang di tempatnya. Apa yang dapat disimpulkan dari feedback yang diperoleh oleh pelaku industri kreatif ini? Kita sebagai guru hendaknya jangan sampai terjebak oleh rutinitas dalam memberikan penilaian. Selama ini kita terjebak oleh penilaian yang outputnya berupa angka-angka tanpa makna, namun hendaknya sebagai guru mampu memberikan feedback yang melejitkan potensi anak-anak didik kita. Feedback yang sifatnya kualitatif, yang justru mampu membangkitkan semangat dan meningkatkan kualitas karya anak-anak kita. Salam GSM, berubah, berbagi, kolaborasi.